30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PTM di Medan Tunggu Keputusan Gubsu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Medan akan segera dilakukan Pemko Medan. Pembelajaran secara langsung tersebut tinggal menunggu keputusan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi.

TINJAU VAKSINASI: Wali Kota Medan Bobby Nasution didampingi Camat Medan Johor Zulfakhri Ahmadi meninjau pelaksanaan vaksinasi di Jalan Karya Wisata, Medan Johor, Selasa (5/10).

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku, PTM di Kota Medan sudah bisa dilakukan. Menurutnya, rasio vaksinasi sudah mencapai lebih dari 20 persen seperti yang ditargetkan. Dari 105 ribu siswa SD dan SMP di Kota Medan, 35 ribu di antaranya sudah menjalani vaksinasi. Jumlah itu telah memenuhi syarat 20 persen yang ditetapkan untuk memulai PTM.

“Minggu lalu dari sekitar 105 ribu adik-adik dan anak-anak kita yang sekolah SD maupun SMP, baru sekitar 4 ribu yang sudah divaksin. Tapi setelah dilakukan percepatan, kemarin saya cek sudah lebih dari 35 ribu. Jadi sebenarnya kita sudah bisa PTM,” kata Bobby usai meninjau vaksinasi Jempol (Jemput Bola) di Green Kupi, Jalan Karya Wisata, Medan Johor, Selasa (5/10).

Namun demikian, kata Bobby, pihaknya masih akan menunggu keputusan Gubernur Sumatera Utara terkait pelaksanaan PTM untuk tingkat SMA se-derajat. Dengan begitu, PTM bisa digelar serentak untuk tingkat SD, SMP dan SMA. “Kalau SD dan SMP memang kewenangan kita (Pemko Medan). Tapi, SMA kan kewenangannya di gubernur. Untuk itu, kita koordinasi dulu dengan Pemprovsu, supaya nanti PTM-nya bisa serentak di Medan,” tandasnya.

Bobby mengatakan, Pemko sudah melakukan berkordinasi dengan Pemprov Sumut untuk pelaksanaan PTM terbatas. Segala persiapan PTM juga sudah disiapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Medan, seperti menyiapkan infrastruktur Prokes di sekolah-sekolah. “Namun kemarin saya sampaikan dalam rapat itu, juga tentang tatap muka tetap harus berkoordinasi dengan Provinsi. Kata pak Gubernur tadi pagi, silahkan untuk melakukan tatap muka apabila mau dilakukan dulu SMP. Kami Pemko Medan memperbolehkan. Mekanismenya, akan kami lanjuti lebih terperinci lagi. Karena, ini menyangkut keselamatan anak-anak kita,” pungkas Bobby.

Sementara, Plt Kepala Dinas Kesehatan Medan dr Mardohar Tambunan mengatakan, terkait PTM, sewaktu Medan level III sudah dilakukan uji coba. Namun, wali Kota Medan mengingatkan tentang vaksinasi guru dan siswa belum sesuai diharapkan sehingga belajar tatap muka ditunda.

“Tapi, alhamdulillah sekarang hampir 50 persen vaksinasi (guru dan siswa) di Medan, sehingga tatap muka dalam persiapan. Pembelajaran tatap muka bukan langsung digelar begitu saja, melainkan ada pengaturan waktu, jadwal, prokes (protokol kesehatan) dari sekolah. Jadi, mulai dari siswa mau masuk atau pulangnya menjadi perhatian,” ujarnya.

Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim meminta Pemko Medan memastikan penerapan Prokes yang ketat guna mencegah penyebaran Covid 19 di setiap sekolah-sekolah sebelum PTM Terbatas dilaksanakan di Kota Medan. Selain itu, vaksinasi guru dan siswa juga harus mencapai minimal 80 persen sebagai antisipasi timbulnya kembali peningkatan kasus Covid-19 di Kota Medan.

“Target vaksinasi guru dan siswa harus dicapai, minimal 80 pesenlah. Apalagi siswa SD atau usia 12 tahun ke bawah itu belum boleh vaksin, jadi dinas pendidikan harus memastikan, Prokes harus ketat diterapkan di sekolah-sekolah dasar,” kata Hasyim kepada wartawan di ruangan kerjanya, Selasa (5/10).

Dikatakan Ketua DPC PDIP Kota Medan ini, Satgas Covid-19 juga harus ada di lingkungan sekolah agar penerapan Prokes tidak dilalaikan. “Saya dengar bulan ini memang akan dimulai PTM, karena Medan sudah turun ke level 2. Tapi ini harus dipersiapkan dengan matang, dari vaksinasi guru, siswa dan orangtua siswa, prokes yang ketat yakni persediaan tempat cuci tangan, hand sanitizer serta penerapan lainnya sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Hasyim, bila sudah ada sekolah yang melaksanakan PTM, maka Satgas Covid-19 Kota Medan ataupun kecamatan harus bertindak ke lapangan dengan melihat langsung penerapan Prokes dengan ketat dari sekolah-sekolah tersebut. Sebab selain prokes, PTMT juga harus dilakukan dengan pengaturan sesuai teknis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Selain itu, pelaksanaan kegiatan perkantoran yang sudah dapat dilakukan dengan jumlah pegawai masuk 50 persen dengan tetap memberlakukan prokes, juga tetap harus diawasi. “Ini harus menjadi perhatian bersama, karena dari kasus kemarin yang melonjak akibat kelalaian kita tidak mengikuti Prokes,” ucapnya.

50 Persen Warga Medan Sudah Divaksin

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengklaim, setengah atau 50 persen dari jumlah warga Kota Medan yang masuk dalam kategori penerima vaksin, sudah divaksinasi Covid-19. Artinya, sekitar 950 ribu dari 1,9 juta jiwa warga Medan yang masuk dalam target vaksinasi, telah melakukan vaksinasi Covid-19.

Hal ini sekaligus menunjukkan, masyarakat Kota Medan sangat antusias dalam melakukan vaksinasi Covid-19. “Untuk total Kota Medan dari 1,9 juta jiwa, itu 50 persen lebih sudah tervaksin,” ucap Bobby, Selasa (5/10) siang.

Dikatakan menantu Presiden Joko Widodo itu, saat ini Pemko Medan masih memiliki stok 55 ribu dosis. Dengan begitu, Pemko Medan akan terus meningkatkan vaksinasi bagi warga Kota Medan. Tak cuma itu, TNI/Polri di Kota Medan juga masih memiliki stok Vaksin Covid-19 hingga saat ini. Bahkan, jumlah vaksin TNI/Polri di Medan mencapai 60 ribu dosis.

“Kota Medan dengan target-target kita masih cukup (vaksinnya). Karena kita, enggak begitu habis baru kita minta. Ini tetap kita koordinasikan dengan TNI-Polri, punya Polrestabes Medan masih ada sekitar 40.000 dosis dan Kodim ada 20.000, saya tanya kemarin. Jadi ini masih bisa, karena kita saling suplai,” ujar Bobby. (ris/gus/map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Medan akan segera dilakukan Pemko Medan. Pembelajaran secara langsung tersebut tinggal menunggu keputusan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi.

TINJAU VAKSINASI: Wali Kota Medan Bobby Nasution didampingi Camat Medan Johor Zulfakhri Ahmadi meninjau pelaksanaan vaksinasi di Jalan Karya Wisata, Medan Johor, Selasa (5/10).

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku, PTM di Kota Medan sudah bisa dilakukan. Menurutnya, rasio vaksinasi sudah mencapai lebih dari 20 persen seperti yang ditargetkan. Dari 105 ribu siswa SD dan SMP di Kota Medan, 35 ribu di antaranya sudah menjalani vaksinasi. Jumlah itu telah memenuhi syarat 20 persen yang ditetapkan untuk memulai PTM.

“Minggu lalu dari sekitar 105 ribu adik-adik dan anak-anak kita yang sekolah SD maupun SMP, baru sekitar 4 ribu yang sudah divaksin. Tapi setelah dilakukan percepatan, kemarin saya cek sudah lebih dari 35 ribu. Jadi sebenarnya kita sudah bisa PTM,” kata Bobby usai meninjau vaksinasi Jempol (Jemput Bola) di Green Kupi, Jalan Karya Wisata, Medan Johor, Selasa (5/10).

Namun demikian, kata Bobby, pihaknya masih akan menunggu keputusan Gubernur Sumatera Utara terkait pelaksanaan PTM untuk tingkat SMA se-derajat. Dengan begitu, PTM bisa digelar serentak untuk tingkat SD, SMP dan SMA. “Kalau SD dan SMP memang kewenangan kita (Pemko Medan). Tapi, SMA kan kewenangannya di gubernur. Untuk itu, kita koordinasi dulu dengan Pemprovsu, supaya nanti PTM-nya bisa serentak di Medan,” tandasnya.

Bobby mengatakan, Pemko sudah melakukan berkordinasi dengan Pemprov Sumut untuk pelaksanaan PTM terbatas. Segala persiapan PTM juga sudah disiapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Medan, seperti menyiapkan infrastruktur Prokes di sekolah-sekolah. “Namun kemarin saya sampaikan dalam rapat itu, juga tentang tatap muka tetap harus berkoordinasi dengan Provinsi. Kata pak Gubernur tadi pagi, silahkan untuk melakukan tatap muka apabila mau dilakukan dulu SMP. Kami Pemko Medan memperbolehkan. Mekanismenya, akan kami lanjuti lebih terperinci lagi. Karena, ini menyangkut keselamatan anak-anak kita,” pungkas Bobby.

Sementara, Plt Kepala Dinas Kesehatan Medan dr Mardohar Tambunan mengatakan, terkait PTM, sewaktu Medan level III sudah dilakukan uji coba. Namun, wali Kota Medan mengingatkan tentang vaksinasi guru dan siswa belum sesuai diharapkan sehingga belajar tatap muka ditunda.

“Tapi, alhamdulillah sekarang hampir 50 persen vaksinasi (guru dan siswa) di Medan, sehingga tatap muka dalam persiapan. Pembelajaran tatap muka bukan langsung digelar begitu saja, melainkan ada pengaturan waktu, jadwal, prokes (protokol kesehatan) dari sekolah. Jadi, mulai dari siswa mau masuk atau pulangnya menjadi perhatian,” ujarnya.

Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim meminta Pemko Medan memastikan penerapan Prokes yang ketat guna mencegah penyebaran Covid 19 di setiap sekolah-sekolah sebelum PTM Terbatas dilaksanakan di Kota Medan. Selain itu, vaksinasi guru dan siswa juga harus mencapai minimal 80 persen sebagai antisipasi timbulnya kembali peningkatan kasus Covid-19 di Kota Medan.

“Target vaksinasi guru dan siswa harus dicapai, minimal 80 pesenlah. Apalagi siswa SD atau usia 12 tahun ke bawah itu belum boleh vaksin, jadi dinas pendidikan harus memastikan, Prokes harus ketat diterapkan di sekolah-sekolah dasar,” kata Hasyim kepada wartawan di ruangan kerjanya, Selasa (5/10).

Dikatakan Ketua DPC PDIP Kota Medan ini, Satgas Covid-19 juga harus ada di lingkungan sekolah agar penerapan Prokes tidak dilalaikan. “Saya dengar bulan ini memang akan dimulai PTM, karena Medan sudah turun ke level 2. Tapi ini harus dipersiapkan dengan matang, dari vaksinasi guru, siswa dan orangtua siswa, prokes yang ketat yakni persediaan tempat cuci tangan, hand sanitizer serta penerapan lainnya sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Hasyim, bila sudah ada sekolah yang melaksanakan PTM, maka Satgas Covid-19 Kota Medan ataupun kecamatan harus bertindak ke lapangan dengan melihat langsung penerapan Prokes dengan ketat dari sekolah-sekolah tersebut. Sebab selain prokes, PTMT juga harus dilakukan dengan pengaturan sesuai teknis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Selain itu, pelaksanaan kegiatan perkantoran yang sudah dapat dilakukan dengan jumlah pegawai masuk 50 persen dengan tetap memberlakukan prokes, juga tetap harus diawasi. “Ini harus menjadi perhatian bersama, karena dari kasus kemarin yang melonjak akibat kelalaian kita tidak mengikuti Prokes,” ucapnya.

50 Persen Warga Medan Sudah Divaksin

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengklaim, setengah atau 50 persen dari jumlah warga Kota Medan yang masuk dalam kategori penerima vaksin, sudah divaksinasi Covid-19. Artinya, sekitar 950 ribu dari 1,9 juta jiwa warga Medan yang masuk dalam target vaksinasi, telah melakukan vaksinasi Covid-19.

Hal ini sekaligus menunjukkan, masyarakat Kota Medan sangat antusias dalam melakukan vaksinasi Covid-19. “Untuk total Kota Medan dari 1,9 juta jiwa, itu 50 persen lebih sudah tervaksin,” ucap Bobby, Selasa (5/10) siang.

Dikatakan menantu Presiden Joko Widodo itu, saat ini Pemko Medan masih memiliki stok 55 ribu dosis. Dengan begitu, Pemko Medan akan terus meningkatkan vaksinasi bagi warga Kota Medan. Tak cuma itu, TNI/Polri di Kota Medan juga masih memiliki stok Vaksin Covid-19 hingga saat ini. Bahkan, jumlah vaksin TNI/Polri di Medan mencapai 60 ribu dosis.

“Kota Medan dengan target-target kita masih cukup (vaksinnya). Karena kita, enggak begitu habis baru kita minta. Ini tetap kita koordinasikan dengan TNI-Polri, punya Polrestabes Medan masih ada sekitar 40.000 dosis dan Kodim ada 20.000, saya tanya kemarin. Jadi ini masih bisa, karena kita saling suplai,” ujar Bobby. (ris/gus/map)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/