25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Perang Skenario Mafia Sabu

Foto: Fachril/Posmetro Medan/JPNN Lokasi 'perang' warga antar lorong di Belawan. Satu warga tewas dalam 'perang' tersebut.
Foto: Fachril/Posmetro Medan/JPNN
Lokasi ‘perang’ warga antar lorong di Belawan. Satu warga tewas dalam ‘perang’ tersebut.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Hasil penelusuran POSMETRO MEDAN (GRUP JPNN), ternyata perang antar warga ini sengaja dipelihara para bandar sabu untuk memuluskan bisnis haramnya. Apalagi selama ini, sabu yang masuk ke Sumatera Utara, khususnya Medan dikirim melalui jalur laut.

Hal ini terkuak dari beberapa pekan terakhir, barang haram yang kebanyakan berasal dari negeri tetangga Malaysia itu sudah berulang kali lolos dari Pelabuhan Belawan, tapi berhasil ditangkap di Jakarta. Data kru koran ini, selain Pelabuhan Belawan sebagai dermaga internasional, masih banyak lagi dermaga liar yang ditengarai dijadikan jalur masuknya narkoba.

Percut Seituan, Hamparan Perak, Kampung Kurnia dan dermaga kecil lainnya makin kerap dimanfaatkan para mafia sabu meloloskan pengiriman barang dagangannya. Bahkan, bentrok antar pemuda di kawasan Belawan Lama hanya scenario untuk mengecoh polisi. Intinya, tiap kali narkoba masuk melalui dermaga kecil di Lorong Melati, para mafia sabu itu pasti menggerakkan pemuda setempat untuk melakukan bentrok.

“Kalau sudah perang, pasti sudah ada sabu masuk dari dari lorong ribut itu. Makanya hampir tiap minggu lokasi itu perang,” kata seorang pria 36 tahun yang minta namanya dirahasiakan. Bayangkan saja, lanjut pria yang sehari – hari bekerja sebagai nelayan itu, perang sudah terjadi sejak lama, tapi tak kunjung damai.

“Kalau masih ada sabu, perang itu tidak akan pernah damai. Karena pemudanya sudah dipengaruhi semua. Apalagi, masuknya barang itu memberi keuntungan cukup besar bagi para pemuda di sana,” katanya. Dengan adanya skenario yang sengaja dibentuk para mafia hitam ini, narkoba yang selama ini masuk diotaki oleh salah satu bandar besar Belawan berinisial AM. Dengan memanfaatkan kaki tangannya, AM yang tak pernah tersentuh hukum itu sukses menjual sabu ke para nelayan dan anak sekolah.

“Bayangkan saja, Kampung Kurnia, Kampung Salam, Kampung Kolam, Belawan Lama dan Kandang Lembu peredaran sabunya sudah seperti jualan kacang goreng. Lihatlah di kampung kami, dari nelayan sampai anak sekolah sudah kenal sabu. Setiap hari orang itu jual sabu terang-terangan,” ungkap pria yang tinggal di Kampung Kurnia itu.

Anehnya lagi, AM yang sudah 4 tahun menjalankan bisnis haramnya itu tak pernah tersentuh hukum. Apalagi aparat – aparat di sini sudah dibawah kendalinya. Tinggal diantara paluh-paluh rumah panggung membuat AM dapat perlindungan dari sebagian masyarakat. Karena itulah, ia mampu menjual sabu 5 ons/minggunya.

“Ia selalu dibantu warga. Makanya tiap kali polisi datang menggerebek, ia pasti berhasil kabur. Bentrok antar warga ini hanya bikin-bikinan para bandar narkoba itu. Lihat saja, tak ada hujan angin, tiba-tiba perang. Perang itu memang sengaja untuk mengelabuhi polisi. Saat polisi sibuk ngurusi bentrok itulah sabu-sabu itu dimasukkan,” kata sumber. (tim)

Foto: Fachril/Posmetro Medan/JPNN Lokasi 'perang' warga antar lorong di Belawan. Satu warga tewas dalam 'perang' tersebut.
Foto: Fachril/Posmetro Medan/JPNN
Lokasi ‘perang’ warga antar lorong di Belawan. Satu warga tewas dalam ‘perang’ tersebut.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Hasil penelusuran POSMETRO MEDAN (GRUP JPNN), ternyata perang antar warga ini sengaja dipelihara para bandar sabu untuk memuluskan bisnis haramnya. Apalagi selama ini, sabu yang masuk ke Sumatera Utara, khususnya Medan dikirim melalui jalur laut.

Hal ini terkuak dari beberapa pekan terakhir, barang haram yang kebanyakan berasal dari negeri tetangga Malaysia itu sudah berulang kali lolos dari Pelabuhan Belawan, tapi berhasil ditangkap di Jakarta. Data kru koran ini, selain Pelabuhan Belawan sebagai dermaga internasional, masih banyak lagi dermaga liar yang ditengarai dijadikan jalur masuknya narkoba.

Percut Seituan, Hamparan Perak, Kampung Kurnia dan dermaga kecil lainnya makin kerap dimanfaatkan para mafia sabu meloloskan pengiriman barang dagangannya. Bahkan, bentrok antar pemuda di kawasan Belawan Lama hanya scenario untuk mengecoh polisi. Intinya, tiap kali narkoba masuk melalui dermaga kecil di Lorong Melati, para mafia sabu itu pasti menggerakkan pemuda setempat untuk melakukan bentrok.

“Kalau sudah perang, pasti sudah ada sabu masuk dari dari lorong ribut itu. Makanya hampir tiap minggu lokasi itu perang,” kata seorang pria 36 tahun yang minta namanya dirahasiakan. Bayangkan saja, lanjut pria yang sehari – hari bekerja sebagai nelayan itu, perang sudah terjadi sejak lama, tapi tak kunjung damai.

“Kalau masih ada sabu, perang itu tidak akan pernah damai. Karena pemudanya sudah dipengaruhi semua. Apalagi, masuknya barang itu memberi keuntungan cukup besar bagi para pemuda di sana,” katanya. Dengan adanya skenario yang sengaja dibentuk para mafia hitam ini, narkoba yang selama ini masuk diotaki oleh salah satu bandar besar Belawan berinisial AM. Dengan memanfaatkan kaki tangannya, AM yang tak pernah tersentuh hukum itu sukses menjual sabu ke para nelayan dan anak sekolah.

“Bayangkan saja, Kampung Kurnia, Kampung Salam, Kampung Kolam, Belawan Lama dan Kandang Lembu peredaran sabunya sudah seperti jualan kacang goreng. Lihatlah di kampung kami, dari nelayan sampai anak sekolah sudah kenal sabu. Setiap hari orang itu jual sabu terang-terangan,” ungkap pria yang tinggal di Kampung Kurnia itu.

Anehnya lagi, AM yang sudah 4 tahun menjalankan bisnis haramnya itu tak pernah tersentuh hukum. Apalagi aparat – aparat di sini sudah dibawah kendalinya. Tinggal diantara paluh-paluh rumah panggung membuat AM dapat perlindungan dari sebagian masyarakat. Karena itulah, ia mampu menjual sabu 5 ons/minggunya.

“Ia selalu dibantu warga. Makanya tiap kali polisi datang menggerebek, ia pasti berhasil kabur. Bentrok antar warga ini hanya bikin-bikinan para bandar narkoba itu. Lihat saja, tak ada hujan angin, tiba-tiba perang. Perang itu memang sengaja untuk mengelabuhi polisi. Saat polisi sibuk ngurusi bentrok itulah sabu-sabu itu dimasukkan,” kata sumber. (tim)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/