26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pemilih Diyakini Makin Cerdas

MEDAN- Adanya kecenderungan tak lagi memilih pasangan calon yang ‘membeli’ suara membuktikan para pemilih semakin cerdas dan menjauhkan diri dari aksi money politics pada Pilgubsu 7 Maret 2013 mendatang.

Hal ini disampaikan ang gota KPUD Sumut Rajin Sitepu saat menjadi narasumber pada dialog terbuka “Sosialisasi Pilkadasu 2013” yang digelar Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Sumut, Sabtu (2/2).

“Saya meyakini, calon gubernur dan wakil gubernur maupun tim suksesnya akan enggan bagi-bagi duit pada Pilgubsu nanti. Karena bagi-bagi duit tak memberi jaminan untuk memenangkan Pilgubsu. Masyarakat semakin cerdas me nentukan pilihan. Terima uangnya, tapi tak pilih orangnya,” ujarnya.
Rajin Sitepu menyatakan, jika Pilgubsu terbebas dari money politics, akan tercipta pertandingan secara fair dan sportif, yakni adu visi misi dan program kerja.

Masyarakat pemilih yang berjumlah 10.295.03 orang pun akan menentukan pilihannya berdasarkan hati nurani.
“Dengan demikian, akan lahir pemimpin terbaik dari lima pasangan yang bertarung dalam Pilgubsu,” katanya.

Rajin berharap seluruh pihak melakukan pencerdasan pemilih, agar angka golongan putih (tidak memilih) semakin menurun. Jika angka golput rendah dan pemilih cerdas dalam menentukan pilihan, maka gubernur/wakil gubernur terpilih tidak hanya diterima masyarakat, tapi juga memiliki kapabilitas.
Ketua DPW PKB Sumut Ance Selian mengingatkan, menjelang Pilgubsu 2013 ini ada trik yang dikembangkan pihak tertentu untuk menggembosi pihak lawan. Misalnya, mereka mengirim orang-orang untuk mengajak masyarakat tidak ikut memilih alias golput.

“Mereka akan terjun ke basis lawan dengan mengajak masyarakat tidak ikut memilih. Mereka bilang untuk apa ikut memilih, lebih baik ke ladang. Sebab, siapapun yang terpilih, kita rakyat ini begini-begini juga. Trik menggembosi pemilih ini perlu diwaspadai karena belum ada sanksi hukum yang menjangkau ke sana,” ujar Ance.

Pjs Ketua Umum PKC PMII Sumut Kurnia Hidayat mengatakan, Pilgubsu merupakan jembatan ma sa depan Sumut. Sebab, dalam Pilkada ini, rakyat akan memilih dan menentukan pemimpinnya. “Jika salah pilih, lima tahun ke depan rakyat yang  menanggung akibatnya,” tutur Kurnia. (adv)
Pelaksana kegiatan, Darwin Sipahutar, kepada wartawan mengatakan, kegiatan ini diharapkan mampu membangun partisipasi dan pendidikan politik masyarakat terutama mahasiswa dalam mengatasi golput.

“Kegiatan ini juga sebagai rangkaian pra-Konferensi Koordinator Cabang (Konkorcab) PMII Sumut yang digelar dalam waktu dekat,” kata Darwin. (uma)

MEDAN- Adanya kecenderungan tak lagi memilih pasangan calon yang ‘membeli’ suara membuktikan para pemilih semakin cerdas dan menjauhkan diri dari aksi money politics pada Pilgubsu 7 Maret 2013 mendatang.

Hal ini disampaikan ang gota KPUD Sumut Rajin Sitepu saat menjadi narasumber pada dialog terbuka “Sosialisasi Pilkadasu 2013” yang digelar Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Sumut, Sabtu (2/2).

“Saya meyakini, calon gubernur dan wakil gubernur maupun tim suksesnya akan enggan bagi-bagi duit pada Pilgubsu nanti. Karena bagi-bagi duit tak memberi jaminan untuk memenangkan Pilgubsu. Masyarakat semakin cerdas me nentukan pilihan. Terima uangnya, tapi tak pilih orangnya,” ujarnya.
Rajin Sitepu menyatakan, jika Pilgubsu terbebas dari money politics, akan tercipta pertandingan secara fair dan sportif, yakni adu visi misi dan program kerja.

Masyarakat pemilih yang berjumlah 10.295.03 orang pun akan menentukan pilihannya berdasarkan hati nurani.
“Dengan demikian, akan lahir pemimpin terbaik dari lima pasangan yang bertarung dalam Pilgubsu,” katanya.

Rajin berharap seluruh pihak melakukan pencerdasan pemilih, agar angka golongan putih (tidak memilih) semakin menurun. Jika angka golput rendah dan pemilih cerdas dalam menentukan pilihan, maka gubernur/wakil gubernur terpilih tidak hanya diterima masyarakat, tapi juga memiliki kapabilitas.
Ketua DPW PKB Sumut Ance Selian mengingatkan, menjelang Pilgubsu 2013 ini ada trik yang dikembangkan pihak tertentu untuk menggembosi pihak lawan. Misalnya, mereka mengirim orang-orang untuk mengajak masyarakat tidak ikut memilih alias golput.

“Mereka akan terjun ke basis lawan dengan mengajak masyarakat tidak ikut memilih. Mereka bilang untuk apa ikut memilih, lebih baik ke ladang. Sebab, siapapun yang terpilih, kita rakyat ini begini-begini juga. Trik menggembosi pemilih ini perlu diwaspadai karena belum ada sanksi hukum yang menjangkau ke sana,” ujar Ance.

Pjs Ketua Umum PKC PMII Sumut Kurnia Hidayat mengatakan, Pilgubsu merupakan jembatan ma sa depan Sumut. Sebab, dalam Pilkada ini, rakyat akan memilih dan menentukan pemimpinnya. “Jika salah pilih, lima tahun ke depan rakyat yang  menanggung akibatnya,” tutur Kurnia. (adv)
Pelaksana kegiatan, Darwin Sipahutar, kepada wartawan mengatakan, kegiatan ini diharapkan mampu membangun partisipasi dan pendidikan politik masyarakat terutama mahasiswa dalam mengatasi golput.

“Kegiatan ini juga sebagai rangkaian pra-Konferensi Koordinator Cabang (Konkorcab) PMII Sumut yang digelar dalam waktu dekat,” kata Darwin. (uma)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/