32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

BELAWAN-Puluhan massa tergabung dalam Presedium Masyarakat Medan Utara (PMMU) memblokir ruas jalan menuju depot Pertamina IMG (Instalasi Medan Group) Jalan KL Yossudarso Km 20, Kecamatan Medan Labuhan, Rabu (5/6) kemarin.
Aksi demo itu merupakan bentuk penolakan terhadap rencana pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Akibat aksi tersebut, jadwal distribusi BBM ke SPBU terpaksa dialihkan pada malam hari.
Dari pantuan Sumut Pos, massa yang datang dengan mengendarai sepeda motor dan mobil pick upn
membentang spanduk dan poster di depan depot Pertamina, yang isinya menolak kenaikan harga BBM. Dalam orasinya pendemo menilai upaya menaikan harga solar dan premium merupakan
kebijakan tidak pro rakyat. “Pemerintah harus tahu dampak akan timbul terhadap rakyat, apabila tetap bersikukuh menaikan harga BBM. Masyarakat miskin akan semakin sengsara dan jauh dari kesejahteraan,” ujar Ketua PMMU Saharuddin.
Dampak dari kebijakkan pemerintah pusat terkait upaya menaikan harga BBM lanjutnya, bukan merupakan kebijakan yang dapat mensejahterakan masyarakat. Namun hal tersebut justru terjadi sebaliknya dan hanya menambah kesengsaraan masyarakat. Pendemo meminta rencana kenaikan
solar serta premium dibatalkan, dan jangan jadikan alasan
membengkaknya APBN dikarenakan tinggi subsidi terhadap BBM. “Saat ini masyarakat sudah tertindas termasuk nelayan. BBM belum naik harga kebutuhan pokok sudah melonjak, sementara panghasilan masyarakat tidak sebanding, dan nelayan yang kurang mendapatkan hasil tangkap akan kian termarginalkan. Apa ini yang disebut mensejahterakan
rakyat,” ungkapnya.
Meski aksi tersebut berlangsung damai, namun pasukan TNI dan polisi bersiaga diareal depot Pertamina Instalasi Medan Group. Setelah 30 menit berorasi di depan pintu gerbang depot dan melumpuhkan arus lalu lintas di dua arah Jalan Yossudarso Km 20 Medan Labuhan, massa selanjutnya berkonvoi menuju ke arah Medan untuk bergabung dengan massa pendemo lainnya di inti kota Medan.
Sementara itu, terkait aksi demo massa menolak kenaikan harga BBM, aktivitas pendistribusian solar maupun premium dari depot Pertamina ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada siang hari dihentikan.
Menurut informasi, pihak Pertamina jauh hari sebelumnya telah
mengintruksikan kepada PT Elnusa Pertofin unit Medan Group untuk mengalihkan jadwal distribusi pada malam hari.
Head of Operation PT Elnusa Petrofin unit Medan Group Edi P Holungo saat dikonfirmasi melalui Staf Pengawas, Rajiono mengatakan, aksi unjuk rasa menolak naiknya harga BBM tidak menimbulkan gangguan persediaan bahan bakar di SPBU, karena jauh hari sebelumnya pertamina telah merubah jadwal pendistribusian pada malam hari.
“Persediaan BBM di pasar tak ada masalah, setiap hari tetap
disalurkan 1600 KL untuk solar dan 3700 KL premium ke 243 unit SPBU. Cuma jadwal pendistribusianya saja dialihkan pada malam hari. Jadi kalau biasanya operasional distribusi dari pagi hingga sore hari, dirubah dari malam ke pagi hari,” kata, Rajiono dari seberang selularnya.

Perubahan jadwal distribusi dari depot pertamina ke SPBU sambungnya, dilakukanya untuk mengantisipasi terjadinya aksi penyanderaan truk tangki pengangkut BBM oleh massa pendemo.”Belum tahu perubahan waktu pendistribusianya sampai kapan, karena sampai hari ini belum ada
intruksi dari pertamina. Lagian untuk saat ini situasi keamanan di Medan belum normal,” ujarnya.

Mahasiswa ITM Sandera Mobil

Masih terkait demo kenaikan BBM, mahasiswa Insituted Teknologi Medan (ITM) melakukan aksi demo yang sama.
Mahasiswa ITM memulai aksinya dengan berjalan kaki mulai dari kampusnya menuju Jalan Pasar Merah dan berhenti di persimpangan makam pahlawan, Rabu sore (5/6). Selain itu mahasiswa juga membakar ban ditengah jalan yang membuat jalanan sempat terhambat.
Sial bagi mobil  Kijang Capsul berwarna silver yang melintas di tengah aksi mahasiswa, mobil plat merah milik Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai  dengan nomor polisi BK 1007 NX sempat  menjadi bulan-bulanan. Mobil tersebut diduduki oleh sejumlah mahasiswa dan menuliskan “Tolak kenaikan BBM” di sekeliling mobil.
Tak berhenti sampai di situ mahasiswa, melanjutkan aksinya di depan SPBU Jalan Sisingamangaraja, peris di samping Ramayana Teladan. Mahasiswa sempat memblokade jalan dan kembali menyuarakan aksinya, setelah itu mahasiswa ITM kembali ke kampusnya. (rul/mag-8)

BELAWAN-Puluhan massa tergabung dalam Presedium Masyarakat Medan Utara (PMMU) memblokir ruas jalan menuju depot Pertamina IMG (Instalasi Medan Group) Jalan KL Yossudarso Km 20, Kecamatan Medan Labuhan, Rabu (5/6) kemarin.
Aksi demo itu merupakan bentuk penolakan terhadap rencana pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Akibat aksi tersebut, jadwal distribusi BBM ke SPBU terpaksa dialihkan pada malam hari.
Dari pantuan Sumut Pos, massa yang datang dengan mengendarai sepeda motor dan mobil pick upn
membentang spanduk dan poster di depan depot Pertamina, yang isinya menolak kenaikan harga BBM. Dalam orasinya pendemo menilai upaya menaikan harga solar dan premium merupakan
kebijakan tidak pro rakyat. “Pemerintah harus tahu dampak akan timbul terhadap rakyat, apabila tetap bersikukuh menaikan harga BBM. Masyarakat miskin akan semakin sengsara dan jauh dari kesejahteraan,” ujar Ketua PMMU Saharuddin.
Dampak dari kebijakkan pemerintah pusat terkait upaya menaikan harga BBM lanjutnya, bukan merupakan kebijakan yang dapat mensejahterakan masyarakat. Namun hal tersebut justru terjadi sebaliknya dan hanya menambah kesengsaraan masyarakat. Pendemo meminta rencana kenaikan
solar serta premium dibatalkan, dan jangan jadikan alasan
membengkaknya APBN dikarenakan tinggi subsidi terhadap BBM. “Saat ini masyarakat sudah tertindas termasuk nelayan. BBM belum naik harga kebutuhan pokok sudah melonjak, sementara panghasilan masyarakat tidak sebanding, dan nelayan yang kurang mendapatkan hasil tangkap akan kian termarginalkan. Apa ini yang disebut mensejahterakan
rakyat,” ungkapnya.
Meski aksi tersebut berlangsung damai, namun pasukan TNI dan polisi bersiaga diareal depot Pertamina Instalasi Medan Group. Setelah 30 menit berorasi di depan pintu gerbang depot dan melumpuhkan arus lalu lintas di dua arah Jalan Yossudarso Km 20 Medan Labuhan, massa selanjutnya berkonvoi menuju ke arah Medan untuk bergabung dengan massa pendemo lainnya di inti kota Medan.
Sementara itu, terkait aksi demo massa menolak kenaikan harga BBM, aktivitas pendistribusian solar maupun premium dari depot Pertamina ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada siang hari dihentikan.
Menurut informasi, pihak Pertamina jauh hari sebelumnya telah
mengintruksikan kepada PT Elnusa Pertofin unit Medan Group untuk mengalihkan jadwal distribusi pada malam hari.
Head of Operation PT Elnusa Petrofin unit Medan Group Edi P Holungo saat dikonfirmasi melalui Staf Pengawas, Rajiono mengatakan, aksi unjuk rasa menolak naiknya harga BBM tidak menimbulkan gangguan persediaan bahan bakar di SPBU, karena jauh hari sebelumnya pertamina telah merubah jadwal pendistribusian pada malam hari.
“Persediaan BBM di pasar tak ada masalah, setiap hari tetap
disalurkan 1600 KL untuk solar dan 3700 KL premium ke 243 unit SPBU. Cuma jadwal pendistribusianya saja dialihkan pada malam hari. Jadi kalau biasanya operasional distribusi dari pagi hingga sore hari, dirubah dari malam ke pagi hari,” kata, Rajiono dari seberang selularnya.

Perubahan jadwal distribusi dari depot pertamina ke SPBU sambungnya, dilakukanya untuk mengantisipasi terjadinya aksi penyanderaan truk tangki pengangkut BBM oleh massa pendemo.”Belum tahu perubahan waktu pendistribusianya sampai kapan, karena sampai hari ini belum ada
intruksi dari pertamina. Lagian untuk saat ini situasi keamanan di Medan belum normal,” ujarnya.

Mahasiswa ITM Sandera Mobil

Masih terkait demo kenaikan BBM, mahasiswa Insituted Teknologi Medan (ITM) melakukan aksi demo yang sama.
Mahasiswa ITM memulai aksinya dengan berjalan kaki mulai dari kampusnya menuju Jalan Pasar Merah dan berhenti di persimpangan makam pahlawan, Rabu sore (5/6). Selain itu mahasiswa juga membakar ban ditengah jalan yang membuat jalanan sempat terhambat.
Sial bagi mobil  Kijang Capsul berwarna silver yang melintas di tengah aksi mahasiswa, mobil plat merah milik Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai  dengan nomor polisi BK 1007 NX sempat  menjadi bulan-bulanan. Mobil tersebut diduduki oleh sejumlah mahasiswa dan menuliskan “Tolak kenaikan BBM” di sekeliling mobil.
Tak berhenti sampai di situ mahasiswa, melanjutkan aksinya di depan SPBU Jalan Sisingamangaraja, peris di samping Ramayana Teladan. Mahasiswa sempat memblokade jalan dan kembali menyuarakan aksinya, setelah itu mahasiswa ITM kembali ke kampusnya. (rul/mag-8)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/