Diduga Mark up Nilai Murid untuk SNMPTN 2012 Jalur Undangan
MEDAN-Pada Tahun Pelajaran 2011/2012 ini, Panitia SNMPTN Pusat 2012 terapkan ‘blacklist’ kepada SMA Negeri 5 Medan. Ini terkait penerimaan mahasiswa jalur undangan dari universitas-universitas negeri se-Indonesia.
Pasalnya, sekolah yang beralamat di Jalan Pelajar No 17 Medan ini dianggap melakukan kesalahan pengiriman data ke panitia pusat SNMPTN pada Tahun Pelajaran 2010/2011 lalu. Namun, isu yang berkembang di masyarakat, ‘blacklist’ yang harus diterima SMA Negeri 5 Medan selama tiga tahun ini disebabkan adanya mark up nilai siswa pada semester 3, 4 dan 5 oleh pihak sekolah. Untuk mendapatkan nilai tinggi, siswa diharuskan membayar dengan sejumlah uang.
Humas panitia lokal SNMPTN Unimed 2012 DR Budi Valianto membenarkan hal tersebut. Namun, ia mengaku sebelumnya tak mengetahui hal tersebut. “Saya tahunya dari pihak SMA Negeri 5 Medan yang melakukan pelaporan. Setelah dicek ke panitia pusat ternyata hal tersebut benar,” ungkapnya, Senin (5/3). “Mereka (SMA Negeri 5 Medan, Red) dianggap melakukan kesalahan dalam pengiriman data ke panitia pusat,” tambahnya.
Menurutnya, SNMPTN jalur undangan tersebut adalah satu kesempatan yang diberikan kepada pihak sekolah untuk melakukan seleksi kepada siswa yang dianggap layak. Tentu ada syarat yang harus dipenuhi para siswa calon pendaftar jalur undangan tersebut. Yakni, siswa yang mampu mempertahankan nilai selama tiga semester yang dimulai pada semester tiga hingga lima. Dan siswa yang diambil yakni 50 persen dari seluruh siswa yang berada di semester tersebut. “Jadi, jika sekolah melakukan kesalahan dalam pengiriman data ke panitia pusat. Itu menjadi resiko sekolah itu sendiri,” ungkap Budi.
Budi juga mengungkapkan, bukan hanya SMA Negeri 5 Medan yang mengalami hal serupa. “Ada 14 sekolah di Indonesia yang mengalami hal sama, termasuk SMA Negeri 5 Medan. Namun, ke-13 sekolah yang lain saya tak mengetahui data pastinya. Hal tersebut bisa dikonfirmasikan ke panitia pusat,” ujarnya.
Sementara Pembantu Kepala Sekolah IV Bidang Humas SMA Negeri 5 Medan Zulkifli mengatakan, info yang beredar di masyarakat tak sesuai dengan kenyataan. “Kita mengaku tahun ini kita tak diberikan kesempatan mengajukan siswa untuk mengikuti SNMPTN jalur undangan. Namun, alasannya bukanlah seperti yang sudah diberitakan di beberapa media,” ungkapnya.
“Kita sudah melakukan konfirmasi ke pihak panitia pusat setelah mengetahui sekolah kita tak mendapat kesempatan tahun ini. Namun, pihak panitia pusat sama sekali tak memberikan jawaban atas hukuman ini,” tambah Zulkifli.
Menurut Zulkifli, pihak sekolah juga telah memberitahukan hal tersebut ke orangtua siswa juga siswa sendiri. “Namun, hingga saat ini belum ada yang datang ke sekolah untuk mempermasalahkan hal tersebut,” katanya.
Di kesempatan yang lain, Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Medan Lindawati menyesalkan tuduhan yang disampaikan kepadanya terkait manipulasi data rapot untuk meloloskan siswanya pada SMPTN 2011. Padalah menurut Lindawati, hingga kini pihaknya belum mengatahui secara alasan Pusat yang tidak mengikut sertakan sekolahnya untuk SNMPTN jalur undangan 2012.
“Kita sudah mempertanyakan ke USU dan Unimed kenapa sekolah kita tidak terdaftar Pusat untuk mengikutsertakan siswa kita mengikuti SNMPTN jalur undangan, tapi kita tidak mendapatkan jawaban pasti,” tegasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (2/3).
Lindawati juga mengaku telah menelepon panitia pelaksana SMPTN pusat yang ada di Bandung untuk mempertanyakannya dan panitia menyarankan kepada Lindawati untuk pergi ke Lampung guna mempertanyakan hal tersebut. Hanya saja pihaknya juga belum mendapatkan kepastian, hingga dirinya berencana untuk langsung ke Bandung dalam beberapa waktu mendatang. (saz/uma)