25 C
Medan
Thursday, May 30, 2024

Polisi Curiga Syamsul Semen PRT

Foto: Prasetiyo/PM Seorang warga menunjukkan rumah Syamsul Anwar, tersangka penganiaya PRT hingga tewas, kepada warga lain yang datang karena penasaran dengan kasus  pembunuhan PRT itu.
Foto: Prasetiyo/PM
Seorang warga menunjukkan rumah Syamsul Anwar, tersangka penganiaya PRT hingga tewas, kepada warga lain yang datang karena penasaran dengan kasus pembunuhan PRT itu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Medan hingga kini masih terus mendalami kasus pembunuhan dan penjualan Pembantu Rumah Tangga (PRT) yang dilakukan H Syamsul Rahman Anwar sekeluarga.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram menyatakan, dari hasil penyelidikan dan keterangan sejumlah saksi, pihaknya mendalami dugaan tersangka Syamsul mengubur mayat pembantunya di dalam rumah, Jalan Beo No. 17, Simpang Jalan Angsa/ Madong Lubis Lingkungan XI, Sidodadi, Medan Timur.

“Memang dari keterangan saksi menyebut ada makam di lantai rumahnya. Namun, ada juga disebut di dinding,” kata Bram, Kamis (4/12).

Menurutnya, memang ada sebagian pekerja yang belum diketahui, apakah itu hilang atau dibunuh. Karenanya, saat ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Disinggung kapan rencana pihaknya akan membongkar makam dimaksud, Bram mengaku masih menunggu izin dari pengadilan. “Kami masih menunggu izin dari pengadilan untuk membongkarnya. Sebab, saat ini kita masih fokus melengkapi berkas perkaranya,” sebut Bram.

Bram menyatakan, belum melihat kemungkinan adanya tersangka lain. “Korbannya yang mungkin bertambah, kalau tersangkanya hanya itu-itu saja. Karena, dari hasil rekaman CCTV memang ke-7 orang itu yang melakukannya,” jawab Bram.

Foto: Indra/PM Syamsul Anwar menuntun isterinya, Randika. Keduanya disangkakan menyiksa Cici, pembantu hingga tewas. Jasad Cici alias Menik dibuang di Barusjahe, Tanah Karo pada Oktober lalu.
Foto: Indra/PM
Syamsul Anwar menuntun isterinya, Randika. Keduanya disangkakan menyiksa Cici, pembantu hingga tewas. Jasad Cici dibuang di Barusjahe, Tanah Karo pada Oktober lalu.

Polisi pun kini telah mengirimkan tim penyidiknya ke Jakarta untuk mencari siapa penyalur tenaga kerja yang memberikan para pembantu pada Syamsul tersebut.

“Selain mengecek penyalur tenaga kerja, kita juga mendatangi rumah keluarga para korban. Diharapkan, dengan menemui keluarga korban polisi dapat mencari sebagian pembantu lainnya yang masih dinyatakan hilang,” jelas mantan penyidik KPK ini.

Ia melanjutkan, terkait pernyataannya mengenai mayat Yanti yang ditemukan di laut bawah jembatan kawasan Labuhan Deli, ternyata bukan. Jenazah tersebut bukanlah mayat PRT asal Tasikmalaya.

“Mengenai mayat perempuan yang ditemukan pada 9 November lalu di Labuhan Deli, bukan jasad Yanti atau milik orang lain. Sebab, dari hasil rekaman CCTV di rumah tersangka, Yanti masih hidup sampai 22 November. Kemudian, pada 23 November dia dianiaya para tersangka dari siang hari hingga jam 11 malam. Selanjutnya, Yanti dibawa keluar oleh tersangka dan kemudian kembali tanpa adanya Yanti,” tukas Bram sembari menambahkan, jadi sampai saat ini Yanti belum diketemukan. (ris/tom)

Foto: Prasetiyo/PM Seorang warga menunjukkan rumah Syamsul Anwar, tersangka penganiaya PRT hingga tewas, kepada warga lain yang datang karena penasaran dengan kasus  pembunuhan PRT itu.
Foto: Prasetiyo/PM
Seorang warga menunjukkan rumah Syamsul Anwar, tersangka penganiaya PRT hingga tewas, kepada warga lain yang datang karena penasaran dengan kasus pembunuhan PRT itu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Medan hingga kini masih terus mendalami kasus pembunuhan dan penjualan Pembantu Rumah Tangga (PRT) yang dilakukan H Syamsul Rahman Anwar sekeluarga.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram menyatakan, dari hasil penyelidikan dan keterangan sejumlah saksi, pihaknya mendalami dugaan tersangka Syamsul mengubur mayat pembantunya di dalam rumah, Jalan Beo No. 17, Simpang Jalan Angsa/ Madong Lubis Lingkungan XI, Sidodadi, Medan Timur.

“Memang dari keterangan saksi menyebut ada makam di lantai rumahnya. Namun, ada juga disebut di dinding,” kata Bram, Kamis (4/12).

Menurutnya, memang ada sebagian pekerja yang belum diketahui, apakah itu hilang atau dibunuh. Karenanya, saat ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Disinggung kapan rencana pihaknya akan membongkar makam dimaksud, Bram mengaku masih menunggu izin dari pengadilan. “Kami masih menunggu izin dari pengadilan untuk membongkarnya. Sebab, saat ini kita masih fokus melengkapi berkas perkaranya,” sebut Bram.

Bram menyatakan, belum melihat kemungkinan adanya tersangka lain. “Korbannya yang mungkin bertambah, kalau tersangkanya hanya itu-itu saja. Karena, dari hasil rekaman CCTV memang ke-7 orang itu yang melakukannya,” jawab Bram.

Foto: Indra/PM Syamsul Anwar menuntun isterinya, Randika. Keduanya disangkakan menyiksa Cici, pembantu hingga tewas. Jasad Cici alias Menik dibuang di Barusjahe, Tanah Karo pada Oktober lalu.
Foto: Indra/PM
Syamsul Anwar menuntun isterinya, Randika. Keduanya disangkakan menyiksa Cici, pembantu hingga tewas. Jasad Cici dibuang di Barusjahe, Tanah Karo pada Oktober lalu.

Polisi pun kini telah mengirimkan tim penyidiknya ke Jakarta untuk mencari siapa penyalur tenaga kerja yang memberikan para pembantu pada Syamsul tersebut.

“Selain mengecek penyalur tenaga kerja, kita juga mendatangi rumah keluarga para korban. Diharapkan, dengan menemui keluarga korban polisi dapat mencari sebagian pembantu lainnya yang masih dinyatakan hilang,” jelas mantan penyidik KPK ini.

Ia melanjutkan, terkait pernyataannya mengenai mayat Yanti yang ditemukan di laut bawah jembatan kawasan Labuhan Deli, ternyata bukan. Jenazah tersebut bukanlah mayat PRT asal Tasikmalaya.

“Mengenai mayat perempuan yang ditemukan pada 9 November lalu di Labuhan Deli, bukan jasad Yanti atau milik orang lain. Sebab, dari hasil rekaman CCTV di rumah tersangka, Yanti masih hidup sampai 22 November. Kemudian, pada 23 November dia dianiaya para tersangka dari siang hari hingga jam 11 malam. Selanjutnya, Yanti dibawa keluar oleh tersangka dan kemudian kembali tanpa adanya Yanti,” tukas Bram sembari menambahkan, jadi sampai saat ini Yanti belum diketemukan. (ris/tom)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/