Di bawah kepemimpinannya, Hermawan berjanji akan memperketat penjagaan di dalam maupun luar lapas. Seperti, membentuk satuan tugas (satgas) guna meningkatkan pelayanan dan kualitas lapas secara persuasif.
“Sementara kami melakukan penertiban dan pembenahan di dalam (lapas). Dengan melibatkan membentuk satgas peningkatakan kualitas pelayanan pemasyarakatan di Lapas. Jadi, kami pendekatannya secara persuasif, agar tidak salah langkah, kontraproduktif. Ya, jadi pelan-pelan lah, kita melakukan pembenahan di dalam,” sebutnya.
Selanjutnya, pembenahan yang menjurus ke arah kondisi lapas yang kondusif, secara bertahap juga mulai dibenahi. Mulai dari pelayanan makan para tahanan hingga larangan menggunakan telepon genggam. “Nanti, tahapan berikutnya, peningakatan layanan makan dan seterusnya pada akhirnya penggunanaan hp (handphone) tidak akan dibenarkan,” kata Hermawan.
Sementara itu, Toga saat dimintai tanggapan mengenai mutasi tersebut ternyata legawa. Menurutnya, seorang bawahan dipindahtugaskan adalah hal yang wajar. “Iya, kenapa. Gak ada tanggapan saya. Namanya prajurit, kapan harus dipindahkan, ya, pindah. Saya ditekan, diapain itu ya, harus kuat. Dirjen pusat, belum tahu di bagian mana ditempatkan,” kata Toga. (gus/ila)