MEDAN- Puluhan massa yang tergabung dalam Kesatuan Sopir dan Pemilik Angkutan Umum (Kesper) plat kuning melakukan aksi di Terminal Amplas, Senin (5/11) pagi. Mereka menuntut penertiban kendaraan plat hitam yang beroperasi mengangkut penumpang segera direalisasikan.
Koordinasi aksi, Israel Situmeang mengatakan, hingga saat ini kendaraan plat hitam masih beroperasi dan mengangkut penumpang.
“Kita sudah melakukan aksi mogok tiga pekan lalu namun nampaknya dianggap remeh. Seolah-olah Pemko Medan, Pemprovsu dan Polri membiarkan,” katanya.
Bahkan, kata Israel, angkot plat hitam seperti di Jalan Jamin Ginting dan Jalan SM Raja masih terus beroperasi.
“Bagaimana Pemko Medan mendapatkan Wahana Tata Negara (WTN) dari pusat bila lalulintasnya masih semrawut,”ucapnya.
Israel berharap Wali Kota Medan turun ke lapangan melihat apa yang terjadi di lapangan.
“Dishub Medan dan polisi yang di Simpang Amplas masih membiarkan angkutan plat hitam beroperasi seolah-olah ada terminal bayangan. Akibatnya kendaraan yang keluar dari terminal tak dapat penumpang,”katanya. Dia berharap pemerintah harus benar-benar memperhatikan nasib para sopir plat kuning.(mag-19)
Tuntutan Belum Terealisasi, Massa Kesper Demo
MEDAN- Puluhan massa yang tergabung dalam Kesatuan Sopir dan Pemilik Angkutan Umum (Kesper) plat kuning melakukan aksi di Terminal Amplas, Senin (5/11) pagi. Mereka menuntut penertiban kendaraan plat hitam yang beroperasi mengangkut penumpang segera direalisasikan.
Koordinasi aksi, Israel Situmeang mengatakan, hingga saat ini kendaraan plat hitam masih beroperasi dan mengangkut penumpang.
“Kita sudah melakukan aksi mogok tiga pekan lalu namun nampaknya dianggap remeh. Seolah-olah Pemko Medan, Pemprovsu dan Polri membiarkan,” katanya.
Bahkan, kata Israel, angkot plat hitam seperti di Jalan Jamin Ginting dan Jalan SM Raja masih terus beroperasi.
“Bagaimana Pemko Medan mendapatkan Wahana Tata Negara (WTN) dari pusat bila lalulintasnya masih semrawut,”ucapnya.
Israel berharap Wali Kota Medan turun ke lapangan melihat apa yang terjadi di lapangan.
“Dishub Medan dan polisi yang di Simpang Amplas masih membiarkan angkutan plat hitam beroperasi seolah-olah ada terminal bayangan. Akibatnya kendaraan yang keluar dari terminal tak dapat penumpang,”katanya. Dia berharap pemerintah harus benar-benar memperhatikan nasib para sopir plat kuning.(mag-19)