25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

PT KAI Batasi Jumlah Penumpang, Khusus Kereta Api Sribilah, Putri Deli dan Siantar Ekspress

SEPI: Penumpang kereta api Sumut tampak sepi sejak wabah corona. PT KAI Divisi Regional Wilayah I Sumut saat ini membatasi jumlah penumpang.
SEPI: Penumpang kereta api Sumut tampak sepi sejak wabah corona. PT KAI Divisi Regional Wilayah I Sumut saat ini membatasi jumlah penumpang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional Wilayah I Sumut mengeluarkan kebijakan baru dengan pembatasan jumlah penumpang atau okupansi sebesar 50 persen mulai 2 April 2020. Hal itu sebagai bentuk mencegah dan mengantisipasi penyebaran virus mematikan itu.

“KAI Divre I Sumatera Utara menerapkan pembatasan kapasitas penumpang untuk kereta api jarak menengah menjadi hanya 50 persen dari kapasitas tempat duduk secara keseluruhan,” ujar Vice Presiden PT KAI Divre Wilayah I Sumut, Daniel Johannes Hutabarat, Minggu (5/4).

Di dalam kereta api jarak menengah, kata Daniel, pihaknya akan melakukan upaya-upaya untuk mendukung penerapan physical distancing dan social distancing sebagai salah satu tindakan pencegahan penyebaran Covid-19. Hal tersebut berlaku saat di atas kereta api dan stasiun-stasiunn

“Nanti akan ada petugas KA yang mengatur jarak satu penumpang dengan penumpang lainnya. Minimal jarak penumpang satu dengan lainnya satu meter. Jika ada penumpang yang berdekatan, petugas KA akan memindahkannya. Makanya, di sini nanti petugas KA akan mengawasi,” tutur Daniel.

Daniel menambahkan, pihaknya terus ikut serta berupaya menekan hingga mutus mata rantai penularan virus corona. Karena, transpostrasi massal seperti kereta api rentan menjadi lokasi penyebaran.

“Dengan begitu, kita terapkan di Divre I Sumatera Utara sendiri. Kereta api yang terdampak seperti, kereta api Sribilah, Putri Deli Siantar Ekspress,” tutur Daniel.

Sebelumnya, PT KAI Divre I Sumut sudah melakukan pengurangan frekuensi perjalanan kereta dengan melakukan pembatalan sebanyak 58 perjalanan kereta Api di Sumut.

Adapun 58 perjalanan Kereta api dikurangi di Sumut, yakni 4 perjalanan KA tujuan ?Medan-Rantau Prapat (Pulang pergi). Kemudian, 2 perjalanan KA tujuan Medan-Tanjung Balai (PP), 2 perjalanan KA tujuan Medan-Siantar (PP) dan 12 perjalanan KA Medan-Binjai (PP) dengan total 20 perjalanan. “Untuk KA Bandara dari 50 perjalanan KA perhari dikurangi 38 perjalanan KA perhari dan 12 perjalanan KA masih beroperasi,” kata Daniel.

Dengan kondisi pembatalan puluhan perjalanan kereta api, PT KAI Divre I Sumut mencatat terjadi penurunan penumpang mencapai 60 persen. Di mana, penurunan akibat wabah virus corona sudah terlihat sejak pekan kedua di bulan Maret 2020, lalu.

“Dampak yang kita alami akibat virus Corona ini, adalah menurunnya jumlah penumpang kereta api yang sangat siginifikan. Volume kapasitas (penumpang) KA hanya sekitar 40 persen saja,” pungkasnya.(gus/ila)

SEPI: Penumpang kereta api Sumut tampak sepi sejak wabah corona. PT KAI Divisi Regional Wilayah I Sumut saat ini membatasi jumlah penumpang.
SEPI: Penumpang kereta api Sumut tampak sepi sejak wabah corona. PT KAI Divisi Regional Wilayah I Sumut saat ini membatasi jumlah penumpang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional Wilayah I Sumut mengeluarkan kebijakan baru dengan pembatasan jumlah penumpang atau okupansi sebesar 50 persen mulai 2 April 2020. Hal itu sebagai bentuk mencegah dan mengantisipasi penyebaran virus mematikan itu.

“KAI Divre I Sumatera Utara menerapkan pembatasan kapasitas penumpang untuk kereta api jarak menengah menjadi hanya 50 persen dari kapasitas tempat duduk secara keseluruhan,” ujar Vice Presiden PT KAI Divre Wilayah I Sumut, Daniel Johannes Hutabarat, Minggu (5/4).

Di dalam kereta api jarak menengah, kata Daniel, pihaknya akan melakukan upaya-upaya untuk mendukung penerapan physical distancing dan social distancing sebagai salah satu tindakan pencegahan penyebaran Covid-19. Hal tersebut berlaku saat di atas kereta api dan stasiun-stasiunn

“Nanti akan ada petugas KA yang mengatur jarak satu penumpang dengan penumpang lainnya. Minimal jarak penumpang satu dengan lainnya satu meter. Jika ada penumpang yang berdekatan, petugas KA akan memindahkannya. Makanya, di sini nanti petugas KA akan mengawasi,” tutur Daniel.

Daniel menambahkan, pihaknya terus ikut serta berupaya menekan hingga mutus mata rantai penularan virus corona. Karena, transpostrasi massal seperti kereta api rentan menjadi lokasi penyebaran.

“Dengan begitu, kita terapkan di Divre I Sumatera Utara sendiri. Kereta api yang terdampak seperti, kereta api Sribilah, Putri Deli Siantar Ekspress,” tutur Daniel.

Sebelumnya, PT KAI Divre I Sumut sudah melakukan pengurangan frekuensi perjalanan kereta dengan melakukan pembatalan sebanyak 58 perjalanan kereta Api di Sumut.

Adapun 58 perjalanan Kereta api dikurangi di Sumut, yakni 4 perjalanan KA tujuan ?Medan-Rantau Prapat (Pulang pergi). Kemudian, 2 perjalanan KA tujuan Medan-Tanjung Balai (PP), 2 perjalanan KA tujuan Medan-Siantar (PP) dan 12 perjalanan KA Medan-Binjai (PP) dengan total 20 perjalanan. “Untuk KA Bandara dari 50 perjalanan KA perhari dikurangi 38 perjalanan KA perhari dan 12 perjalanan KA masih beroperasi,” kata Daniel.

Dengan kondisi pembatalan puluhan perjalanan kereta api, PT KAI Divre I Sumut mencatat terjadi penurunan penumpang mencapai 60 persen. Di mana, penurunan akibat wabah virus corona sudah terlihat sejak pekan kedua di bulan Maret 2020, lalu.

“Dampak yang kita alami akibat virus Corona ini, adalah menurunnya jumlah penumpang kereta api yang sangat siginifikan. Volume kapasitas (penumpang) KA hanya sekitar 40 persen saja,” pungkasnya.(gus/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/