25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Munawar: Target Tahun 2023 Sebesar 18 Persen Tercapai

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Sumatera Utara (BKKBN Sumut), Munawar Ibrahim mengatakan, apabila target prevalensi stunting di Sumut sebesar 18 persen tahun 2023 tercapai, maka penurunan stunting di Sumut sudah on the track.

“Jika ini tercapai, ini akan memudahkan kita mencapainya, maka target kita 14 persen di tahun 2024 mendatang,” katanya, pada Rapat Konsolidasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Sumut, di Hotel Santika Dyandra, Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan, Selasa (24/10) sore.

Turut hadir, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Arief S Trinugroho dan beberapa kepala OPD Pemprov Sumut, di antaranya  Kadis Kominfo Sumut, Ilyas Sitorus.

Munawar juga mengingatkan, ada delapan aksi integrasi penurunan stuning, di antaranya rencana kegiatan, rembuk stunting, peraturan bupati/walikota tentang peran desa, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data stunting, pengukuran dan publikasi stunting, dan revie kinerja tahunan.

“Untuk itulah kita adakan rapat ini, agar integrasi Provinsi Sumut juga bisa memastikan bahwa semua kegiatan di seluruh Sumut berjalan sebaik-baiknya,” tandasnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Sumut, Hassanudin menegaskan, bahwa Pemprov Sumut telah menganggarkan sekitar Rp346 miliar untuk percepatan penurunan stunting, yakni di tahun 2023 18 persen, dari tahun sebelumnya sebesar 21,1 persen.

“Untuk percepatan penurunan stunting itu, Pemprov Sumut telah menganggarkan sekitar Rp346 miliar. Anggaran tersebut ditujukan untuk intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitive,” ujarnya.

Hassanudin juga meminta organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Sumut untuk memastikan intervensi tersebut terlaksana secara maksimal juga bekerja berdasarkan data yang terbaru. Setiap pekerjaan mestilah terukur sehingga target dapat tercapai.

“Mari kita pastikan intervensi ini terlaksana secara maksimal dan tepat sasaran,” pintanya.

Dikatakannya, pengentasan stunting merupakan prioritas nasional. Oleh sebab itu, dia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama bekerja dalam penurunan stunting di Sumut. Dengan bersinergi, penurunan stunting hingga 14 persen pada tahun 2024 akan cepat tercapai.

“Stunting ini masalah kita bersama, masalah nasional, jika dengan perencanaan sudah bagus, eksekusi programnya bagus, maka target yang kita inginkan pastilah tercapai,” pungkasnya. (dwi)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Sumatera Utara (BKKBN Sumut), Munawar Ibrahim mengatakan, apabila target prevalensi stunting di Sumut sebesar 18 persen tahun 2023 tercapai, maka penurunan stunting di Sumut sudah on the track.

“Jika ini tercapai, ini akan memudahkan kita mencapainya, maka target kita 14 persen di tahun 2024 mendatang,” katanya, pada Rapat Konsolidasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Sumut, di Hotel Santika Dyandra, Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan, Selasa (24/10) sore.

Turut hadir, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Arief S Trinugroho dan beberapa kepala OPD Pemprov Sumut, di antaranya  Kadis Kominfo Sumut, Ilyas Sitorus.

Munawar juga mengingatkan, ada delapan aksi integrasi penurunan stuning, di antaranya rencana kegiatan, rembuk stunting, peraturan bupati/walikota tentang peran desa, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data stunting, pengukuran dan publikasi stunting, dan revie kinerja tahunan.

“Untuk itulah kita adakan rapat ini, agar integrasi Provinsi Sumut juga bisa memastikan bahwa semua kegiatan di seluruh Sumut berjalan sebaik-baiknya,” tandasnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Sumut, Hassanudin menegaskan, bahwa Pemprov Sumut telah menganggarkan sekitar Rp346 miliar untuk percepatan penurunan stunting, yakni di tahun 2023 18 persen, dari tahun sebelumnya sebesar 21,1 persen.

“Untuk percepatan penurunan stunting itu, Pemprov Sumut telah menganggarkan sekitar Rp346 miliar. Anggaran tersebut ditujukan untuk intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitive,” ujarnya.

Hassanudin juga meminta organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Sumut untuk memastikan intervensi tersebut terlaksana secara maksimal juga bekerja berdasarkan data yang terbaru. Setiap pekerjaan mestilah terukur sehingga target dapat tercapai.

“Mari kita pastikan intervensi ini terlaksana secara maksimal dan tepat sasaran,” pintanya.

Dikatakannya, pengentasan stunting merupakan prioritas nasional. Oleh sebab itu, dia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama bekerja dalam penurunan stunting di Sumut. Dengan bersinergi, penurunan stunting hingga 14 persen pada tahun 2024 akan cepat tercapai.

“Stunting ini masalah kita bersama, masalah nasional, jika dengan perencanaan sudah bagus, eksekusi programnya bagus, maka target yang kita inginkan pastilah tercapai,” pungkasnya. (dwi)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/