28.9 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Perwira yang Kehilangan Rumah Numpang di Tempat Tetangga

Buntut Kebakaran di Asrama Brimob

MEDAN-Kebakaran di Komplek Markas Sat Brimobdasu, Jalan Sei Padang Dalam I, Medan Baru, Minggu (4/3) kemarin masih menyisakan cerita. Delapan perwira yang kehilangan rumah akibat bencana itu untuk sementara menumpang di rumah tetangga.

Setidaknya hal ini diungkapkan Komandan Satuan Brigade Mobil Poldasu (Dansat Brimobdasu), Kombes Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso. “Saat ini tinggal di rumah sanak family dan sebagian lagi menumpang di rumah tetangga yang masih satu asrama,” jelasnya, Senin (5/3) siang.
Dijelaskannya, sampai saat ini pihaknya melakukan perbaikan terhadap delapan rumah yang dugaan sementara api berasal dari rumah Kompol dr Hj Imanta Tarigan yang bertugas di Dokkes Poldasu. “Perbaikan dilakukan bergotong royong bersama anggota Brimob Poldasu,” ucapnya.

Selain itu, pihak asrama juga memakai jasa tukang untuk merehabilitasi kedelapan rumah itu. “Perbaikan sementara, kita memasang tandu besar sebagai pengganti atap untuk rumah yang sudah hancur. Sedangkan untuk berapa lama pengerjaannya, saya tidak bisa memastiannya. Coba langsung saja ke tukangnya,” cetusnya dengan ketawa kecil.

Lalu, apa penyebab kebakaran yang sempat mengejutkan warga sekitarnya itu? “Kalau apa penyebab terbakarnya, saya belum tahu. Coba langsung Tanya ke Laboratorium dan Forensik (Labfor) Poldasu atau ke Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Raden Heru Prakoso,” jelas Setyo Boedi.

Kepala Bidang Humas (Kabid Humas) Poldasu, Kombes Pol Raden Heru Prakoso yang dikonfirmasi mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan mengetahui penyebab kebakaran itu. “Masih melakukan penyelidikan oleh Tim Laboratorium dan Forensik (Labfor) Poldasu,” jelasnya.

Sementara, anggota DPRD Medan Surianda Lubis meminta kepada Pemko Medan memakai paradigma baru dalam pencegahan peristiwa kebakaran di Kota Medan yang belakangan ini menjadi sangat tinggi. “Salah satunya dengan merangkul Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Pertamina,” kata Surianda.

Dijelaskannya, salah satu cara dengan merangkulnya dengan melakukan kerjasama dengan PLN. Dimana, banyak peristiwa kebakaran di Medan diakibatkan oleh korsleting arus pendek listrik. “Ini yang harus dilakukan, kita melihat permasalahan instalasi listrik  di banyak pemukiman padat di Medan yang punya potensi kebakaran. Di sinilah Pemko Medan perlu menggandeng PLN untuk melakukan perawatan dan perbaikan instalasi listrik,” ungkapnya.

Lanjutnya, Pemko Medan tidak hanya menggandeng PLN saja, tetapi juga disarankan menggandeng Pertamina dalam hal ini Perusahaan Gas Negara (PNG) mengingat permasalahan kebakaran di Medan di antaranya banyak terjadi diakibatkan salah menggunakan gas/tabung gas.

Menurutnya, dengan paradigma baru tersebut sudah selayaknya dilakukan oleh Pemko Medan agar tidak  menjadi beban Pemko Medan sendiri.  Dalam pencegahan dan pengendalian kebakaran di Kota Medan, Surianda juga memandang perlu didirikannya unit atau pos-pos di beberapa kawasan di Medan yang rawan  kebakaran. “Seperti di kawasan Medan Utara dan bebarapa kawasan lainnya yang merupakan kawasan padat penduduk perlu didirikan unit atau pos pemadam kebakaran sehingga peristiwa kebakaran bisa cepat ditanggulangi,” pungkasnya.(adl)

Buntut Kebakaran di Asrama Brimob

MEDAN-Kebakaran di Komplek Markas Sat Brimobdasu, Jalan Sei Padang Dalam I, Medan Baru, Minggu (4/3) kemarin masih menyisakan cerita. Delapan perwira yang kehilangan rumah akibat bencana itu untuk sementara menumpang di rumah tetangga.

Setidaknya hal ini diungkapkan Komandan Satuan Brigade Mobil Poldasu (Dansat Brimobdasu), Kombes Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso. “Saat ini tinggal di rumah sanak family dan sebagian lagi menumpang di rumah tetangga yang masih satu asrama,” jelasnya, Senin (5/3) siang.
Dijelaskannya, sampai saat ini pihaknya melakukan perbaikan terhadap delapan rumah yang dugaan sementara api berasal dari rumah Kompol dr Hj Imanta Tarigan yang bertugas di Dokkes Poldasu. “Perbaikan dilakukan bergotong royong bersama anggota Brimob Poldasu,” ucapnya.

Selain itu, pihak asrama juga memakai jasa tukang untuk merehabilitasi kedelapan rumah itu. “Perbaikan sementara, kita memasang tandu besar sebagai pengganti atap untuk rumah yang sudah hancur. Sedangkan untuk berapa lama pengerjaannya, saya tidak bisa memastiannya. Coba langsung saja ke tukangnya,” cetusnya dengan ketawa kecil.

Lalu, apa penyebab kebakaran yang sempat mengejutkan warga sekitarnya itu? “Kalau apa penyebab terbakarnya, saya belum tahu. Coba langsung Tanya ke Laboratorium dan Forensik (Labfor) Poldasu atau ke Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Raden Heru Prakoso,” jelas Setyo Boedi.

Kepala Bidang Humas (Kabid Humas) Poldasu, Kombes Pol Raden Heru Prakoso yang dikonfirmasi mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan mengetahui penyebab kebakaran itu. “Masih melakukan penyelidikan oleh Tim Laboratorium dan Forensik (Labfor) Poldasu,” jelasnya.

Sementara, anggota DPRD Medan Surianda Lubis meminta kepada Pemko Medan memakai paradigma baru dalam pencegahan peristiwa kebakaran di Kota Medan yang belakangan ini menjadi sangat tinggi. “Salah satunya dengan merangkul Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Pertamina,” kata Surianda.

Dijelaskannya, salah satu cara dengan merangkulnya dengan melakukan kerjasama dengan PLN. Dimana, banyak peristiwa kebakaran di Medan diakibatkan oleh korsleting arus pendek listrik. “Ini yang harus dilakukan, kita melihat permasalahan instalasi listrik  di banyak pemukiman padat di Medan yang punya potensi kebakaran. Di sinilah Pemko Medan perlu menggandeng PLN untuk melakukan perawatan dan perbaikan instalasi listrik,” ungkapnya.

Lanjutnya, Pemko Medan tidak hanya menggandeng PLN saja, tetapi juga disarankan menggandeng Pertamina dalam hal ini Perusahaan Gas Negara (PNG) mengingat permasalahan kebakaran di Medan di antaranya banyak terjadi diakibatkan salah menggunakan gas/tabung gas.

Menurutnya, dengan paradigma baru tersebut sudah selayaknya dilakukan oleh Pemko Medan agar tidak  menjadi beban Pemko Medan sendiri.  Dalam pencegahan dan pengendalian kebakaran di Kota Medan, Surianda juga memandang perlu didirikannya unit atau pos-pos di beberapa kawasan di Medan yang rawan  kebakaran. “Seperti di kawasan Medan Utara dan bebarapa kawasan lainnya yang merupakan kawasan padat penduduk perlu didirikan unit atau pos pemadam kebakaran sehingga peristiwa kebakaran bisa cepat ditanggulangi,” pungkasnya.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/