26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang: Pelaksana Proyek Harus Berkapasitas

MELINTAS: Kendaraan melintas di atas Jembatan Titi Dua Sicanangan. Bulan depan,  proyek pembangunan jembatan ini ditenderkan. fachril/sumu tpos
MELINTAS: Kendaraan melintas di atas Jembatan Titi Dua Sicanangan. Bulan depan, proyek pembangunan jembatan ini ditenderkan. fachril/sumu tpos

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Rencananya bulan depan pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang, Kecamatan Medan Belawan akan ditender. Harapan masyarakat proses tender yang akan berlangsung dilakukan secara terbuka dan pemenang proyek yang melaksanakan pembangunan harus memiliki kapasitas. Demikianlah ditegaskan Tokoh Masyarakat Medan Utara, Saharudin, Rabu (4/3).

Ia mengapresiasi proses tender yang segera dilasanakan Pemko Medan untuk membangun jembatan tersebut. Sebab, akan membuka akses jembatan yang selama ini menjadi penghambat bagi transportasi bagi masyarakat sekitar.

Harapannya, proses tender yang akan dilaksanakan dapat berjalan secara terbuka, siapapun pemenangnya dalam tender itu diharapkan dapat menyelesaikan pembangunan jembatan tersebut sesuai bestek.

“Kita tidak ingin kejadian yang lama terulang lagi, makaya kita minta tendernya benar – benar dilaksanakan sesuai prosedur agar tidak menghasilkan pembangunan jembatan yang bobrok,” tegas Saharuddin.

Ketua Gerbraksu ini meminta kepada pelaksana tendar yang lama harus diperjelas seperti apa sanksi yang diberikan kepadanya oleh pemerintah dan penegak hukum.

“Kita lihat, sudah tiga kali tender pemenangnya orang yang sama. Jadi, kita tidak mau sampai ke empat kali terjadi. Makanya kita minta yang menang nanti memang mempunyai kapasitas dan dokumennya benar – benar sesuai kemampuannya. Jangan nanti karena ada titipan, jembatan itu terbengkalai lagi,” ungkap Saharuddin.

Sebelumnya, Plt Kadis PU Kota Medan, Zulfansyah mengatakan, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan masih melakukan appraisal (taksiran nilai property) terhadap sebagian lahan yang akan dibangun jembatan Titi Dua Sicanang Belawan tersebut.

“Sampai saat ini kita masih menunggu final appraisal-nya dari Dinas PKPPR, mereka masih hitung. Katanya paling lama akhir bulan ini appraisalnya selesai,” ucapnya.

Dikatakan Zulfansyah, lahan yang akan digunakan dalam pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang yang baru berada tepat di samping jembatan alternatif yang saat ini digunakan oleh masyarakat Sicanang.

Zulfansyah mengaku telah menemui masyarakat yang lahannya akan digunakan untuk pembangunan jembatan itu, masyarakat pun kooperatif dan saat ini hanya tinggal menunggu appraisalnya. Setelah appraisal nya selesai, pihak Pemko Medan pun akan segera membayar biaya pembebasan lah tersebut.

“Kalau akhir bulan (Maret) ini appraisalnya sudah selesai, maka paling lama awal bulan April sudah bisa kita tenderkan proyeknya. Proses tender sendiri memakan waktu sekitar 40 hari,” kata Zulfansyah.

Bila sudah ditenderkan, kata Zulfansyah, maka proses pengerjaan jembatan pun sudah bisa dilaksanakan. “Kalau tendernya selesai di pertengahan bulan Mei, maka paling lama akhir bulan Mei sudah bisa mulai dikerjakan.Waktu pengerjaannya kita targetkan 6 bulan, jadi target kita November 2020 ini sudah selesai dan sudah bisa langsung dipergunakan,” jelasnya.

Zulfansyah menerangkan, Pemko Medan sudah menganggarkan dana sebesar Rp15 miliar dari APBD Kota Medan untuk membangun jembatan yang telah dua kali ambruk tersebut.

“Anggarannya Rp15 miliar, memang itu tidak cukup untuk membangun sampai tuntas lengkap dengan pernak-pernik jembatan itu, tapi setidaknya nilai itu sudah bisa dipergunakan untuk membangun jembatan secara konstruksi hingga fungsinya kita pastikan layak untuk dilintasi. Jadi saat ini, kita memang sedang menunggu proses appraisalnya saja,” pungkasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya jembatan Titi Dua Sicanang telah dianggarkan pada APBD Kota Medan Tahun 2017 dan dikerjakan oleh PT Jaya Star Utama dengan anggaran sekitar Rp8 miliar. Namun sebelum selesai, sekitar tanggal 6 November 2017 jembatan tersebut amblas. (fac/ila)

MELINTAS: Kendaraan melintas di atas Jembatan Titi Dua Sicanangan. Bulan depan,  proyek pembangunan jembatan ini ditenderkan. fachril/sumu tpos
MELINTAS: Kendaraan melintas di atas Jembatan Titi Dua Sicanangan. Bulan depan, proyek pembangunan jembatan ini ditenderkan. fachril/sumu tpos

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Rencananya bulan depan pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang, Kecamatan Medan Belawan akan ditender. Harapan masyarakat proses tender yang akan berlangsung dilakukan secara terbuka dan pemenang proyek yang melaksanakan pembangunan harus memiliki kapasitas. Demikianlah ditegaskan Tokoh Masyarakat Medan Utara, Saharudin, Rabu (4/3).

Ia mengapresiasi proses tender yang segera dilasanakan Pemko Medan untuk membangun jembatan tersebut. Sebab, akan membuka akses jembatan yang selama ini menjadi penghambat bagi transportasi bagi masyarakat sekitar.

Harapannya, proses tender yang akan dilaksanakan dapat berjalan secara terbuka, siapapun pemenangnya dalam tender itu diharapkan dapat menyelesaikan pembangunan jembatan tersebut sesuai bestek.

“Kita tidak ingin kejadian yang lama terulang lagi, makaya kita minta tendernya benar – benar dilaksanakan sesuai prosedur agar tidak menghasilkan pembangunan jembatan yang bobrok,” tegas Saharuddin.

Ketua Gerbraksu ini meminta kepada pelaksana tendar yang lama harus diperjelas seperti apa sanksi yang diberikan kepadanya oleh pemerintah dan penegak hukum.

“Kita lihat, sudah tiga kali tender pemenangnya orang yang sama. Jadi, kita tidak mau sampai ke empat kali terjadi. Makanya kita minta yang menang nanti memang mempunyai kapasitas dan dokumennya benar – benar sesuai kemampuannya. Jangan nanti karena ada titipan, jembatan itu terbengkalai lagi,” ungkap Saharuddin.

Sebelumnya, Plt Kadis PU Kota Medan, Zulfansyah mengatakan, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan masih melakukan appraisal (taksiran nilai property) terhadap sebagian lahan yang akan dibangun jembatan Titi Dua Sicanang Belawan tersebut.

“Sampai saat ini kita masih menunggu final appraisal-nya dari Dinas PKPPR, mereka masih hitung. Katanya paling lama akhir bulan ini appraisalnya selesai,” ucapnya.

Dikatakan Zulfansyah, lahan yang akan digunakan dalam pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang yang baru berada tepat di samping jembatan alternatif yang saat ini digunakan oleh masyarakat Sicanang.

Zulfansyah mengaku telah menemui masyarakat yang lahannya akan digunakan untuk pembangunan jembatan itu, masyarakat pun kooperatif dan saat ini hanya tinggal menunggu appraisalnya. Setelah appraisal nya selesai, pihak Pemko Medan pun akan segera membayar biaya pembebasan lah tersebut.

“Kalau akhir bulan (Maret) ini appraisalnya sudah selesai, maka paling lama awal bulan April sudah bisa kita tenderkan proyeknya. Proses tender sendiri memakan waktu sekitar 40 hari,” kata Zulfansyah.

Bila sudah ditenderkan, kata Zulfansyah, maka proses pengerjaan jembatan pun sudah bisa dilaksanakan. “Kalau tendernya selesai di pertengahan bulan Mei, maka paling lama akhir bulan Mei sudah bisa mulai dikerjakan.Waktu pengerjaannya kita targetkan 6 bulan, jadi target kita November 2020 ini sudah selesai dan sudah bisa langsung dipergunakan,” jelasnya.

Zulfansyah menerangkan, Pemko Medan sudah menganggarkan dana sebesar Rp15 miliar dari APBD Kota Medan untuk membangun jembatan yang telah dua kali ambruk tersebut.

“Anggarannya Rp15 miliar, memang itu tidak cukup untuk membangun sampai tuntas lengkap dengan pernak-pernik jembatan itu, tapi setidaknya nilai itu sudah bisa dipergunakan untuk membangun jembatan secara konstruksi hingga fungsinya kita pastikan layak untuk dilintasi. Jadi saat ini, kita memang sedang menunggu proses appraisalnya saja,” pungkasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya jembatan Titi Dua Sicanang telah dianggarkan pada APBD Kota Medan Tahun 2017 dan dikerjakan oleh PT Jaya Star Utama dengan anggaran sekitar Rp8 miliar. Namun sebelum selesai, sekitar tanggal 6 November 2017 jembatan tersebut amblas. (fac/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/