MEDAN-Juriana (49), istri kedua mantan Panit Sabhara Polsek Percut Seituan Iptu Susanto (sekarang sudah pensiunan), ditemukan tewas di kediamannya di Pasar VIII Tembung, Senin (4/3) malam. Belum diketahui motif kematian korban. Polisi menduga kematian korban akibat bunuh diri karena ditemukan luka di bagian leher serta seutas kawat yang tergantung di dapur rumah korban. Sementara pihak keluarga korban menduga korban tewas dibunuh.
Keluarga korban mengetahui kematian Juriana setelah menerima informasi via telepon dari suami korban, Iptu Susanto. Begitu tiba di lokasi, pihak keluarga melihat korban sudah terbaring di atas sebuah kasur. Pada bagian leher korban juga ditemukan luka jeratan sehingga membuat keluarga curiga dengan kematian korban. Untuk itu, pihak keluarga membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Pringadi Medan untuk diotopsi.
Paman korban, Wahid (56), mengaku, mendengar dari keluarganya kalau korban ditemukan sudah berada di atas tempat tidur. “Di lehernya ada luka bekas jeratan sehingga keluarga sempat curiga kalau korban dibunuh, “ ungkap Wahid saat ditemui Sumut Pos di kediaman ibu korban di Jalan Suluh Gang Mulio Nomor 15, Selasa (5/3) siang.
Salah seorang warga setempat, Anto mengatakan, sebelum kematian korban, pasangan suami istri itu sempat salat Magrib berjamaah. Usai salat, mereka lalu nonton TV bersama-sama. Setelah itu, korban pergi ke dapur dan memadamkan lampu dapur. “Lalu suaminya mendengar suara kursi bergeser. Suami korban lalu mendatanginya dan dilihatnya isterinya sudah tergantung. Sempat ditolong dan dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tidak tertolong lagi,” ungkap Anto.
Karena merasa curiga dengan kematian korban, pihak keluarga korban dan polisi membawa jenazah korban ke RSU Pringadi Medan untuk dioutopsi. Setelah semalaman berada di ruang jenazah rumah sakit milik Pemko Medan tersebut, jenazah akan dibawa ke rumah orangtua korban di Jalan Suluh Gang Mulyo.
Namun, akhirnya jenazah korban dibawa di rumah duka, Selasa (5/3) sekira pukul 12.45 WIB, meski sebelumnya terjadi pertengkaran keluarga korban dan suami karena memperebutkan jenazah.
Sementara itu, paman korban, Wahid mengaku, korban merupakan isteri kedua Iptu Santoso yang berstatus duda. Korban dulunya sudah pernah menikah dengan 2 pria sebelumnya. Dari suami pertamanya menghasilkan 2 orang anak laki-laki yang kini sudah berusia remaja. Sementara Iptu Santoso merupakan suami ketiga korban. “Selama ini setahu saya, hubungan korban dan suaminya Iptu Santoso cukup harmonis,” aku Wahid.
Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan AKP Faidir Caniago yang dikonfirmasi via telepon, membenarkan kejadian itu. Pihaknya sudah memeriksa 4 orang saksi yang merupakan 3 tetangga korban serta 1 saksi yaitu suami korban Iptu Santoso. Sedangkan barang bukti sudah diamankan berupa seutas kawat yang ditemukan tergantung di bagian dapur rumah korban. “Dugaan sementara korban meninggal akibat bunuh diri. Saat ini kita masih menyelidiki dengan melakukan olah TKP,” ujarnya. (mag-10)