25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Aciang Dikenal Kemayu dan Masih Melajang

Foto: Prasetyo/PM Kebakaran toko onderdil mobil di Jalan Tritura Medan, Rabu (5/11). Achiang tewas dalam kejadian tersebut.
Foto: Prasetyo/PM
Kebakaran toko onderdil mobil di Jalan Tritura Medan, Rabu (5/11). Achiang tewas dalam kejadian tersebut.

SUMUTPOS.CO – Anto (30), pekerja toko penjualan sparepart (onderdil) mobil Mercedes, Tritura Auto Part di kompleks pertokoan Tritura Mas, di Jalan Tritura, mengatakan, selama ini Aciang tinggal di ruko tersebut. Namun, dirinya tidak mengetahui apa yang menyebabkan Rudianto pisah tempat tinggal dari keluarganya.

“Dia tinggal disini bang sendirian. Dia tinggalnya di lantai atas,” ucapnya.

Lebih lanjut, pemuda etnis Tionghoa tersebut mengatakan, sebelum dirinya keluar dari ruko, dirinya dan abang Aciang, Edi (41) sempat memeriksa seisi ruko. Saat itu, dirinya dan Edi sama sekali tidak ada melihat putung rokok dan kondisi listrik pun padam.

“Makanya, saya terkejut sewaktu tadi dapat kabar ruko ini terbakar. Soalnya, kami tadi keluar gak ada apa-apa bang,” ungkapnya, Rabu (5/11).

Saat disinggung mengenai bagaimana keseharian Aciang, Anto mengatakan, dirinya tidak mengetahui apa yang dilakukan korban selama ini di lantai 2 dan 3 ruko tersebut. Pasalnya, selama dirinya bekerja di ruko tersebut dirinya hanya melihat korban naik turun tangga saja.

“Naik turun tangga aja bang. Nggak tahu apa yang dikerjakannya di atas,” ucapnya.

Namun, kala disinggung apakah korban menderita gangguan jiwa, Anto mengaku tidak mengetahuinya. Pasalnya, dirinya selama ini melihat korban tampak wajar saja. “Normal bang, nggak ada kayak gitu,” bantahnya.

Tapi, tambahnya, penampilan korban yang sedikit kemayu tersebut membuatnya merasa geli. Pasalnya, sesekali dirinya sempat melihat korban mengerlipkan matanya ke arah pekerja. “Samaku juga dia pernah main mata bang. Nggak tahulah kita kayak mana dia,” ucapnya geli.

Saat disinggung apakah Aciang sudah berkeluarga, dirinya mengaku belum. “Masih lajang dia bang. Belum berkeluarga dia,” pungkasnya.

Sementara itu, Ari (24) mengatakan, tempat kerjanya tersebut hanya melayani produk mobil pabrikan Mercy. “Semua ada di ruko bang. Mulai dari piston, lampu, aksesoris, tromol dan ban,” katanya.

Menurutnya selain menjual produk yang mudah terbakar, api juga cepat membesar karena di lantai dua terdapat banyak gas elpiji ukuran 12 kilogram. Tabung tersebut digunakan untuk memasak. “Di atas ada empat dapur,” katanya.

Menurutnya, kerugian yang diderita majikannya mencapai kisaran Rp 500 juta. Karena selain spare part di lantai dasar ruko terdapat 5 sepeda motor. “Ada 3 kereta Honda Revo, Yamaha Jupiter dan Mio,” katanya.

Menurutnya, kebakaran yang menimpa ruko milik Alex Nauli Bassa, majikannya tersebut adalah kali kedua. Kejadian pertama terjadi saat Akiang membakar buku-buku bekas. “Dulu pas kumat dia bakar-bakar kertas dia bang jadi malah kebakaran,” pungkasnya sembari mengaku lupa kapan kejadian tersebut. (ind/bd)

Foto: Prasetyo/PM Kebakaran toko onderdil mobil di Jalan Tritura Medan, Rabu (5/11). Achiang tewas dalam kejadian tersebut.
Foto: Prasetyo/PM
Kebakaran toko onderdil mobil di Jalan Tritura Medan, Rabu (5/11). Achiang tewas dalam kejadian tersebut.

SUMUTPOS.CO – Anto (30), pekerja toko penjualan sparepart (onderdil) mobil Mercedes, Tritura Auto Part di kompleks pertokoan Tritura Mas, di Jalan Tritura, mengatakan, selama ini Aciang tinggal di ruko tersebut. Namun, dirinya tidak mengetahui apa yang menyebabkan Rudianto pisah tempat tinggal dari keluarganya.

“Dia tinggal disini bang sendirian. Dia tinggalnya di lantai atas,” ucapnya.

Lebih lanjut, pemuda etnis Tionghoa tersebut mengatakan, sebelum dirinya keluar dari ruko, dirinya dan abang Aciang, Edi (41) sempat memeriksa seisi ruko. Saat itu, dirinya dan Edi sama sekali tidak ada melihat putung rokok dan kondisi listrik pun padam.

“Makanya, saya terkejut sewaktu tadi dapat kabar ruko ini terbakar. Soalnya, kami tadi keluar gak ada apa-apa bang,” ungkapnya, Rabu (5/11).

Saat disinggung mengenai bagaimana keseharian Aciang, Anto mengatakan, dirinya tidak mengetahui apa yang dilakukan korban selama ini di lantai 2 dan 3 ruko tersebut. Pasalnya, selama dirinya bekerja di ruko tersebut dirinya hanya melihat korban naik turun tangga saja.

“Naik turun tangga aja bang. Nggak tahu apa yang dikerjakannya di atas,” ucapnya.

Namun, kala disinggung apakah korban menderita gangguan jiwa, Anto mengaku tidak mengetahuinya. Pasalnya, dirinya selama ini melihat korban tampak wajar saja. “Normal bang, nggak ada kayak gitu,” bantahnya.

Tapi, tambahnya, penampilan korban yang sedikit kemayu tersebut membuatnya merasa geli. Pasalnya, sesekali dirinya sempat melihat korban mengerlipkan matanya ke arah pekerja. “Samaku juga dia pernah main mata bang. Nggak tahulah kita kayak mana dia,” ucapnya geli.

Saat disinggung apakah Aciang sudah berkeluarga, dirinya mengaku belum. “Masih lajang dia bang. Belum berkeluarga dia,” pungkasnya.

Sementara itu, Ari (24) mengatakan, tempat kerjanya tersebut hanya melayani produk mobil pabrikan Mercy. “Semua ada di ruko bang. Mulai dari piston, lampu, aksesoris, tromol dan ban,” katanya.

Menurutnya selain menjual produk yang mudah terbakar, api juga cepat membesar karena di lantai dua terdapat banyak gas elpiji ukuran 12 kilogram. Tabung tersebut digunakan untuk memasak. “Di atas ada empat dapur,” katanya.

Menurutnya, kerugian yang diderita majikannya mencapai kisaran Rp 500 juta. Karena selain spare part di lantai dasar ruko terdapat 5 sepeda motor. “Ada 3 kereta Honda Revo, Yamaha Jupiter dan Mio,” katanya.

Menurutnya, kebakaran yang menimpa ruko milik Alex Nauli Bassa, majikannya tersebut adalah kali kedua. Kejadian pertama terjadi saat Akiang membakar buku-buku bekas. “Dulu pas kumat dia bakar-bakar kertas dia bang jadi malah kebakaran,” pungkasnya sembari mengaku lupa kapan kejadian tersebut. (ind/bd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/