30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Kami Merayakan Ultah Irvan

“Aku tidur, tiba-tiba bangun udah di Rumah Sakit aja. Ini tangan udah diinfus aja. Kenapa pulak ini, siapa yang kecelakaan?”

Di kelas I, Stella 203, Rumah Sakit (RS) Sari Mutiara, Bambang Suhandoko (31) terlihat lesu. Sesekali ia mengeluh sakit di bagian pinggang sebelah kanannya. Bahkan air seninya sempat bercampur darah saat membuang air.

Bambang, wartawan POSMETRO Langkat-Binjai ini adalah satu di antara 5 korban kecelakaan maut yang terjadi di KM 13 Binjai, Minggu (5/5). Mobil Daihatsu Xenia BK 1506 HG bertabrakan dengan truk tangki BK 9002 CI.

“Aku enggak tahu kejadiannya kayak mana, aku tidur udah mulai dari Medan. Aku pun heran, kok bisa nyenyak kali tidur sampai enggak tahu kecelakaan,” katanya saat ditemui di kamarnya dirawat.

Ia bersama ke 4 rekannya, Irvan yang wartawan Trans TV dan pemilik mobil Xenia, Aswin wartawan Satya Bakhti Poldasu yang saat itu menjadi supir, Deviyanti dan Didi Syahputra, wartawan TV One kontributor Aceh Tamiang usai merayakan ulang tahun Irvan ke Medan dan akan kembali ke Binjai.
“Kami merayakan ulang tahun Irvan ke Medan. Enggak tahu gimana lagi ceritanya karena aku tidur pulas,” katanya.

Aswin dan Irvan duduk di depan, sedangkan Bambang duduk bangku kedua di sebelah kanan dan di sampingnya ada Devi dan paling kiri Didi. “Didi kabarnya sudah meninggal, saya gak tahu, padahal dia di sebelah kiri duduknya. Entah dia tecampak atau gimana, saya gak tahu,” ujarnya sedih.

Bambang mengaku bukan hanya luka dan kesedihan yang didapatkannya, namun isi dompet berupa STNK, kartu Jamsostek, HP Blacberry, HP Samsung, sepatu, jam tangan miliknya hilang. “Bukan cuma punyaku, kamera Devi, handycam, HP orang itu pun hilang. Heran, kok bisa hilang. Kalau masyarakat yang ngambil, aihh tega kali,” ujarnya.

Sementara itu, Dedi Suhardi, abang kandung Bambang mengaku mendapat kabar adiknya kecelakaan, sekitar pukul 07.00 WIB dari seorang tentara yang datang ke kediamannya di Jermal 7. “Jam 7 pagi ada tentara datang ke rumah kasih kabar kalau Bambang, wartawan Pos Metro kecelakaan dan sekarang dirawat di RS Sundari,” katanya.

Saat itu, kondisi Bambang tidak sadarkan diri. “Saat itu enggak sadar, tapi ini keadaannya udah mulai baik. Masih nunggu hasil pemeriksaan dari dokter,” katanya.

Sementara itu, Aswin wartawan Satya Bakhti Poldasu dan Irvan wartawan Trans TV warga Binjai tengah mendapatkan perawatan intensif di RSUP H Adam Malik. Dua korban lainnya, Didi, meninggal dunia dan telah disemayamkan di kediamannya di Binjai. Sedangkan Deviyanti masih dirawat di RS Sundari
Irvan dirawat di Rindu A Bedah Syaraf mengalami luka serius dibagian kepala dan pipi kiri. Sedangkan, Aswin yang dirawat di HDU (High Defensif Unit) IGD mengalami patah tulang di bagian kaki dan luka robek pada bagian pinggang dan punggung. “Tim medis masih memberikan pertolongan kepada kedua pasien ini,” kata perawat singkat.

Peristiwa naas itu mendapat perhatian khusus Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pujo Nugroho. Orang nomor satu di Sumut itu menjenguk dua pasien di RSUP H Adam Malik. Dia berbincang dan memberikan bantuan kepada keluarga pasien. “Saya lihat tadi kedua kawan kita tegar. Insyaallah kawan kita ini cepat sehat dan kembali bisa menjalankan aktivitasnya. Saya juga minta pihak rumah sakit agar memberikan perhatian khusus kepada kawan kita ini,” jelasnya.

Dia juga berpesan kepada keluarga jurnalis yang meninggal untuk tabah dan menerima dengan ikhlas kepergiannya. “Yang nama kematian itu selalu mengiringi orang yang bernyawa, apapun yang terjadi atau takdir tidak ada satupun kita bisa mempercepat dan memperlambat. Saya atas nama pribadi berdoa, Insyaallah diterima amal bakti disisi-Nya dan diampunkan segala kekhilafan,” tuturnya.

Ditambahkannya, keluarga yang ditinggalkan pasti mengalami kesedihan, tapi tentu berdoa juga agar diberi keiklhasan dan ketabahan serta ampunan dari allah SWT. “Kepada keluarga yang ditinggalkan, harus tabah dan ikhlas. Mereka yang meninggal wafat dalam menjalankan tugas jurnalistiknya,” ungkapnya.

Anggota DPD RI Parlindungan Purba juga menyampaikan belasungkawa terhadap korban yang meninggal dalam kecelakaan lalulintas tersebut. “Mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan sabar dalam menghadapi cobaan ini,” katanya.

Dia juga meminta kepada Jasaraharja dan Jamsostek untuk memberikan bantuan kepada korban kecelakaan ini untuk meringankan biaya perawatan selama di rumah sakit. “Mudah-mudahan mereka yang dirawat lekas sembuh,” demikian Parlindungan Purba. (puput julianti damanik)

“Aku tidur, tiba-tiba bangun udah di Rumah Sakit aja. Ini tangan udah diinfus aja. Kenapa pulak ini, siapa yang kecelakaan?”

Di kelas I, Stella 203, Rumah Sakit (RS) Sari Mutiara, Bambang Suhandoko (31) terlihat lesu. Sesekali ia mengeluh sakit di bagian pinggang sebelah kanannya. Bahkan air seninya sempat bercampur darah saat membuang air.

Bambang, wartawan POSMETRO Langkat-Binjai ini adalah satu di antara 5 korban kecelakaan maut yang terjadi di KM 13 Binjai, Minggu (5/5). Mobil Daihatsu Xenia BK 1506 HG bertabrakan dengan truk tangki BK 9002 CI.

“Aku enggak tahu kejadiannya kayak mana, aku tidur udah mulai dari Medan. Aku pun heran, kok bisa nyenyak kali tidur sampai enggak tahu kecelakaan,” katanya saat ditemui di kamarnya dirawat.

Ia bersama ke 4 rekannya, Irvan yang wartawan Trans TV dan pemilik mobil Xenia, Aswin wartawan Satya Bakhti Poldasu yang saat itu menjadi supir, Deviyanti dan Didi Syahputra, wartawan TV One kontributor Aceh Tamiang usai merayakan ulang tahun Irvan ke Medan dan akan kembali ke Binjai.
“Kami merayakan ulang tahun Irvan ke Medan. Enggak tahu gimana lagi ceritanya karena aku tidur pulas,” katanya.

Aswin dan Irvan duduk di depan, sedangkan Bambang duduk bangku kedua di sebelah kanan dan di sampingnya ada Devi dan paling kiri Didi. “Didi kabarnya sudah meninggal, saya gak tahu, padahal dia di sebelah kiri duduknya. Entah dia tecampak atau gimana, saya gak tahu,” ujarnya sedih.

Bambang mengaku bukan hanya luka dan kesedihan yang didapatkannya, namun isi dompet berupa STNK, kartu Jamsostek, HP Blacberry, HP Samsung, sepatu, jam tangan miliknya hilang. “Bukan cuma punyaku, kamera Devi, handycam, HP orang itu pun hilang. Heran, kok bisa hilang. Kalau masyarakat yang ngambil, aihh tega kali,” ujarnya.

Sementara itu, Dedi Suhardi, abang kandung Bambang mengaku mendapat kabar adiknya kecelakaan, sekitar pukul 07.00 WIB dari seorang tentara yang datang ke kediamannya di Jermal 7. “Jam 7 pagi ada tentara datang ke rumah kasih kabar kalau Bambang, wartawan Pos Metro kecelakaan dan sekarang dirawat di RS Sundari,” katanya.

Saat itu, kondisi Bambang tidak sadarkan diri. “Saat itu enggak sadar, tapi ini keadaannya udah mulai baik. Masih nunggu hasil pemeriksaan dari dokter,” katanya.

Sementara itu, Aswin wartawan Satya Bakhti Poldasu dan Irvan wartawan Trans TV warga Binjai tengah mendapatkan perawatan intensif di RSUP H Adam Malik. Dua korban lainnya, Didi, meninggal dunia dan telah disemayamkan di kediamannya di Binjai. Sedangkan Deviyanti masih dirawat di RS Sundari
Irvan dirawat di Rindu A Bedah Syaraf mengalami luka serius dibagian kepala dan pipi kiri. Sedangkan, Aswin yang dirawat di HDU (High Defensif Unit) IGD mengalami patah tulang di bagian kaki dan luka robek pada bagian pinggang dan punggung. “Tim medis masih memberikan pertolongan kepada kedua pasien ini,” kata perawat singkat.

Peristiwa naas itu mendapat perhatian khusus Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pujo Nugroho. Orang nomor satu di Sumut itu menjenguk dua pasien di RSUP H Adam Malik. Dia berbincang dan memberikan bantuan kepada keluarga pasien. “Saya lihat tadi kedua kawan kita tegar. Insyaallah kawan kita ini cepat sehat dan kembali bisa menjalankan aktivitasnya. Saya juga minta pihak rumah sakit agar memberikan perhatian khusus kepada kawan kita ini,” jelasnya.

Dia juga berpesan kepada keluarga jurnalis yang meninggal untuk tabah dan menerima dengan ikhlas kepergiannya. “Yang nama kematian itu selalu mengiringi orang yang bernyawa, apapun yang terjadi atau takdir tidak ada satupun kita bisa mempercepat dan memperlambat. Saya atas nama pribadi berdoa, Insyaallah diterima amal bakti disisi-Nya dan diampunkan segala kekhilafan,” tuturnya.

Ditambahkannya, keluarga yang ditinggalkan pasti mengalami kesedihan, tapi tentu berdoa juga agar diberi keiklhasan dan ketabahan serta ampunan dari allah SWT. “Kepada keluarga yang ditinggalkan, harus tabah dan ikhlas. Mereka yang meninggal wafat dalam menjalankan tugas jurnalistiknya,” ungkapnya.

Anggota DPD RI Parlindungan Purba juga menyampaikan belasungkawa terhadap korban yang meninggal dalam kecelakaan lalulintas tersebut. “Mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan sabar dalam menghadapi cobaan ini,” katanya.

Dia juga meminta kepada Jasaraharja dan Jamsostek untuk memberikan bantuan kepada korban kecelakaan ini untuk meringankan biaya perawatan selama di rumah sakit. “Mudah-mudahan mereka yang dirawat lekas sembuh,” demikian Parlindungan Purba. (puput julianti damanik)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/