25.6 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Posko Keamanan Tak Berjalan Maksimal, Bajing Loncat Masih Merajalela

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keberadaan bajing loncat di Kecamatan Medan Deli, tepatnya di Kelurahan Mabar dan Tanjung Mulia Hilir, masih sangat meresahkan masyarakat yang melintas. Pasalnya hampir setiap hari, para bajing loncat di kawasan itu melancarkan aksi-aksinya dengan mencuri atau merampas barang yang dibawa oleh para pengguna kendaraan yang melintas.

Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui pihak Kecamatan Medan Deli pun telah membangun posko keamanan bajing loncat di Kelurahan Mabar dan di kawasan jalan Kayu Putih Tanjung Mulia Hilir. Sayangnya posko keamanan bajing loncat itu tidak selalu dijaga oleh petugas, sehingga keberadaan posko tersebut tidak mampu menghentikan praktik bajing loncat di kawasan tersebut.

Menanggapi keresahan masyarakat, Anggota Komisi I DPRD Medan, Robi Barus meminta conterpartnya di Kecamatan untuk tidak tinggal diam dan memfungsikan posko bajing loncat sebagaimana mestinya. Menurut Sekretaris PDIP Kota Medan itu, posko keamanan bajing loncat itu akan dapat berfungsi secara maksimal apabila setiap saat selalu dijaga oleh petugas.

“Yang saya dengar, posko itu hanya dijaga pada jam-jam tertentu, misalnya pagi, itupun hanya beberapa jam, setelah itu kosong. Kalau petugas yang jaga poskonya saja tidak ada, ya bagaimana poskonya mau berfungsi. Bahkan bisa saja bajing loncatnya sudah tahu jam-jam berapa saja posko itu dijaga, jadi mereka bisa dengan lancar melakukan aksi-aksinya,” ucap Robi kepada Sumut Pos, Minggu (6/3).

Dikatakan Robi, pihak kecamatan juga harus bisa bekerjasama dengan unsur aparat keamanan, yakni TNI/Polri di tingkat kecamatan. Dengan begitu, keamanan di tingkat kecamatan hingga kelurahan dan lingkungan dapat benar-bnar terjaga dengan baik.

“Pihak Kecamatan juga tidak mungkin bisa sendirian menjaga kondusifitas di wilayahnya, harus ada kerjasama dengan TNI/Polri. Itulah pentingnya makna kolaborasi seperti yang disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Kalau dikerjakan sama-sama, masalah bajing loncat ini pasti bisa diatasi dengan cepat. Saya fikir pihak kecamatan gak perlu lagi banyak alasan, kerja saja, perkuat kolaborasi,” ujarnya.

Selain itu, Robi juga meminta pihak kepolisian, dalam hal ini Polres Pelabuhan Belawan selaku counterpartnya di Komisi I untuk betul-betul memberantas aksi bajing loncat yang ada di Medan Utara, khusus di Kecamatan Medan Deli. Tak cuma itu, Robi juga meminta kepolisian untuk dapat memberantas maraknya peredaran narkoba di Medan Utara.

“Aksi bajing loncat itu tak jauh-jauh dari narkoba. Kita semua meyakini, kebanyakan para bajing loncat itu melakukan aksinya karena narkoba. Saya fikir perlu menyelesaikan masalah itu dari akarnya, yaitu dari maraknya peredaran narkoba disana. Kalau peredaran narkoba ini bisa ditekan semaksimal mungkin, secara otomatis aksi para bajing loncat ini dapat diminimalisir,” pungkasnya.

Sebelumnya, Camat Medan Deli Fery Suheri mengakui bahwa tidak setiap saat posko keamanan bajing loncat di kecamatannya dijaga oleh petugas. Pasalnya, pihaknya kekurangan petugas penjaga posko tersebut. “Sekarang ini masih dalam masa pandemi Covid-19, jadi personil kita ini kurang. Jadi makanya kami batasi, tapi simpang itu masih kami awasi lah, cuma tidak kita stand by kan,” ucap.

Dikatakan Fery, biasanya sebanyak 3 sampai 4 petugas selalu dikerahkan setiap hari kerja untuk menhaga posko tersebut. Namun belakangan, petugas tidak ada disana karena sedang melakukan seleksi kepala lingkungan.

Tak hanya itu, ketidakcukupan penjagaan posko juga terjadi karena banyaknya Kepling yang melakukan tracing Covid-19 di wilayahnya masing-masing sehingga menyebabkan adanya kekurangan personel. Ia menjelaskan, selain penjagaan dari pihak kecamatan, pengawasan bajing loncat ini juga bekerjasama dengan Babinkamtibmas dan pihak polsek setempat. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keberadaan bajing loncat di Kecamatan Medan Deli, tepatnya di Kelurahan Mabar dan Tanjung Mulia Hilir, masih sangat meresahkan masyarakat yang melintas. Pasalnya hampir setiap hari, para bajing loncat di kawasan itu melancarkan aksi-aksinya dengan mencuri atau merampas barang yang dibawa oleh para pengguna kendaraan yang melintas.

Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui pihak Kecamatan Medan Deli pun telah membangun posko keamanan bajing loncat di Kelurahan Mabar dan di kawasan jalan Kayu Putih Tanjung Mulia Hilir. Sayangnya posko keamanan bajing loncat itu tidak selalu dijaga oleh petugas, sehingga keberadaan posko tersebut tidak mampu menghentikan praktik bajing loncat di kawasan tersebut.

Menanggapi keresahan masyarakat, Anggota Komisi I DPRD Medan, Robi Barus meminta conterpartnya di Kecamatan untuk tidak tinggal diam dan memfungsikan posko bajing loncat sebagaimana mestinya. Menurut Sekretaris PDIP Kota Medan itu, posko keamanan bajing loncat itu akan dapat berfungsi secara maksimal apabila setiap saat selalu dijaga oleh petugas.

“Yang saya dengar, posko itu hanya dijaga pada jam-jam tertentu, misalnya pagi, itupun hanya beberapa jam, setelah itu kosong. Kalau petugas yang jaga poskonya saja tidak ada, ya bagaimana poskonya mau berfungsi. Bahkan bisa saja bajing loncatnya sudah tahu jam-jam berapa saja posko itu dijaga, jadi mereka bisa dengan lancar melakukan aksi-aksinya,” ucap Robi kepada Sumut Pos, Minggu (6/3).

Dikatakan Robi, pihak kecamatan juga harus bisa bekerjasama dengan unsur aparat keamanan, yakni TNI/Polri di tingkat kecamatan. Dengan begitu, keamanan di tingkat kecamatan hingga kelurahan dan lingkungan dapat benar-bnar terjaga dengan baik.

“Pihak Kecamatan juga tidak mungkin bisa sendirian menjaga kondusifitas di wilayahnya, harus ada kerjasama dengan TNI/Polri. Itulah pentingnya makna kolaborasi seperti yang disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Kalau dikerjakan sama-sama, masalah bajing loncat ini pasti bisa diatasi dengan cepat. Saya fikir pihak kecamatan gak perlu lagi banyak alasan, kerja saja, perkuat kolaborasi,” ujarnya.

Selain itu, Robi juga meminta pihak kepolisian, dalam hal ini Polres Pelabuhan Belawan selaku counterpartnya di Komisi I untuk betul-betul memberantas aksi bajing loncat yang ada di Medan Utara, khusus di Kecamatan Medan Deli. Tak cuma itu, Robi juga meminta kepolisian untuk dapat memberantas maraknya peredaran narkoba di Medan Utara.

“Aksi bajing loncat itu tak jauh-jauh dari narkoba. Kita semua meyakini, kebanyakan para bajing loncat itu melakukan aksinya karena narkoba. Saya fikir perlu menyelesaikan masalah itu dari akarnya, yaitu dari maraknya peredaran narkoba disana. Kalau peredaran narkoba ini bisa ditekan semaksimal mungkin, secara otomatis aksi para bajing loncat ini dapat diminimalisir,” pungkasnya.

Sebelumnya, Camat Medan Deli Fery Suheri mengakui bahwa tidak setiap saat posko keamanan bajing loncat di kecamatannya dijaga oleh petugas. Pasalnya, pihaknya kekurangan petugas penjaga posko tersebut. “Sekarang ini masih dalam masa pandemi Covid-19, jadi personil kita ini kurang. Jadi makanya kami batasi, tapi simpang itu masih kami awasi lah, cuma tidak kita stand by kan,” ucap.

Dikatakan Fery, biasanya sebanyak 3 sampai 4 petugas selalu dikerahkan setiap hari kerja untuk menhaga posko tersebut. Namun belakangan, petugas tidak ada disana karena sedang melakukan seleksi kepala lingkungan.

Tak hanya itu, ketidakcukupan penjagaan posko juga terjadi karena banyaknya Kepling yang melakukan tracing Covid-19 di wilayahnya masing-masing sehingga menyebabkan adanya kekurangan personel. Ia menjelaskan, selain penjagaan dari pihak kecamatan, pengawasan bajing loncat ini juga bekerjasama dengan Babinkamtibmas dan pihak polsek setempat. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/