32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Penderita HIV/AIDS Didominasi IRT

MEDAN-Penderita HIV/AIDS terbanyak di Kota Medan, adalah ibu rumah tangga (IRT). Bahkan jumlahnya lebih besar dibandingkan pekerja seks komersial (PSK). Hal ini berdasarkan laporan kasus yang dihimpun Dinas Kesehatan Kota Medan.

“Medan sendiri ada sebanyak 395 kasus HIV/AIDS yang dialami ibu rumah tangga, sedangkan jumlah PSK yang mengidap virus ini, hanya 274 kasus,” ujar kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Medan, drg Irma Suryani dalam rapat koordinasi program TB/HIV pada pada lintas sektor dan lintas program kemarin.

Adapun jumlah kumulatif penderita HIV/AIDS di kota ini sebanyak 3.175 penderita. Dari jumlah itu, 1.800 penderita diantaranya berusia produktif (25-34 tahun).

Drg Irma Suryani juga menjelaskan, kecendrungan infeksi HIV/AIDS pada perempuan dan anak meningkat. Untuk itu, diperlukan berbagai upaya untuk mencegah infeksi HIV pada perempuan, serta mencegah penularan HIV dari ibu hamil ke bayi.

“Salahsatu pencegahannya yakni melalui program pencegahan penularan dari ibu ke anak atau dikenal dengan PMTCT,” ujar Irma.

Dia juga menyebutkan, resiko penularan HIV dari ibu ke bayi bisa dikurangi dari 25-45 persen menjadi 2 persen jika dilakukan pemberian obat ARV pada saat kehamilan   dan persalinan. Kemudian, jika dilakukan operasi seksio sesarea dan pemberian susu formula bayi yang dilahirkan,” jelasnya.
Berdasarkan estimasi kelompok resiko tinggi (risti) di Kota Medan pada tahun 2009, Irma menuturkan, ada sebanyak 36.061 pelanggan wanita pekerja seks (WPS). “Dan dari estimasi itu, diketahui pula ada sebanyak 20.876 pasangan pelanggan,”terangnya.

Dengan adanya gambaran kasus seperti ini, menurutnya deteksi dini pada ibu hamil melalui Voluntary Conseling and Testing (VCT) itu penting.
“Jika memang setelah dikonseling dan benar positif, nantinya petugas VCT akan memberikan pengetahuan kepada ibu hamil bagaimana cara pencegahan agar tidak tertular ke bayi yang dikandungnya,” ujarnya.
Sebelum mengakhiri, Irma menerangkan, HIV/AIDS sudah ada di Indonesia dan jumlahnya diperkirakan semakin meningkat dari tahun ke tahun.
“Tanpa pencegahan yang efektif maka epidemi AIDS akan menjadi bencana nasional. Upaya pencegahan menjadi tanggung jawab kita semua,” harapnya. (uma)

MEDAN-Penderita HIV/AIDS terbanyak di Kota Medan, adalah ibu rumah tangga (IRT). Bahkan jumlahnya lebih besar dibandingkan pekerja seks komersial (PSK). Hal ini berdasarkan laporan kasus yang dihimpun Dinas Kesehatan Kota Medan.

“Medan sendiri ada sebanyak 395 kasus HIV/AIDS yang dialami ibu rumah tangga, sedangkan jumlah PSK yang mengidap virus ini, hanya 274 kasus,” ujar kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Medan, drg Irma Suryani dalam rapat koordinasi program TB/HIV pada pada lintas sektor dan lintas program kemarin.

Adapun jumlah kumulatif penderita HIV/AIDS di kota ini sebanyak 3.175 penderita. Dari jumlah itu, 1.800 penderita diantaranya berusia produktif (25-34 tahun).

Drg Irma Suryani juga menjelaskan, kecendrungan infeksi HIV/AIDS pada perempuan dan anak meningkat. Untuk itu, diperlukan berbagai upaya untuk mencegah infeksi HIV pada perempuan, serta mencegah penularan HIV dari ibu hamil ke bayi.

“Salahsatu pencegahannya yakni melalui program pencegahan penularan dari ibu ke anak atau dikenal dengan PMTCT,” ujar Irma.

Dia juga menyebutkan, resiko penularan HIV dari ibu ke bayi bisa dikurangi dari 25-45 persen menjadi 2 persen jika dilakukan pemberian obat ARV pada saat kehamilan   dan persalinan. Kemudian, jika dilakukan operasi seksio sesarea dan pemberian susu formula bayi yang dilahirkan,” jelasnya.
Berdasarkan estimasi kelompok resiko tinggi (risti) di Kota Medan pada tahun 2009, Irma menuturkan, ada sebanyak 36.061 pelanggan wanita pekerja seks (WPS). “Dan dari estimasi itu, diketahui pula ada sebanyak 20.876 pasangan pelanggan,”terangnya.

Dengan adanya gambaran kasus seperti ini, menurutnya deteksi dini pada ibu hamil melalui Voluntary Conseling and Testing (VCT) itu penting.
“Jika memang setelah dikonseling dan benar positif, nantinya petugas VCT akan memberikan pengetahuan kepada ibu hamil bagaimana cara pencegahan agar tidak tertular ke bayi yang dikandungnya,” ujarnya.
Sebelum mengakhiri, Irma menerangkan, HIV/AIDS sudah ada di Indonesia dan jumlahnya diperkirakan semakin meningkat dari tahun ke tahun.
“Tanpa pencegahan yang efektif maka epidemi AIDS akan menjadi bencana nasional. Upaya pencegahan menjadi tanggung jawab kita semua,” harapnya. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/