30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Ramadan Fair Masih Sepi

File/SUMUT POS Sejumlah pengunjung memadati stan Ramadan Fair di Taman Sri Deli Medan, Sabtu (20/6) tahun lalu. Ramadan Fair menjadi lokasi favorit warga untuk berbuka puasa.
File/SUMUT POS
Sejumlah pengunjung memadati stan Ramadan Fair di Taman Sri Deli Medan, Sabtu (20/6) tahun lalu. Ramadan Fair menjadi lokasi favorit warga untuk berbuka puasa.

MEDAN, SUMUTPOS,CO – Memasuki hari ketiga puasa Ramadan, Rabu (8/6), even Ramadan Fair 2016 yang dihelat di Taman Sri Deli Medan masih kosong. Bahkan kendaraan masih bebas berlalu di Jalan Mesjid Raya yang menjadi lokasi stan Ramadhan Fair.

Amatan wartawan, Rabu (8/6), di lokasi sudah terpasang tenda DOM VIP (tenda besi putih). Tenda ini menjadi lokasi kegiatan jual beli dengan stan yang berada di sana selama kegiatan berlangsung.

Meski sudah ada meja dan kursi di lokasi sama sekali tidak ada stan yang masuk. Steling jualan pun tidak terlihat di lokasi. Padahal di lantai jalan itu sudah tertulis nomor stan-stan yang harus ditempati. Dari ratusan stan di lokasi itu, hanya sekitar dua atau empat stan saja yang sudah masuk dan berjualan di lokasi. Apalagi, saat pemilik stan masuk ke lokasi harus berurusan dengan pedagang kaki lima setempat.

Seperti yang terjadi pada stan 57, Rabu (8/6). Saat pedagang pemilik stan 57 ini masuk ke lokasi, dia langsung dihadang PKL yang sering berjualan di sana. “Saya mau adukan masalah ini ke Dinas Pariwisata. Saya juga minta masalah ini ditangani Satpol PP. Kok malah saya berantam sama PKL di sini,” sesal Fitri, pemilik Stan 57.

Sementara itu, pejabat eselon IV Disbudpar Medan yang enggan disebutkan namanya kepada wartawan mengatakan, sebenarnya Ramadan Fair ini ada persoalan di internal Disbudpar. Masalah itu sejak Ramadan Fair dari Bidang Promosi dipindahkan ke Bidang Kebudayaan yang dipimpin Fahmi Harahap.

“Apalagi tidak adanya pemerataan dalam pembagian stan. Seharusnya, dari total jumlah stan itu sekitar 10 persen adalah untuk alokasi ke penduduk dan warga atau PKL sekitar di Taman Sri Deli. Namun, kenyataannya tidak ada,” jelas sumber kepada wartawan.

Kabid Kebudayaan Disbudpar Medan Fahmi Harahap yang dikonfirmasi sejak Selasa, (7/6) tidak bersedia menjawab. Bahkan Fahmi menghilang sejak Senin, (6.6), di kantor dan tidak terlihat sama sekali. Sedangkan Staf Bidang Kebudayaan Disbudpar Medan Okta yang dikonfirmasi mengatakan tidak berhak memberikan komentar. “Saya tidak berhak. Sama Pak Fahmi aja langsung. Pak Fahmi memang payah dihubungi saat ini,” jelasnya pada wartawan saat ditemui di Kantor Disbudpar Medan.

Ramadhan Fair sejatinya resmi dibuka 10 Juni 2016. Diperkirakan 135 UKM kuliner, 75 UMKM ditambah stand PKK, SKPD, dan stakeholder bakal meramaikan kegiatan yang diselenggarakan rutin tiap tahun itu Didit Mahardika sebagai panitia penyelenggara dari PT Transkreasindo Production mengatakan, tahun ini harga makanan akan ditampilkan di setiap stan. Imbauan itu sudah dilakukan pihaknya kepada para pedagang.

File/SUMUT POS Sejumlah pengunjung memadati stan Ramadan Fair di Taman Sri Deli Medan, Sabtu (20/6) tahun lalu. Ramadan Fair menjadi lokasi favorit warga untuk berbuka puasa.
File/SUMUT POS
Sejumlah pengunjung memadati stan Ramadan Fair di Taman Sri Deli Medan, Sabtu (20/6) tahun lalu. Ramadan Fair menjadi lokasi favorit warga untuk berbuka puasa.

MEDAN, SUMUTPOS,CO – Memasuki hari ketiga puasa Ramadan, Rabu (8/6), even Ramadan Fair 2016 yang dihelat di Taman Sri Deli Medan masih kosong. Bahkan kendaraan masih bebas berlalu di Jalan Mesjid Raya yang menjadi lokasi stan Ramadhan Fair.

Amatan wartawan, Rabu (8/6), di lokasi sudah terpasang tenda DOM VIP (tenda besi putih). Tenda ini menjadi lokasi kegiatan jual beli dengan stan yang berada di sana selama kegiatan berlangsung.

Meski sudah ada meja dan kursi di lokasi sama sekali tidak ada stan yang masuk. Steling jualan pun tidak terlihat di lokasi. Padahal di lantai jalan itu sudah tertulis nomor stan-stan yang harus ditempati. Dari ratusan stan di lokasi itu, hanya sekitar dua atau empat stan saja yang sudah masuk dan berjualan di lokasi. Apalagi, saat pemilik stan masuk ke lokasi harus berurusan dengan pedagang kaki lima setempat.

Seperti yang terjadi pada stan 57, Rabu (8/6). Saat pedagang pemilik stan 57 ini masuk ke lokasi, dia langsung dihadang PKL yang sering berjualan di sana. “Saya mau adukan masalah ini ke Dinas Pariwisata. Saya juga minta masalah ini ditangani Satpol PP. Kok malah saya berantam sama PKL di sini,” sesal Fitri, pemilik Stan 57.

Sementara itu, pejabat eselon IV Disbudpar Medan yang enggan disebutkan namanya kepada wartawan mengatakan, sebenarnya Ramadan Fair ini ada persoalan di internal Disbudpar. Masalah itu sejak Ramadan Fair dari Bidang Promosi dipindahkan ke Bidang Kebudayaan yang dipimpin Fahmi Harahap.

“Apalagi tidak adanya pemerataan dalam pembagian stan. Seharusnya, dari total jumlah stan itu sekitar 10 persen adalah untuk alokasi ke penduduk dan warga atau PKL sekitar di Taman Sri Deli. Namun, kenyataannya tidak ada,” jelas sumber kepada wartawan.

Kabid Kebudayaan Disbudpar Medan Fahmi Harahap yang dikonfirmasi sejak Selasa, (7/6) tidak bersedia menjawab. Bahkan Fahmi menghilang sejak Senin, (6.6), di kantor dan tidak terlihat sama sekali. Sedangkan Staf Bidang Kebudayaan Disbudpar Medan Okta yang dikonfirmasi mengatakan tidak berhak memberikan komentar. “Saya tidak berhak. Sama Pak Fahmi aja langsung. Pak Fahmi memang payah dihubungi saat ini,” jelasnya pada wartawan saat ditemui di Kantor Disbudpar Medan.

Ramadhan Fair sejatinya resmi dibuka 10 Juni 2016. Diperkirakan 135 UKM kuliner, 75 UMKM ditambah stand PKK, SKPD, dan stakeholder bakal meramaikan kegiatan yang diselenggarakan rutin tiap tahun itu Didit Mahardika sebagai panitia penyelenggara dari PT Transkreasindo Production mengatakan, tahun ini harga makanan akan ditampilkan di setiap stan. Imbauan itu sudah dilakukan pihaknya kepada para pedagang.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/