MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tren kesembuhan kasus Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) terus membaik. Angkanya bahkan lebih tinggi dari perolehan kasus terkonfirmasi positif. Terhitung pada Minggu (4/10), diperoleh gambaran angka kesembuhan naik sebanyak 6,46 poin. Yakni dari 64,17% naik menjadi 70,63%. Selain itu, kasus positif berhasil ditekan.
“PEKAN terakhir ini kami sampaikan di Sumut ada penurunan. Selama ini kita terus melakukan operasi (razia) protokol kesehatan. Seperti pasar, rumah makan, tempat hiburan dan kawasan jalanan,” kata Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, saat mengikuti video conference (Vidcon) bersama Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan sejumlah gubernur lainnya, Senin (5/10), di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan.
Berdasarkan data rekapitulasi minggu pertama Oktober 2020, jumlah kasus sembuh per 4 Oktober 2020 sebanyak 7.666 atau meningkat 1.103 dibanding sepekan yang lalu. Kasus meninggal 446 atau bertambah 22, suspek 931, dan konfirmasi 10.771 atau meningkat 644 kasus.
“Angka kematian menurun 0,5 poin dibandingkan minggu sebelumnya menjadi 4,14%,” kata Gubsu Edyn
Untuk kasus Covid-19 aktif per 4 Oktober 2020 sebesar 2.694, menurun 481 poin dibanding minggu sebelumnya 3.175. Dari angka tersebut, 2.147 penderita konfirmasi (79,69%) melaksanakan isolasi mandiri dan 547 penderita konfirmasi (20,30%) dirawat isolasi di Rumah Sakit.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meminta laporan perkembangan data penanganan Covid-19, terutama terkait operasi perubahan perilaku di masyarakat pada masa pandemi saat ini. Dari beberapa provinsi yang mengikuti konferensi jarak jauh tersebut, Luhut meminta agar semua gubernur tetap menjalankan operasi untuk penegakan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker serta menjaga jarak.
Sebelumnya, Gubernur Edy Rahmayadi juga mengadakan pertemuan dengan Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan, Alexander Ginting, di Posko Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan.
Pada kesempatan itu, Gubernur menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 di Sumut yang mengalami tren positif. Hal tersebut antara lain karena operasi yustisi yang dilakukan Satgas Covid-19, khususnya di kawasan Medan – Binjai – Deli Serdang (Mebidang). Serta sosialisasi disiplin protokol kesehatan kepada masyarakat. Bahkan belum lama ini, Satgas sudah menutup beberapa tempat hiburan malam dan 1 tempat rekreasi.
Gubernur juga memaparkan kondisi ketersediaan kamar ICU dan kamar isolasi di RS Rujukan Covid-19 Sumut. Untuk ruang ICU total 82 kamar yang terpakai sekitar 62,20 % atau 51 ruang. Sementara kamar isolasi yang dipakai 57,58% atau 722 kamar dari 1.254 kamar.
“Untuk menambah kapasitas kamar, maka di RS Haji, akan kita tambah ICU, sehingga kita lebih tenang untuk antisipasi pasien,” kata Gubernur.
Alexander Ginting menyampaikan apresiasi kepada Satgas Penanganan Covid-19 Sumut yang telah melakukan upaya seperti operasi yustisi. Hal tersebut sudah sesuai dengan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019.
Alex mengatakan, grafik kesembuhan Sumut terus meningkat. Ia juga mengapresiasi hal tersebut. “Kita lihat grafik kesembuhan naik terus. Terima kasih Bapak Gubernur, kalau meningkat terus ini prestasi yang luar biasa juga,” ujar Alex.
Alex menambahkan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh Satgas Covid-19 Sumut, antara lain, harus terus dilakukan tracing contact di hulu, dan pelayanan terbaik dari rumah sakit. Pihak kelurahan juga harus dilibatkan dalam tracing contact dan pendisiplinan protokol kesehatan.
“Jadi ujung tombak kita kelurahan. Kelurahan ini jadi komandan kompi, RT RW jadi komandan kompi. Sepanjang kelurahan, RT/RW tidak terlibat dalam strategi ini, kita akan begini terus,” ujarnya.
Alex memaparkan beberapa upaya surveilans yang harus dilakukan GTPP provinsi maupun kabupaten. Antara lain, harus dilakukan pemeriksaan dengan target 1/1.000 penduduk per minggu. Hasil PCR dapat dikeluarkan dalam waktu 24-48 jam. Lakukan isolasi dengan cepat seluruh kasus suspek dan konfirmasi. Target minimal 80% kasus baru dilakukan pelacakan kontak dan dikarantina dalam waktu 72 jam sejak dikonfirmasi.
“Dan pastikan masyarakat untuk sering mencuci tangan, menggunakan masker (3 lapis) di tempat umum dan tempat kerja, dan jaga jarak minimal 1 meter,” kata Alex.
GTPP Berubah jadi Satgas
Terpisah, Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB, Senin (5/10), menyampaikan, Pemprov Sumut telah membentuk Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut.
Pembentukan itu sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden RI No 82 Tahun 2020 tentang komite penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, serta untuk menindaklanjuti Surat Edaran Mendagri No 440/5184/SJ tentang pembentukan Satgas Penanganan Coronavirus Disease 2019 daerah.
Satgas Penanganan Covid-19 Sumut diketuai okeh Gubsu. Satgas terdiri dari beberapa bidang kerja meliputi bidang data dan informasi, bidang komunikasi publik, bidang perubahan perilaku, bidang penanganan kesehatan, bidang penegakan hukum dan pendisiplinan, serta bidang relawan.
“Satgas Penanganan Covid-19 daerah akan bertanggungjawab terhadap Satgas Penanganan Covid-19 nasional. Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara melalui Satgas terus akan mengupayakan penanggulangan pandemi Covid-19 di Sumut,” ujarnya.
Selain itu, tutur dia, peningkatan kapasitas swab PCR dinilai merupakan sarana penting dalam pendeteksian orang-orang yang menderita Covid-19 positif di masyarakat untuk selanjutnya dilakukan isolasi, sehingga rantai penularan dapat diputus.
Saat ini sudah terdapat 13 laboratorium PCR telah beroperasi di Sumut. Masing-masing laboratorium mikrobiologi USU, laboratorium RS USU, laboratorium RS Prima Husada Cipta Belawan, laboratorium BBPOM Medan, laboratorium RSUD Deliserdang, laboratorium RSUP Haji Adam Malik.
Kemudian laboratorium RS TNI AD Putri Hijau, laboratorium RS Murni Teguh, laboratorium RS Bunda Thamrin, laboratorium RSUD dr Pirngadi, laboratorium RS Efarina Brastagi, laboratorium kesehatan provinsi Sumut, dan laboratorium RSUD Gunungsitoli.
Peningkatan jumlah lab ini menambah signifikan jumlah spesimen yang diuji, yakni meningkat 9.609 dari minggu lalu, sehingga total Satgas telah menguji 99.027 spesimen. “Dari seluruh total Laboratorium PCR Sumut yang ada, tercatat memiliki kapasitas pemeriksaan sampai dengan 2.300 specimen/hari,” tambah Whiko.
“Kita semua tentunya tidak menginginkan diri kita dan keluarga kita tertular Covid-19. Untuk itu marilah mulai saat ini kita laksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, selalu gunakan masker, jaga jarak, cuci tangan dengan air dan sabun, serta hindari kerumunan,” pesan Whiko.
Swab Massal Sejak Agustus
Pemprov Sumut melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, juga telah melaksanakan kegiatan swab PCR massal di sejumlah kabupaten dan kota sejak Agustus lalu.
“Swab PCR massal sudah berjalan sejak Agustus 2020 dan akan terus berlanjut pada bulan ini,” kata Juru Bicara GTPP Covid-19 Sumut, Whiko Irwan menjawab Sumut Pos, Senin (5/10).
Pernyataan ini disampaikannya menjawab permintaan Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut, melalui Ketua Fraksi Mangapul Purba kemarin.
Whiko menyebut, kegiatan tersebut sudah berlangsung pada 4-5 Agustus di Simalungun di dua lokasi, yakni di Polres Simalungun dan Aula PTPN IV Bahjambi. Total jumlah peserta swab 220 orang.
Selanjutnya pada 12-13 Agustus, swab test dilakukan di RSUD Kodim dan Puskesmas Kabanjahe, yang sampai sekarang masih berlangsung. Lalu pada 18-19 Agustus di Masjid Dakwah USU dan Pendopo USU dengan target 300 orang. Pelaksanaan dimulai pukul 10.00-15.00 WIB (tanpa off karena 2 shift).
“Semua kegiatan tetap diawali dan diakhiri dengan penyemprotan desinfektan virocid. Swab massal dilaksanakan gratis. Mengenai daerahnya dan waktunya ditentukan berdasarkan potensi penularan covid,” katanya.
Lantas jadwal pada September dan Oktober ini, apakah tetap ada kegiatan serupa dilaksanakan? “September terlaksana, makanya angka swab PCR kita melonjak,” pungkasnya.
Pemprov Sumut sebelumnya didesak agar melakukan penanganan Covid-19 secara lebih maksimal. Antara lain dengan penguatan tenaga medis dan melakukan tes swab gratis secara massal.
“Kami minta dengan sangat kepada Pemprovsu, Menkes dan lembaga terkait untuk melakukan langkah-strategis dalam menanggulangi pandemi di Sumut terutama dalam hal supporting penanganan pandemi,” ujar Mangapul Purba, Minggu (4/10).
Menurutnya ada beberapa hal yang harus dan mendesak segera dilaksanakan, mengingat tren Covid-19 di Sumut tak kunjung turun. Seperti memberikan fasilitas APD dengan standar yang cukup bagi tenaga medis atau tenaga kesehatan (nakes).
“Sebagai pejuang kemanusiaan, tenaga kesehatan juga harus diberikan insentif sebagai bukti bahwa negara hadir di tengah mereka yang bekerja tanpa lelah mengorbankan jiwa dan raga berjibaku dengan pandemi,” terang dia.
Pemerintah juga harus mendata semua petugas di rumah sakit swasta terkait jumlah tenaga medis yang bertugas serta memberi insentif kepada mereka, karena menurut pengakuan dan fakta di lapangan pemerintah kurang memiliki perhatian terhadap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit swasta. “Suporting obat-obatan harus mencukupi agar penanganan virus dapat dilakukan secara maksimal,” tegasnya. (ris/prn)