25.6 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Massa Usir AK Basuni

MEDAN-Ratusan massa dari 17 organisasi mengatasnamakan Sumatera Utara Bersih mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara,  di Jalan AH Nasution Medan, Selasa (6/3).

Massa secara bergantian melakukan orasi di depan kantor Kejatisu di sela-sela acara serah terima jabatan, antara mantan Kajatisu AK Basuni Masyarif dengan Kajatisu yang baru dilantik Noer Rohmad. Massa menuding kenerja AK Basuni Masyarif, semasa menjabat sebagai Kejatisu, tidak bekerja dan dituding bermain dengan pelaku korupsi yang saat ini ditangani Kejatisu.

“Usir Basuni Masyarif dari Sumut. Tidak berguna dia. Kami minta Kejagung periksa Basuni Masyarif, karena banyak kasus korupsi yang ditagani Kejatisu berhenti di tengah jalan,” tegas salah satu orasi, Israel Situmeang.

Bahkan massa juga menuding, bahwa Basuni banyak meraup keuntungan dalam kasus dugaan korupsi yang ditangani Kejatisu, diantaranya bansos, retribusi parkir, dan lain-lainnya.

“Kami minta Kejatisu untuk menyelesaikan masalah dan menemukan kepastian hukum. Tapi ini juga masih ditangani Kejagung. Kami minta secepatnya Basuni Masyarif hengkang dari Sumatera Utara, karena dia tidak berguna di sini,” tegas massa dalam orasinya dengan memakai pengeras suara.
Aksi massa semakin menjadi-jadi ketika mereka minta Kajatisu menemui mereka. Setelah dilakukan negoisasi, akhirnya 10 perwakilan diterima Asisten Pidana Khusus, Kasi Pidsus, Jufri Nasution dan Asintel Kejatisu Radja Nofrizal.

Dalam pertemuan di lantai II gedung Kejatisu, sempat terjadi ketegangan, antara perawakilan massa dan petugas Kejatisu. Pasalnya, salah seorang massa memukul-mukul meja.

Usai melakukan pertemuan akhirnya perwakilan massa turun dari lantai dua namun aksi terus berlanjut dengan memutar lagu-lagu aktifis yang menyinggu tentang penegakan hukum.(rud)

MEDAN-Ratusan massa dari 17 organisasi mengatasnamakan Sumatera Utara Bersih mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara,  di Jalan AH Nasution Medan, Selasa (6/3).

Massa secara bergantian melakukan orasi di depan kantor Kejatisu di sela-sela acara serah terima jabatan, antara mantan Kajatisu AK Basuni Masyarif dengan Kajatisu yang baru dilantik Noer Rohmad. Massa menuding kenerja AK Basuni Masyarif, semasa menjabat sebagai Kejatisu, tidak bekerja dan dituding bermain dengan pelaku korupsi yang saat ini ditangani Kejatisu.

“Usir Basuni Masyarif dari Sumut. Tidak berguna dia. Kami minta Kejagung periksa Basuni Masyarif, karena banyak kasus korupsi yang ditagani Kejatisu berhenti di tengah jalan,” tegas salah satu orasi, Israel Situmeang.

Bahkan massa juga menuding, bahwa Basuni banyak meraup keuntungan dalam kasus dugaan korupsi yang ditangani Kejatisu, diantaranya bansos, retribusi parkir, dan lain-lainnya.

“Kami minta Kejatisu untuk menyelesaikan masalah dan menemukan kepastian hukum. Tapi ini juga masih ditangani Kejagung. Kami minta secepatnya Basuni Masyarif hengkang dari Sumatera Utara, karena dia tidak berguna di sini,” tegas massa dalam orasinya dengan memakai pengeras suara.
Aksi massa semakin menjadi-jadi ketika mereka minta Kajatisu menemui mereka. Setelah dilakukan negoisasi, akhirnya 10 perwakilan diterima Asisten Pidana Khusus, Kasi Pidsus, Jufri Nasution dan Asintel Kejatisu Radja Nofrizal.

Dalam pertemuan di lantai II gedung Kejatisu, sempat terjadi ketegangan, antara perawakilan massa dan petugas Kejatisu. Pasalnya, salah seorang massa memukul-mukul meja.

Usai melakukan pertemuan akhirnya perwakilan massa turun dari lantai dua namun aksi terus berlanjut dengan memutar lagu-lagu aktifis yang menyinggu tentang penegakan hukum.(rud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/