BELAWAN, SUMUTPOS.CO – PT Pelindo Belawan menerapkan peraturan baru untuk kendaraan yang masuk ke pelabuhan dan terminal penumpang harus membayar sebesar Rp10 ribu. Peraturan baru tersebut menuai protes dari para pengemudi ojek dan Betor karena dianggap terlalu mahal.
Ketua Himpunan pengemudi ojek dan Betor (Becak Bermotor), Dirhan Tarigan mengatakan, pihaknya merasa keberatan dengan PAS masuk yang diterapkan oleh PT Pelindo.
Dijelaskannya, seluruh pengemudi ojek yang ada di Belawan sebanyak 500 orang yang mata pencariannya hanya mengemudikan sepeda motornya membawa penumpang ABK (Anak Buah Kapal), penumpang, maupun para pekerja ke dalam Pelabuhan Belawan.
“Biasanya, kami menerapkan biaya sewa ke penumpang hanya Rp10 ribu. Tapi, karena peraturan ini, harus bayar biaya masuk Rp10 ribu. Jadi, totalnya Rp20 ribu. Terkadang itu memberatkan penumpang,” ujarnya didampingi Sekretaris, Ucok, Rabu (6/12/2023).
Untuk membantu menyampaikan pesan kepada PT Pelindo, Dirham Tarigan dan semua anggota memberikan kuasa hukum kepada pengacara Ahmad Iqbal Fauzi dan Zainal Abidin untuk membantu permasalahan yang mereka hadapi.
“Kami sudah memberikan kuasa kepada para pengacara pada Hari Selasa 5 Desember 2023 yang lalu,” tambahnya.
Zainal Abidin selaku penerima kuasa dari Himpunan Ojek dan Betor berharap kepada PT Pelindo Belawan agar seluruh pengemudi ojek dan betor yang masuk kedalam Pelabuhan Belawan diberi Kelonggaran, karena pengemudi ojek dan betor itu mengais rezeki untuk keluarga.
“Kami telah mengirimkan surat kepada PT Pelindo Belawan agar masalah pengutipan dengan dalih uang pas masuk kedalam Pelabuhan Belawan terhadap pengemudi ojek dan betor tidaklah masuk diakal dengan alasan untuk menambah pemasukan PT Pelindo Belawan,” ujarnya.
“Jika permohonan kami tidak ditanggapi oleh PT Pelindo Belawan. Maka, kami akan menutup pintu gerbang keluar masuk ke dalam Pelabuhan Belawan dengan cara kami. Semoga saja surat kami dicerna dengan baik oleh PT Pelindo Belawan,” tambahnya.(mag-1/ram)
