26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Dua Pekan Air Tak Mengalir di Namorambe

Air tak mengalir-Ilustrasi
Air tak mengalir-Ilustrasi

DELITUA, SUMUTPOS.CO  -Selama dua  pekan terakhir, warga perumahan Cluster Rumah Pondok dan Perumnas Taman Putri Deli, Namorambe, Delitua, Deliserdang, mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, yang notabene menjadi tanggung jawab PDAM Tirtanadi.

Seorang warga perumahan Cluster Rumah Pondok, Syaifullah mengungkapkan, ia bersama warga sekitar sudah kerap melaporkan masalah ini ke PDAM Tirtanadi Cabang Delitua.

“Awalnya mereka bilang musim kemarau di Berastagi, jadi mengurangi debit air yang menjadi pasokan untuk dialirkan ke rumah-rumah pelanggan. Kemudian ada perbaikan. Tapi itu sudah lama, apa iya sampai sekarang masih melakukan perbaikan?” tegas Syaifullah, Minggu (4/12).

Pada awalnya, lanjut Syaifullah, aliran air sangat deras, namun beberapa bulan terakhir, semakin kecil dan malah sering tak mengalir. “Dulu waktu pertama kali kami tinggal di kompleks ini, airnya sangat deras. Kalau nyuci kendaraan, air yang keluar seperti memakai kompresor, deras kali. Tapi sekarang, jangankan deras, mengalir pun tidak. Kadang mengalir kecil, itu pun tengah malam. Jadi harus menampung dari malam sampai pagi. Karena pas Subuh, air sudah berhenti mengalir,” bebernya.

Ia juga mengatakan, saking geramnya, warga sekitar sudah merencanakan melakukan aksi demonstrasi ke Kantor PDAM Tirtanadi Cabang Delitua di Jalan Delitua. “Kami sudah membayar kewajiban. Tapi hak kami tak ditunaikan dengan baik. Karena sudah muak, para ibu-ibu di kompleks kami ini sudah berencana demo ke sana (Kantor PDAM Tirtanadi Cabang Delitua) besok (hari ini, red),” kata Syaiful.

Menurut Syaiful, hal ini tak hanya terjadi di perumahan Cluster Rumah Pondok, tapi juga Perumnas Taman Putri Deli, yang lokasinya bersebelahan. “Warga Putri Deli juga sudah mengeluh, karena sudah banyak yang terpaksa membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. Bayangkan saja, uang pengeluaran jadi bertambah untuk beli air. Kalau satu derigen isi 10 liter dihargai Rp5 ribu. Untuk mandi, cuci, kakus, bisa sampai 50 liter. Harus mengeluarkan bajet tambahan Rp25 ribu per hari, kan berat,” keluhnya.

Ia berharap, PDAM Tirtanadi segera menyelesaikan masalah ini secara  tuntas. “Agar tak ada lagi keluhan warga terkait kekurangan air. Malu kita,” pungkas Syaiful. (saz/ije)

Air tak mengalir-Ilustrasi
Air tak mengalir-Ilustrasi

DELITUA, SUMUTPOS.CO  -Selama dua  pekan terakhir, warga perumahan Cluster Rumah Pondok dan Perumnas Taman Putri Deli, Namorambe, Delitua, Deliserdang, mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, yang notabene menjadi tanggung jawab PDAM Tirtanadi.

Seorang warga perumahan Cluster Rumah Pondok, Syaifullah mengungkapkan, ia bersama warga sekitar sudah kerap melaporkan masalah ini ke PDAM Tirtanadi Cabang Delitua.

“Awalnya mereka bilang musim kemarau di Berastagi, jadi mengurangi debit air yang menjadi pasokan untuk dialirkan ke rumah-rumah pelanggan. Kemudian ada perbaikan. Tapi itu sudah lama, apa iya sampai sekarang masih melakukan perbaikan?” tegas Syaifullah, Minggu (4/12).

Pada awalnya, lanjut Syaifullah, aliran air sangat deras, namun beberapa bulan terakhir, semakin kecil dan malah sering tak mengalir. “Dulu waktu pertama kali kami tinggal di kompleks ini, airnya sangat deras. Kalau nyuci kendaraan, air yang keluar seperti memakai kompresor, deras kali. Tapi sekarang, jangankan deras, mengalir pun tidak. Kadang mengalir kecil, itu pun tengah malam. Jadi harus menampung dari malam sampai pagi. Karena pas Subuh, air sudah berhenti mengalir,” bebernya.

Ia juga mengatakan, saking geramnya, warga sekitar sudah merencanakan melakukan aksi demonstrasi ke Kantor PDAM Tirtanadi Cabang Delitua di Jalan Delitua. “Kami sudah membayar kewajiban. Tapi hak kami tak ditunaikan dengan baik. Karena sudah muak, para ibu-ibu di kompleks kami ini sudah berencana demo ke sana (Kantor PDAM Tirtanadi Cabang Delitua) besok (hari ini, red),” kata Syaiful.

Menurut Syaiful, hal ini tak hanya terjadi di perumahan Cluster Rumah Pondok, tapi juga Perumnas Taman Putri Deli, yang lokasinya bersebelahan. “Warga Putri Deli juga sudah mengeluh, karena sudah banyak yang terpaksa membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. Bayangkan saja, uang pengeluaran jadi bertambah untuk beli air. Kalau satu derigen isi 10 liter dihargai Rp5 ribu. Untuk mandi, cuci, kakus, bisa sampai 50 liter. Harus mengeluarkan bajet tambahan Rp25 ribu per hari, kan berat,” keluhnya.

Ia berharap, PDAM Tirtanadi segera menyelesaikan masalah ini secara  tuntas. “Agar tak ada lagi keluhan warga terkait kekurangan air. Malu kita,” pungkas Syaiful. (saz/ije)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/