29 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Tifatul Kebagian ‘Jatah’ di Medan

MEDAN- Setelah resmi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Jumat (21/6) pukul 22.00 WIB, pada Sabtu (22/6) pukul 09.00 WIB pencairan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) dilakukan secara serentak di 14 kota besar di seluruh Indonesia, termasuk Medan. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tifatul Sembiring, yang juga bacaleg PKS untuk DPR RI dari dapil Sumut I, kebagian ‘jatah’ memantau langsung distribusi BLSM di Medan. Tifatul hadir sejak Sabtu pagi untuk melihat suasana penyaluran BLSM di Kantor Pos Besar Medan yang terletak di sebelah utara Lapangan Merdeka itu.

Menkominfo, Tifatul Sembiring
Menkominfo, Tifatul Sembiring

Sesuai arahan Presiden SBY, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II  ditugasi ‘terjun’ memantau pencairan subsidi BBM bagi rakyat miskin yang sebelumnya diistilahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tersebut.

Dari data yang diperoleh Sumut Pos, BLSM tahap awal disalurkan kepada 2.100 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di enam kelurahan di wilayah Kecamatan Medan Barat, yakni Karangberombak, Kesawan, Silalas, Sei Agul, Glugur Kota, dan Pulo Brayan Kota. Selain Kantor Pos Besar Medan di Jalan Pulau Pinang, loket penyaluran BLSM dibuka pula di Kantor Pos cabang Pulo Brayan Kota. Tahap kedua pencairan dijadwalkan serentak pada 15 Juli mendatang.

Dalam kesempatan berbicang dengan wartawan, Tifatul menyatakan, tingkat akurasi penyaluran BLSM dinilainya semakin baik. Sebab setiap penerima telah dibekali dengan KPS (Kartu Perlindungan Sosial) yang tak bisa dipalsukan dengan sistem barcode.

“Sejak dilakukan PPLS (Program Pendataan Perlindungan Sosial) oleh BPS pada tahun 2011, by name by address, maka peluang salah sasaran atau penyimpangan BLSM semakin kecil,’’ katanya.

Tifatul menjelaskan, kartu KPS tidak bisa dipindah-tangankan atau diijonkan sehingga target 25 persen penduduk miskin dan hampir miskin (sekitar 65 jt orang) dari BLSM diharapkan tepat sasaran. Program kompensasi BLSM, BSM (bantuan siswa miskin), Raskin (beras miskin) , dan PKH (program keluarga harapan) digulirkan pemerintah untuk meringankan dampak inflasi bagi masyarakat miskin akibat pengurangan subsidi BBM.

“Memang, diperkirakan kenaikan harga BBM ini akan memiliki pengaruh inflasi selama 3 bulan, makanya diberikan 4 bulan BLSM,’’ jelasnya. Untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang puasa dan lebaran, dijelaskan Tifatul, pemerintah bersiap menggelar operasi pasar,  disamping berkomunikasi dengan produsen bahan pokok agar tak menaikkan harga sembako.

Terkait teknis penyaluran BLSM, Kepala Area Jasa keuangan Area I Sumut-NAD, Herkules, menyebutkan, distribusi dilakukan berdasarkan order atau pesanan dari Kementerian Sosial di Jakarta. Oleh sebab itu, kata dia, bagi masyarakat yang sudah memenuhi syarat sebagai penerima BLSM dan bantuan lainnya namun belum memiliki KPS dipersilakan berkoordinasi dengan kepling, lurah, atau camat di wilayah tempat tinggalnya.

Untuk masyarakat sendiri memang sebagian besar memperlihatkan wajah yang berbahagia dengan disalurkannya bantuan yang diterimanya. Seperti yang diungkapkan Miyah, warga keluarahan Kesawan bahwa dia sudah diberikan kartu perlindungan sosial sehari sebelumnya dan diberikan pengarahan dan pemberitahuan, makanya dia mendatangi kantor pos sepulang berbelanja.

“Ternyata tempat pengambilan sangat nyaman dan tidak berdesakan, selain itu petugas di sini juga memberikan pengarahan kepada saya untuk mengambil,” ungkapnya.

Diuangkapkan Miyah, uang ini sangat berguna bagianya untuk berbelanja kepeluan rumah tangganya. Tetapi, seperti yang dibeberkan ibu empat anak ini, uang sebegitu sebenarnya cukupnya hanya untuk seminggu saja tetapi seperti dikatakannya tadi bahwa jelas ini cukup membantu untuk ibu rumah tangga seperti dirinya dengan suami yang hanya seorang kuli bangunan.

Berdasarkan data yang dimiliki Pos Indonesia, jumlah penerima BLSM di Sumut mencapai 1,1 juta kepala keluarga (kk). Jumlah itu menurun sekitar 200 ribu kk dbandingkan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada 2008 lalu.

“Untuk sumut 1,1 juta. Turun dari 2008 yang mencapai 1,38 juta KK. Besok mulai kita salurkan. Kalau Medan, total penerima BLSM sebanyak 73.110 KK. Sebanyak 2.100 KK akan menerima dana ini untuk pertama kali di Kecamatan Medan Barat dan Kota Medan, yang dilaksanakan oleh Kantor Pos Medan dan Brayan oleh pak Tifatul,” jelas Humas Pos Indonesia (Persero) Kantor Divisi Regional (Divre) I Sumut-Aceh AF Daulay di Medan, Jumat (21/6) lalu.
Daulay memaparkan, secara teknis, penyaluran BLSM di tahap pertama ini akan disalurkan langsung dua bulan yaitu Juli-Agustus. Di mana setiap bulannya dialokasikan sebesar Rp150 ribu.

“Tiap penerma besok mendapatkan Rp300 ribu, Karena langsung dua bulan, yakni Juli dan Agustus. Totalnya Rp330 miliar,” katanya.
Selain Medan, ada 13 kota besar yang menjadi pembayaran pertama dari penyaluran BLSM, yakni Palembang, DKI Jakarta, Surabaya, Ambon, Yogyakarta, Semarang, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Bandung, Jayapura, Solo, dan Malang.

Total dana BLSM yang akan dilungsurkan pemerintah sebesar Rp9,3 triliun, yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013.

Direktur Utama PT Pos Indonesia Ketut Mardjana mengatakan dari anggaran penyaluran BLSM selama 4 bulan senilai Rp 9,3 triliun, pemerintah telah memberikan anggaran sekitar Rp 4,2 triliun di tahap pertama.  (*)

MEDAN- Setelah resmi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Jumat (21/6) pukul 22.00 WIB, pada Sabtu (22/6) pukul 09.00 WIB pencairan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) dilakukan secara serentak di 14 kota besar di seluruh Indonesia, termasuk Medan. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tifatul Sembiring, yang juga bacaleg PKS untuk DPR RI dari dapil Sumut I, kebagian ‘jatah’ memantau langsung distribusi BLSM di Medan. Tifatul hadir sejak Sabtu pagi untuk melihat suasana penyaluran BLSM di Kantor Pos Besar Medan yang terletak di sebelah utara Lapangan Merdeka itu.

Menkominfo, Tifatul Sembiring
Menkominfo, Tifatul Sembiring

Sesuai arahan Presiden SBY, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II  ditugasi ‘terjun’ memantau pencairan subsidi BBM bagi rakyat miskin yang sebelumnya diistilahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tersebut.

Dari data yang diperoleh Sumut Pos, BLSM tahap awal disalurkan kepada 2.100 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di enam kelurahan di wilayah Kecamatan Medan Barat, yakni Karangberombak, Kesawan, Silalas, Sei Agul, Glugur Kota, dan Pulo Brayan Kota. Selain Kantor Pos Besar Medan di Jalan Pulau Pinang, loket penyaluran BLSM dibuka pula di Kantor Pos cabang Pulo Brayan Kota. Tahap kedua pencairan dijadwalkan serentak pada 15 Juli mendatang.

Dalam kesempatan berbicang dengan wartawan, Tifatul menyatakan, tingkat akurasi penyaluran BLSM dinilainya semakin baik. Sebab setiap penerima telah dibekali dengan KPS (Kartu Perlindungan Sosial) yang tak bisa dipalsukan dengan sistem barcode.

“Sejak dilakukan PPLS (Program Pendataan Perlindungan Sosial) oleh BPS pada tahun 2011, by name by address, maka peluang salah sasaran atau penyimpangan BLSM semakin kecil,’’ katanya.

Tifatul menjelaskan, kartu KPS tidak bisa dipindah-tangankan atau diijonkan sehingga target 25 persen penduduk miskin dan hampir miskin (sekitar 65 jt orang) dari BLSM diharapkan tepat sasaran. Program kompensasi BLSM, BSM (bantuan siswa miskin), Raskin (beras miskin) , dan PKH (program keluarga harapan) digulirkan pemerintah untuk meringankan dampak inflasi bagi masyarakat miskin akibat pengurangan subsidi BBM.

“Memang, diperkirakan kenaikan harga BBM ini akan memiliki pengaruh inflasi selama 3 bulan, makanya diberikan 4 bulan BLSM,’’ jelasnya. Untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang puasa dan lebaran, dijelaskan Tifatul, pemerintah bersiap menggelar operasi pasar,  disamping berkomunikasi dengan produsen bahan pokok agar tak menaikkan harga sembako.

Terkait teknis penyaluran BLSM, Kepala Area Jasa keuangan Area I Sumut-NAD, Herkules, menyebutkan, distribusi dilakukan berdasarkan order atau pesanan dari Kementerian Sosial di Jakarta. Oleh sebab itu, kata dia, bagi masyarakat yang sudah memenuhi syarat sebagai penerima BLSM dan bantuan lainnya namun belum memiliki KPS dipersilakan berkoordinasi dengan kepling, lurah, atau camat di wilayah tempat tinggalnya.

Untuk masyarakat sendiri memang sebagian besar memperlihatkan wajah yang berbahagia dengan disalurkannya bantuan yang diterimanya. Seperti yang diungkapkan Miyah, warga keluarahan Kesawan bahwa dia sudah diberikan kartu perlindungan sosial sehari sebelumnya dan diberikan pengarahan dan pemberitahuan, makanya dia mendatangi kantor pos sepulang berbelanja.

“Ternyata tempat pengambilan sangat nyaman dan tidak berdesakan, selain itu petugas di sini juga memberikan pengarahan kepada saya untuk mengambil,” ungkapnya.

Diuangkapkan Miyah, uang ini sangat berguna bagianya untuk berbelanja kepeluan rumah tangganya. Tetapi, seperti yang dibeberkan ibu empat anak ini, uang sebegitu sebenarnya cukupnya hanya untuk seminggu saja tetapi seperti dikatakannya tadi bahwa jelas ini cukup membantu untuk ibu rumah tangga seperti dirinya dengan suami yang hanya seorang kuli bangunan.

Berdasarkan data yang dimiliki Pos Indonesia, jumlah penerima BLSM di Sumut mencapai 1,1 juta kepala keluarga (kk). Jumlah itu menurun sekitar 200 ribu kk dbandingkan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada 2008 lalu.

“Untuk sumut 1,1 juta. Turun dari 2008 yang mencapai 1,38 juta KK. Besok mulai kita salurkan. Kalau Medan, total penerima BLSM sebanyak 73.110 KK. Sebanyak 2.100 KK akan menerima dana ini untuk pertama kali di Kecamatan Medan Barat dan Kota Medan, yang dilaksanakan oleh Kantor Pos Medan dan Brayan oleh pak Tifatul,” jelas Humas Pos Indonesia (Persero) Kantor Divisi Regional (Divre) I Sumut-Aceh AF Daulay di Medan, Jumat (21/6) lalu.
Daulay memaparkan, secara teknis, penyaluran BLSM di tahap pertama ini akan disalurkan langsung dua bulan yaitu Juli-Agustus. Di mana setiap bulannya dialokasikan sebesar Rp150 ribu.

“Tiap penerma besok mendapatkan Rp300 ribu, Karena langsung dua bulan, yakni Juli dan Agustus. Totalnya Rp330 miliar,” katanya.
Selain Medan, ada 13 kota besar yang menjadi pembayaran pertama dari penyaluran BLSM, yakni Palembang, DKI Jakarta, Surabaya, Ambon, Yogyakarta, Semarang, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Bandung, Jayapura, Solo, dan Malang.

Total dana BLSM yang akan dilungsurkan pemerintah sebesar Rp9,3 triliun, yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013.

Direktur Utama PT Pos Indonesia Ketut Mardjana mengatakan dari anggaran penyaluran BLSM selama 4 bulan senilai Rp 9,3 triliun, pemerintah telah memberikan anggaran sekitar Rp 4,2 triliun di tahap pertama.  (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/