25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Polisi Harus Tangkap Pelaku

MEDAN- Lima tahun menelantarkan dua anak kelainan gen dan istrinya, kepala SMA Negeri 1 Muara Bulian, Jambi, Nuriwan Bakti duduk sebagai posisi terlapor di Poldasu. Kini, pihak pelapor berharap polisi membawa terlapor agar bertanggung jawab.

Demikian disampaikan istri Nuriwan Bakti, Suwarni Aries  ketika menghadiri panggilan ketiga kalinya dihadapan penyidik Poldasu, Jumat (6/5) siang. Suwarni hadir ke hadapan penyidik didampingi dua anaknya
Yudha Pramana (23) dan Ray Adrian Alfarizi (16) serta kakeknya Tawar (72) warga Asrama Brigif, Jalan Letkol Martinus Lubis, Kelurahan Harjo Sari II, Kecamatan Medan Amplas.

Seusai memberikan keterangan, Suwarni berharap pihak laporannya segera diproses dan terlapor diminta untuk bertanggung jawab terhadap istri dan kedua anaknya.

Kepada wartawan, Tawar menyebutkan terlapor, Nuriwan Bakti yang berprofesi sebagai kepala sekolah dan guru SMA Negeri di Jambi menelantarkan dirinya dan dua anaknya dari tahun 2005-2010. Kemudian, terlapor tidak membiayai kehidupan  Suwarni dan dua anaknya.
Dia menerangkan, sebelum dilaporkan ke Poldasu sejak bulan Februari.

Kedua cucunya mempunyai sakit kelainan gen, dengan kulit mengelupas serta jari tangan yang tidak lengkap dan menyatu. Bahkan, dua cucunya itu pernah dirawat di RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Red) Jakarta. Tim medis rumah sakit tersebut menyebutkan, belum ada obat untuk penyakit cucunya itu.

Sebelumnya, Nuriwan Bhakti kepada para wartawan di kantor kuasa hukumnya Mahmoud Isryad Lubis mengaku, dirinya merasa difitnah mantan istrinya yang telah diceraikan lima tahun lalu atas pengaduan menelantarkan kedua anaknya di Medan. Untuk itu, diharapkan  penyidik Poldasu  menghentikan penyidikan atas dirinya, sebab permasalahan dengan dirinya dengan Suwarni sudah tidak ada lagi sejak lima tahun lalu.
“Semua tuduhan yang dilaporkan Suwarni itu tidak benar adanya,” katanya. (adl)

MEDAN- Lima tahun menelantarkan dua anak kelainan gen dan istrinya, kepala SMA Negeri 1 Muara Bulian, Jambi, Nuriwan Bakti duduk sebagai posisi terlapor di Poldasu. Kini, pihak pelapor berharap polisi membawa terlapor agar bertanggung jawab.

Demikian disampaikan istri Nuriwan Bakti, Suwarni Aries  ketika menghadiri panggilan ketiga kalinya dihadapan penyidik Poldasu, Jumat (6/5) siang. Suwarni hadir ke hadapan penyidik didampingi dua anaknya
Yudha Pramana (23) dan Ray Adrian Alfarizi (16) serta kakeknya Tawar (72) warga Asrama Brigif, Jalan Letkol Martinus Lubis, Kelurahan Harjo Sari II, Kecamatan Medan Amplas.

Seusai memberikan keterangan, Suwarni berharap pihak laporannya segera diproses dan terlapor diminta untuk bertanggung jawab terhadap istri dan kedua anaknya.

Kepada wartawan, Tawar menyebutkan terlapor, Nuriwan Bakti yang berprofesi sebagai kepala sekolah dan guru SMA Negeri di Jambi menelantarkan dirinya dan dua anaknya dari tahun 2005-2010. Kemudian, terlapor tidak membiayai kehidupan  Suwarni dan dua anaknya.
Dia menerangkan, sebelum dilaporkan ke Poldasu sejak bulan Februari.

Kedua cucunya mempunyai sakit kelainan gen, dengan kulit mengelupas serta jari tangan yang tidak lengkap dan menyatu. Bahkan, dua cucunya itu pernah dirawat di RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Red) Jakarta. Tim medis rumah sakit tersebut menyebutkan, belum ada obat untuk penyakit cucunya itu.

Sebelumnya, Nuriwan Bhakti kepada para wartawan di kantor kuasa hukumnya Mahmoud Isryad Lubis mengaku, dirinya merasa difitnah mantan istrinya yang telah diceraikan lima tahun lalu atas pengaduan menelantarkan kedua anaknya di Medan. Untuk itu, diharapkan  penyidik Poldasu  menghentikan penyidikan atas dirinya, sebab permasalahan dengan dirinya dengan Suwarni sudah tidak ada lagi sejak lima tahun lalu.
“Semua tuduhan yang dilaporkan Suwarni itu tidak benar adanya,” katanya. (adl)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/