25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Kadis Kebersihan Diusir Dewan

Gedung Dewan

MEDAN-Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan, Pardamean Siregar, diusir anggota DPRD Medan dari ruang rapat, Jumat (6/5). Kejadian memalukan itu terjadi karena Pardamean tak mampu memberikan penjelasann tentang Laporan Keterangan Pertanggung jawaban (LKPj) tahun 2010 dalam rapat gabungan komisi di gedung dewan.

Pengusiran Pardamean kemarin bukan yang pertama. Dalam rapat gabungan komisi sebelumnya, Selasa lalu (3/5), Pardamean juga diusir dewan dari ruang rapat karena tidak mampu menjelaskan pertanggungjawaban penggunaan anggaran di dinasnya.

Amarah anggota dewan memuncak saat Pardamean mengaku tak menguasai untuk apa saja uang rakyat yang telah dipergunakan dinas yang dipimpinnya. Gawatnya, dalam rapat kemarin ada anggaran sebesar Rp1 M yang tak bisa dipertanggungjawabkannya.

Sekretaris Komisi D, Muslim Maksum dengan tegas menyatakan, Pardamean tak menguasai program-program di Dinas Kebersihan. Sehingga Muslim menyatakan, Kadis Kebersihan sebaiknya menjawab semua pertanyaan para anggota DPRD Medan dengan jawaban tertulis.

Pria yang juga penasehat Fraksi PKS DPRD Medan tersebut menyatakan, jawaban yang diberikan oleh Pardamean terhadap pertanyaan anggota dewan berbelit-belit dan membingungkan. Jawaban Pardamean bukannya memberikan pencerahan atau pemahaman, namun malah membuat anggota dewan pusing.

“Sebaiknya semua pertanyaan dari para anggota dewan ini dijawab melalui pernyataan terlulis saja. Kami bingung dengan jawaban dari Pak Kadis. Karena apa yang kami tanya dan anda jawab terlalu melebar dan tidak tahu mengarah kemana,” tuturnya.

Terkait hal itu, Kadis Kebersihan Kota Medan Pardamean Siregar berkilah. Dia menyatakan, dirinya merupakan kepala dinas baru, sehingga banyak yang belum diketahuinya. Tak ingin disalahkan sendirian, Pardamean pun membela diri.

Dia malah menyalahkan Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Medan yang melakukan penyusunan anggaran bagi Dinas Kebersihan Kota Medan. “Salahkanlah saja tim penyusun anggaran dari Bappeda karena saya juga tak mengetahui berapa sebenarnya anggaran yang ditetapkan. Saya kan masih baru menjabat sebagai kadis,” ucap Pardamean. (ari)

Gedung Dewan

MEDAN-Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan, Pardamean Siregar, diusir anggota DPRD Medan dari ruang rapat, Jumat (6/5). Kejadian memalukan itu terjadi karena Pardamean tak mampu memberikan penjelasann tentang Laporan Keterangan Pertanggung jawaban (LKPj) tahun 2010 dalam rapat gabungan komisi di gedung dewan.

Pengusiran Pardamean kemarin bukan yang pertama. Dalam rapat gabungan komisi sebelumnya, Selasa lalu (3/5), Pardamean juga diusir dewan dari ruang rapat karena tidak mampu menjelaskan pertanggungjawaban penggunaan anggaran di dinasnya.

Amarah anggota dewan memuncak saat Pardamean mengaku tak menguasai untuk apa saja uang rakyat yang telah dipergunakan dinas yang dipimpinnya. Gawatnya, dalam rapat kemarin ada anggaran sebesar Rp1 M yang tak bisa dipertanggungjawabkannya.

Sekretaris Komisi D, Muslim Maksum dengan tegas menyatakan, Pardamean tak menguasai program-program di Dinas Kebersihan. Sehingga Muslim menyatakan, Kadis Kebersihan sebaiknya menjawab semua pertanyaan para anggota DPRD Medan dengan jawaban tertulis.

Pria yang juga penasehat Fraksi PKS DPRD Medan tersebut menyatakan, jawaban yang diberikan oleh Pardamean terhadap pertanyaan anggota dewan berbelit-belit dan membingungkan. Jawaban Pardamean bukannya memberikan pencerahan atau pemahaman, namun malah membuat anggota dewan pusing.

“Sebaiknya semua pertanyaan dari para anggota dewan ini dijawab melalui pernyataan terlulis saja. Kami bingung dengan jawaban dari Pak Kadis. Karena apa yang kami tanya dan anda jawab terlalu melebar dan tidak tahu mengarah kemana,” tuturnya.

Terkait hal itu, Kadis Kebersihan Kota Medan Pardamean Siregar berkilah. Dia menyatakan, dirinya merupakan kepala dinas baru, sehingga banyak yang belum diketahuinya. Tak ingin disalahkan sendirian, Pardamean pun membela diri.

Dia malah menyalahkan Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Medan yang melakukan penyusunan anggaran bagi Dinas Kebersihan Kota Medan. “Salahkanlah saja tim penyusun anggaran dari Bappeda karena saya juga tak mengetahui berapa sebenarnya anggaran yang ditetapkan. Saya kan masih baru menjabat sebagai kadis,” ucap Pardamean. (ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/