26 C
Medan
Saturday, December 6, 2025

Saksi, Penderita Tumor Batang Otak: Jangan Nangis, Ma!

Keadaan Saskia pun semakin hari semakin baik berkat perawatan di Rumah Sakit Murni Teguh. Bak anak bayi yang mau tumbuh besar, Saskia mulai menunjukkan perkembangan mulai dari merangkak, duduk, hingga berjalan seperti anak normal lainnya. Keadaan ini pun begitu dikagumi dokter yang merawat Saskia. Sebab, perkembangan yang ditunjukkan begitu cepat.

“Dokter juga heran kenapa cepat sekali prosesnya. Ada anak yang menderita penyakit yang sama seperti Saskia, tidak secepat itu pulihnya. Bahkan Saskia sempat sekolah selama kurang lebih 1 bulan tapi kemudian penyakitnya kambuh lagi,”ujar Intan.

Dokter-dokter yang merawat Saskia pun diumpamakan Intan sebagai seorang malaikat. Para dokter menunjukkan betapa tulusnya hati mereka membantu pengobatan Saskia.

“Mereka (dokter-dokter) itu malaikat buat saya. Anak saya ini benar-benar dirawat mereka dengan begitu baik. Mereka bilang kalau punya anak seperti Saskia, mereka pasti nggak sanggup melihat keadaannya,”ujar Intan terharu.

Kini, Saskia hanya bisa terbaring di atas tempat tidur rumahnya di Jalan Brigjend Zein Hamid, Gang Perak No 13A, Kec.Medan Johor. Sang ibu setia mendampingi Saskia untuk memberinya makan dan minum melalui selang. Saskia tidak mampu berkomunikasi dengan baik. Hanya sedikit suara dan anggukan kepala saja yang menenangkan hati orangtuanya saat diajak berkomunikasi.

“Kalau kami menangis di sampingnya, pasti dibilangnya jangan nangis, Ma!”ujarnya.

Saskia pun saat ini masih menjalani perawatan fisioterapi dari rumah sakit Murni Teguh. Rencananya, akhir minggu ini Saskia akan menjalani fisioterapi untuk kesekian kalinya.

“Kami tetap konsul ke dokter secara rutin dengan biaya seadanya. Apapun kami usahakan untuk kesembuhan Saskia meski harus meminjam uang,”ujarnya.

Intan mengatakan ada satu pengobatan yang bisa menyembuhkan Saskia, yaitu dengan pengobatan Gamma Knife yang menggunakan teknologi canggih. Namun sayangnya pengobatan ini hanya ada satu di Indonesia, yaitu di Rumah Sakit Siloam di Surabaya. Karena menggunakan teknologi canggih, biaya yang dihabiskan pun cukup besar yaitu sekitar Rp200juta.

“Kami tidak punya uang sebanyak itu. Karena Gamma Knife tidak ditanggung BPJS. Selama ini kami pakai BPJS untuk biaya pengobatan Saskia. Semua ditanggung BPJS. Suami saya hanya pegawai biasa. Kami sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan untuk kesembuhan anak kedua kami. Kami rindu suara cerianya. bersabar, berikhtiar dan berdoa, itulah yang bisa kami berikan untuk Saskia, berharap Tuhan memberikan mukjizat umur yang panjang buat Saskia,”ungkap Intan menangis. (win)

Keadaan Saskia pun semakin hari semakin baik berkat perawatan di Rumah Sakit Murni Teguh. Bak anak bayi yang mau tumbuh besar, Saskia mulai menunjukkan perkembangan mulai dari merangkak, duduk, hingga berjalan seperti anak normal lainnya. Keadaan ini pun begitu dikagumi dokter yang merawat Saskia. Sebab, perkembangan yang ditunjukkan begitu cepat.

“Dokter juga heran kenapa cepat sekali prosesnya. Ada anak yang menderita penyakit yang sama seperti Saskia, tidak secepat itu pulihnya. Bahkan Saskia sempat sekolah selama kurang lebih 1 bulan tapi kemudian penyakitnya kambuh lagi,”ujar Intan.

Dokter-dokter yang merawat Saskia pun diumpamakan Intan sebagai seorang malaikat. Para dokter menunjukkan betapa tulusnya hati mereka membantu pengobatan Saskia.

“Mereka (dokter-dokter) itu malaikat buat saya. Anak saya ini benar-benar dirawat mereka dengan begitu baik. Mereka bilang kalau punya anak seperti Saskia, mereka pasti nggak sanggup melihat keadaannya,”ujar Intan terharu.

Kini, Saskia hanya bisa terbaring di atas tempat tidur rumahnya di Jalan Brigjend Zein Hamid, Gang Perak No 13A, Kec.Medan Johor. Sang ibu setia mendampingi Saskia untuk memberinya makan dan minum melalui selang. Saskia tidak mampu berkomunikasi dengan baik. Hanya sedikit suara dan anggukan kepala saja yang menenangkan hati orangtuanya saat diajak berkomunikasi.

“Kalau kami menangis di sampingnya, pasti dibilangnya jangan nangis, Ma!”ujarnya.

Saskia pun saat ini masih menjalani perawatan fisioterapi dari rumah sakit Murni Teguh. Rencananya, akhir minggu ini Saskia akan menjalani fisioterapi untuk kesekian kalinya.

“Kami tetap konsul ke dokter secara rutin dengan biaya seadanya. Apapun kami usahakan untuk kesembuhan Saskia meski harus meminjam uang,”ujarnya.

Intan mengatakan ada satu pengobatan yang bisa menyembuhkan Saskia, yaitu dengan pengobatan Gamma Knife yang menggunakan teknologi canggih. Namun sayangnya pengobatan ini hanya ada satu di Indonesia, yaitu di Rumah Sakit Siloam di Surabaya. Karena menggunakan teknologi canggih, biaya yang dihabiskan pun cukup besar yaitu sekitar Rp200juta.

“Kami tidak punya uang sebanyak itu. Karena Gamma Knife tidak ditanggung BPJS. Selama ini kami pakai BPJS untuk biaya pengobatan Saskia. Semua ditanggung BPJS. Suami saya hanya pegawai biasa. Kami sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan untuk kesembuhan anak kedua kami. Kami rindu suara cerianya. bersabar, berikhtiar dan berdoa, itulah yang bisa kami berikan untuk Saskia, berharap Tuhan memberikan mukjizat umur yang panjang buat Saskia,”ungkap Intan menangis. (win)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru