MEDAN-Berniat menginvestasikan uangnya dalam bentuk deposito, H Abdul Aziz Sitorus warga Komplek Villa Gading Mas Blok AA, No 7 Kelurahan Harjosari 2 Medan Amplas, malah jadi korban dugaan penipuan. Abdul Aziz yang juga mertua Wakil Gubernur Sumatra Utara H T Erry Nuradi ini mengalami kerugian hingga Rp500 juta karena investasi deposito berjangkanya di Bank Sumut dinyatakan palsu oleh pihak bank.
Kuasa hukum H Abdul Aziz Sitorus, dari kantor advokat M Kamaluddin SH & Associates, Ibeng S Rani mengungkapkan, kasus ini bermula ketika kliennya berniat menginvestasikan uangnya sebesar Rp500 juta ke dalam deposito berjangka. “Deposito berjangka ini berbunga 8 persen per bulan. Klien kami berharap mendapat hasil sedikit-sedikit dari investasi ini,” ujar Ibeng, di kantornya, Kamis (6/3).
Setelah itu, kata Ibeng, kliennya pun datang ke Bank Sumut Jalan Imam Bonjol Medan untuk mendepositokan uangnya. Di dalam bank, Abdul Aziz pun disambut baik dan dibawa ke ruangan khusus di dalam bank. Singkat cerita, investasi selesai dilakukan di dalam bank dan Abdul Aziz menerima surat deposito berjangka yang ditandatangani oleh pimpinan Bank Sumut Kantor Cabang Utama Ichwan Alamshah Simanjuntak tanggal 3 Februari 2014.
Namun ternyata, tiga hari berselang, petugas bank mendatangi kediaman Abdul Aziz. “Petugas bank kemudian menyatakan deposito berjangka klien kami itu palsu,” kata Ibeng.
Jelas saja, pemberitahuan ini sangat mengejutkan. Keluarga Abdul Aziz pun tidak terima dan mendatangi Bank Sumut. “Tapi ternyata, pihak Bank Sumut tidak mau bertanggung jawab. Kemudian klien kami melapor ke Polresta Medan untuk meneruskan kasus ini,” jelasnya.
Dugaan penipuan yang dialami Aziz dan tak bertanggungjawabnya pihak bank pun dinilai sangat janggal. Kejanggalan pertama, kata dia, penyerahan uang dilakukan di dalam bank. “Kalau tadi di luar bank penyerahan uangnya, itu mungkin lain ceritanya. Ini penyerahan di dalam bank tapi bank tidak bertanggung jawab. Ini kan aneh,” ketusnya.
Dari penulusuran yang dilakukan mereka, Ibeng memperoleh data bahwa ada korban-korban lain dengan modus yang serupa. “Kita menduga ada sindikat di dalam, karena tak mungkin ini permainan seorang diri. Kita minta polisi mengusutnya supaya jangan ada korban-korban lain,” kata dia.
Ibeng juga mengatakan, seyogianya bank bertanggung jawab penuh dengan mengganti rugi uang korban. “Masalah uangnya dimakan oleh oknum pegawai mereka itu urusan internal mereka, ini nasabah mereka yang harus dilindungi,” jelasnya.
Ia menambahkan, terkait kasus ini pihaknya telah menyurati seluruh direksi dan komisaris Bank Sumut. “Kita juga menyurati Gubsu, Gatot Puju Nugroho sebagai pemegang saham pengendali,” tukasnya.
Menurut Ibeng, dasar pelaporan tersebut karena kliennya merasa ditipu oleh program deposito berjangka Bank Sumut. “Hari ini klien kami melaporkan Bank Sumut dan pimpinan Bank Sumut Kantor Cabang Utama, Ichwan Alamshah Simanjuntak ke Polresta Medan dengan nomor laporan STTLP /344/K/II/2014/ Resta Medan,” kata Ibeng S Rani, pengacara Abdul Azis di Polresta Medan.
Rumah Direktur Pemasaran Bank Sumut Diisukan Dimolotov
Sementara itu, rumah di Jalan Kedondong Desa Mariendal I Kecamatan Patumbak yang disebut dihuni Direktur Pemasaran Bank Sumut, Ester Junita Br Ginting bersama keluarganya, dikabarkan menjadi sasaran teror dengan cara pelemparan molotov, Kamis (6/3) dini hari.
Namun, hal itu dibantah oleh seorang pria yang mengaku bernama Indra dan mengaku sebagai suami dari Ester Junita Br Ginting, Kamis (6/3) sore. Bahkan, pria bertubuh gempal yang saat itu mengenakan baju kaos berkera warna merah, mempersilahkan Sumut Pos untuk mengecek.
“Ini memang Jalan Kedondong dan ini rumah Direktur Pemasaran Bank Sumut. Namun, mengenai kabar adanya pelemparan bom molotov ke rumah ini tadi malam (kemarin, Red), tidak benar. Kalau perlu silahkan cek, “ ungkap Indra.
Setelah dilihat sejenak ke sejumlah penjuru rumah, memang tidak menemukan adanya tanda-tanda bekas bakaran bom molotov. Terlebih, Indra mengaku kalau rumah yang dihuninya itu, tetap dijaga oleh 2 orang sekuriti, 24 jam penuh. Meski demikian, Sumut Pos sempat melihat beberapa personel polisi unit Intel Polsek Patumbak, mendatangi rumah tersebut.
Kapolsek Patumbak, Kompol Andiko Wicaksono yang dikonfirmasi, membenarkan berkembangnya informasi itu. Oleh karena itu, Andiko mengaku sudah menurunkan anak buahnya untuk mencari tahu kebenaran informasi itu. Disebut Andiko, setelah pihaknya melakukan pemeriksaan, ternyata informasi itu tidak benar.
“ Untuk sementara, informasi itu tidak benar. Sementara ini negatif, “ ungkapnya singkat.
Terpisah, Direktur Pemasaran Bank Sumut, Ester Junita Ginting ketika dihubungi mengaku sedang di Jakarta. “Maaf saya sedang di Jakarta,” jawabnya singkat via SMS.
Sedangkan Komisaris Utama Bank Sumut, Djaili Azwar dan Pimpinan Sekretariat Direksi/Humas Bank Sumut, Kalimonang Siregar tidak bersedia dikonfirmasi. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban yang didapatkan terkait penipuan terhadap mertua wagubsu maupun isu rumah direktur pemasaran Bank Sumut yang dimolotov. (mag-8/ain/ril/rbb)