26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Harusnya Dia Sudah Check Out dari Hotel Roa-roa…

 66.238 Rumah di Sulteng dan Sulbar Rusak

Sementara Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, hingga Kamis (4/10), jumlah rumah rusak akibat gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami di Sulawesi Tengah meningkat menjadi 66.238 unit. Dari total rumah yang rusak, tercatat 65.733 unit rumah berada di wilayah Sulawesi Tengah, dan 505 unit rumah berada di Sulawesi Barat.

Menurut Sutopo, rumah rusak mayoritas rusak karena guncangan gempa, serta tersapu gelombang tsunami. Jumlah tersebut, kata Sutopo, masih akan terus bergerak seiring dengan pendataan yang dilakukan petugas. “Data ini masih akan terus bergerak. Artinya dinamis, sesuai dengan update data yang dilaporkan pertugas,” kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (4/10).

Selain rumah rusak, tercatat sejumlah fasilitas umum di kawasan terdampak gempa dan tsunami juga hancur. Mulai dari rumah sakit, pusat perbelanjaan, hingga hotel. Diketahui, jembatan Ponulele yang menjadi ikon Kota Palu juga telah hancur akibat goncangan gempa. Baca juga: Korban Gempa Palu Kesulitan Air, Terpaksa Minum, Mandi, dan Cuci di Sungai Data terbaru BNPB menyebut, sebanyak 1.424 meninggal dunia akibat gempa dan tsunami yang melanda Sulteng, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB.

Selain itu, terdapat 2.549 korban luka berat sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit, baik di Palu maupun di luar Palu. Adapun korban hilang mencapai 113 orang. Sutopo mengatakan, proses evakuasi dan pencarian masih terus dilakukan. Bantuan juga terus disalurkan untuk 70.821 pengungsi yang tersebar di 141 titik. (btr/ain)

 66.238 Rumah di Sulteng dan Sulbar Rusak

Sementara Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, hingga Kamis (4/10), jumlah rumah rusak akibat gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami di Sulawesi Tengah meningkat menjadi 66.238 unit. Dari total rumah yang rusak, tercatat 65.733 unit rumah berada di wilayah Sulawesi Tengah, dan 505 unit rumah berada di Sulawesi Barat.

Menurut Sutopo, rumah rusak mayoritas rusak karena guncangan gempa, serta tersapu gelombang tsunami. Jumlah tersebut, kata Sutopo, masih akan terus bergerak seiring dengan pendataan yang dilakukan petugas. “Data ini masih akan terus bergerak. Artinya dinamis, sesuai dengan update data yang dilaporkan pertugas,” kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (4/10).

Selain rumah rusak, tercatat sejumlah fasilitas umum di kawasan terdampak gempa dan tsunami juga hancur. Mulai dari rumah sakit, pusat perbelanjaan, hingga hotel. Diketahui, jembatan Ponulele yang menjadi ikon Kota Palu juga telah hancur akibat goncangan gempa. Baca juga: Korban Gempa Palu Kesulitan Air, Terpaksa Minum, Mandi, dan Cuci di Sungai Data terbaru BNPB menyebut, sebanyak 1.424 meninggal dunia akibat gempa dan tsunami yang melanda Sulteng, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB.

Selain itu, terdapat 2.549 korban luka berat sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit, baik di Palu maupun di luar Palu. Adapun korban hilang mencapai 113 orang. Sutopo mengatakan, proses evakuasi dan pencarian masih terus dilakukan. Bantuan juga terus disalurkan untuk 70.821 pengungsi yang tersebar di 141 titik. (btr/ain)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/