26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Tahun Ini Pembeli Sepi

Penjual Bendera di Taman Makam Pahlawan

MEDAN- Menjalang perayaan Hari Kemerdekan Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus mendatang, sepanjang trotoar di Jalan Sisingamangaraja Medan, persis di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) dipenuhi para penjual bendera merah-putih musiman.

JUAL BENDERA: Trotoar  depan Taman Makam Pahlawan Jalan SM Raja dipenuhi penjual bendera  Merah-Putih.//ANDRI GINTING/sumutpos
JUAL BENDERA: Trotoar di depan Taman Makam Pahlawan Jalan SM Raja dipenuhi penjual bendera Merah-Putih.//ANDRI GINTING/sumutpos

Mereka menjajakan barang dagangannya, mulai dari bendera ukuran kecil, sedang sampai yang besar. Bendera-bendera itu dibuat dari kain dan dijahit oleh para pedagang sendiri. Pantauan wartawan, sedikitnya ada 6 pedagang bendera berjejer di lokasi itu.

Para penjual bendera mulai menjajakan barang dagangannya sejak pukul 06.00 WIB. Mereka tutup jika matahari sudah mulai terbenam di ufuk barat atau sekitar pukul 18.00 WIB.

Dengan beralaskan kardus, yang dibentangkan diatas trotoar, para pedagang sesekali membaringkan tubuh mereka, di tengah padatnya arus lalulintas di sepanjang Jalan Sisingamangaraja.

Romi (36), warga Jalan Delitua sejak 10 tahun terakhir ini memanfaatkan trotoar di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Jl Sisingamangaraja Medan, untuk berjualan bendera merah-putih.

“Sudah dari tahun ke tahun saya berjualan di sini. Bukanya jam 6 pagi pulang jam 6 sore,” ujarnya, saat ditemui Minggu (5/8) siang.
Dikatakannya, dia mulai berjualan sejak tanggal 1 Agustus dan dia berjualan sampai 16 Agustus mendatang.
“Biasanya tanggal 16 terakhir berjualan. Karena besoknya kan sudah 17 Agustus,” sebutnya. “Ya sekitar cuma 15 harilah bang, nyari rezeki sampingan,” tambahnya.

Romi menyebut, penjualan pada tahun lalu lebih banyak ketimbang sekarang ini. “Sepi yang beli benderanya bang. Bedalah sama tahun lalu,” pungkasnya.
Hal yang sama juga dikatakan, Rasat, pedagang lainnya.

“Beda sekali sama penjulan tahun lalu. Sejak tiga tahun terakhir ini, penjualan saya selalu menurun. Kalau sekarang ini sepertinya, jiwa nasionalisme kita sudah mulai memudar,” ujar pria berusia 60 tahun itu. (mag-12)

Penjual Bendera di Taman Makam Pahlawan

MEDAN- Menjalang perayaan Hari Kemerdekan Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus mendatang, sepanjang trotoar di Jalan Sisingamangaraja Medan, persis di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) dipenuhi para penjual bendera merah-putih musiman.

JUAL BENDERA: Trotoar  depan Taman Makam Pahlawan Jalan SM Raja dipenuhi penjual bendera  Merah-Putih.//ANDRI GINTING/sumutpos
JUAL BENDERA: Trotoar di depan Taman Makam Pahlawan Jalan SM Raja dipenuhi penjual bendera Merah-Putih.//ANDRI GINTING/sumutpos

Mereka menjajakan barang dagangannya, mulai dari bendera ukuran kecil, sedang sampai yang besar. Bendera-bendera itu dibuat dari kain dan dijahit oleh para pedagang sendiri. Pantauan wartawan, sedikitnya ada 6 pedagang bendera berjejer di lokasi itu.

Para penjual bendera mulai menjajakan barang dagangannya sejak pukul 06.00 WIB. Mereka tutup jika matahari sudah mulai terbenam di ufuk barat atau sekitar pukul 18.00 WIB.

Dengan beralaskan kardus, yang dibentangkan diatas trotoar, para pedagang sesekali membaringkan tubuh mereka, di tengah padatnya arus lalulintas di sepanjang Jalan Sisingamangaraja.

Romi (36), warga Jalan Delitua sejak 10 tahun terakhir ini memanfaatkan trotoar di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Jl Sisingamangaraja Medan, untuk berjualan bendera merah-putih.

“Sudah dari tahun ke tahun saya berjualan di sini. Bukanya jam 6 pagi pulang jam 6 sore,” ujarnya, saat ditemui Minggu (5/8) siang.
Dikatakannya, dia mulai berjualan sejak tanggal 1 Agustus dan dia berjualan sampai 16 Agustus mendatang.
“Biasanya tanggal 16 terakhir berjualan. Karena besoknya kan sudah 17 Agustus,” sebutnya. “Ya sekitar cuma 15 harilah bang, nyari rezeki sampingan,” tambahnya.

Romi menyebut, penjualan pada tahun lalu lebih banyak ketimbang sekarang ini. “Sepi yang beli benderanya bang. Bedalah sama tahun lalu,” pungkasnya.
Hal yang sama juga dikatakan, Rasat, pedagang lainnya.

“Beda sekali sama penjulan tahun lalu. Sejak tiga tahun terakhir ini, penjualan saya selalu menurun. Kalau sekarang ini sepertinya, jiwa nasionalisme kita sudah mulai memudar,” ujar pria berusia 60 tahun itu. (mag-12)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/