Dia menjelaskan, pengadaan barang/jasa ini dominan menyangkut swakelola. Salah satunya terkait pekerjaan tahun lalu yang dilanjutkan. โSejumlah pengadaan swakelola sebelumnya juga sudah kita naikkan ke sistem. Tapi ya umumnya ini proyek-proyek bersifat fisik di Dinas Bina Marga ataupun Dinas Perkim. Untuk lebih jelasnya bisa dicek di website LPSE Pemko Medan,โ katanya.
Berdasarkan penelusuran Sumut Pos di www.lpse.pemkomedan.go.id, tampak jelas beberapa item penenderan sudah ditampilkan. Diantaranya pengadaan alat pendingin Rp804,13 juta, belanja pengadaan server Rp395,888 juta, penyusunan dokumen aprasial untuk pelebaran/pembangunan jalan Rp800 juta, pakaian seragam sekolah, sepatu sekolah, dan kelengkapannya. Kegiatan perlengkapan sekolah siswa miskin SMA/MA dan SMK Rp2,17 miliar, pakaian seragam sekolah, sepatu sekolah, dan kelengkapannya. Kegiatan perlengkapan sekolah siswa miskin SD-SMP Rp6,48 miliar, dan belanja jasa konsultasi perencanaan kegiatan analisis kesenjangan pendapatan Kota Medan Rp524,68 juta.
Selanjutnya belanja jasa konsultasi perencanaan kegiatan penyusunan buku ICOR Kota Medan Rp184,99 juta, belanja jasa konsultasi perencanaan DED Terminal Amplas (lanjutan) Rp488,28 juta, pengadaan bahan produk material keperluan kegiatan oleh unit UPT Rp5,93 miliar, dan belanja pengadaan beton COR K.275 Rp5,11 miliar. Nah, dari keseluruhan paket pelelangan di situs tersebut bernilai sekitar Rp17,7 miliar lebih. โKegiatan ini masih terus berlangsung, dan yang sudah diverifikasi maupun siap dilelang akan segera kita masukkan ke sistem,โ pungkas Agus. (prn)