30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Gus Komit Perhatikan Buruh, Cornel Prihatin Istana Maimun

Menyejahterakan masyarakat Sumut jika terpilih di Pilgubsu 2013 adalah cita-cita Gus Irawan. Di lain sisi, Letjen (Purn) Cornel Simbolon berkunjung ke Istana Maimun, dan prihatin atas minimnya perhatian atas heritage tersebut.

Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumut ini bertekad menuntaskan persoalan struktural yang membelenggu kaum petani, nelayan, dan buruh dalam waktu relatif singkat. Gus menegaskan hal ini dalam diskusi dan silaturahim dengan sejumlah organisasi kemasyarakat yang tergabung dalam Aliansi Kedaulatan Rakyat (AKAR) Sumut di Jalan Eka Rasmi VI, Medan Johor, kemarin.

Hadir di silaturahim itu sejumlah aktivis nelayan, petani, buruh hingga abang becak seperti Sekjen AKAR Sumut, Afrizal Kurniawan, Ketua Serikat Becak Merdeka (SBM) Sumut, Kastro, Ketua Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Sumut, Rizal, serta Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Sumut, Wagimin. Hadir pula para aktivis pergerakan, seperti Herdensi Adenin, Purwanto, Amrul, dan Bagus Joko Triono.

“Target saya adalah perbaikan seluruh sektor kehidupan masyarakat Sumut. Saya punya basic korporasi, saya ingin membawa budaya korporasi ke birokrasi ” ujar Gus. Menurut dia, masalah di sektor pertanian, misalnya, beras dan jagung untuk kebutuhan Sumut masih diimpor. Kebijakan ini menyulitkan kehidupan petani di Sumut. Ternak Sapi juga didatangkan dari Aceh, Lampung, bahkan Australia. Kalau saja dikembangkan potensi ternak sapi di Sumut bisa 5,4 juta ekor per tahun.

“Pertumbuhan ekonomi itu dinikmati orang luar karena banyak produk impor,” tukasnya.

Sekjen AKAR Sumut, Afrizal Kurniawan, mengatakan undangan diskusi kepada Gus Irawan berlatarkan penilaian atas program Gus yang dianggap cukup konkret. AKAR memberikan pula sederet masukan demi kepentingan masyarakat akar rumput.

Dari Istana Maimun di Jalan Brigjen Katamso, Medan, balon Gubsu dari Partai Demokrat, Letjen (Purn) Cornel Simbolon, menegaskan, pemerintah daerah harus menggelontorkan secara rutin bantuan pemeliharaan ke Istana Sultan Deli itu. Pasalnya, Istana Maimun adalah warisan budaya yang juga ikon Kota Medan dan Sumut.

“Jati diri bangsa itu dilihat dari budayanya. Istana Maimun ini salah satu warisan budaya luhur. Semua orang wajib menjaga warisan ini,” kata Cornel saat menghadiri sunatan massal dan donor darah yang diselenggarakan Yayasan Sultan Ma’moen Al Rasyid di Lapangan Istana Maimun, Rabu (4/7) pagi.

Menurut mantan Wakasad ini, selama 35 tahun bertugas di militer dan bertugas mulai dari Sabang sampai Merauke, dia selalu bercerita soal Istana Maimun sebagai ikon daerah ini dalam berbagai kesempatan. Sesungguhnya, lanjut Cornel, mudah saja Pemprovsu membantu anggaran Istana Maimun bila ada keinginan serius untuk itu. “Tinggal dihitung saja kebutuhan anggaran rutin, misalnya perawatan bangunan, listrik, dan lainnya. Itu semua tinggal dituliskan di APBD,” ucapnya. (ril/ari)

Menyejahterakan masyarakat Sumut jika terpilih di Pilgubsu 2013 adalah cita-cita Gus Irawan. Di lain sisi, Letjen (Purn) Cornel Simbolon berkunjung ke Istana Maimun, dan prihatin atas minimnya perhatian atas heritage tersebut.

Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumut ini bertekad menuntaskan persoalan struktural yang membelenggu kaum petani, nelayan, dan buruh dalam waktu relatif singkat. Gus menegaskan hal ini dalam diskusi dan silaturahim dengan sejumlah organisasi kemasyarakat yang tergabung dalam Aliansi Kedaulatan Rakyat (AKAR) Sumut di Jalan Eka Rasmi VI, Medan Johor, kemarin.

Hadir di silaturahim itu sejumlah aktivis nelayan, petani, buruh hingga abang becak seperti Sekjen AKAR Sumut, Afrizal Kurniawan, Ketua Serikat Becak Merdeka (SBM) Sumut, Kastro, Ketua Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Sumut, Rizal, serta Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Sumut, Wagimin. Hadir pula para aktivis pergerakan, seperti Herdensi Adenin, Purwanto, Amrul, dan Bagus Joko Triono.

“Target saya adalah perbaikan seluruh sektor kehidupan masyarakat Sumut. Saya punya basic korporasi, saya ingin membawa budaya korporasi ke birokrasi ” ujar Gus. Menurut dia, masalah di sektor pertanian, misalnya, beras dan jagung untuk kebutuhan Sumut masih diimpor. Kebijakan ini menyulitkan kehidupan petani di Sumut. Ternak Sapi juga didatangkan dari Aceh, Lampung, bahkan Australia. Kalau saja dikembangkan potensi ternak sapi di Sumut bisa 5,4 juta ekor per tahun.

“Pertumbuhan ekonomi itu dinikmati orang luar karena banyak produk impor,” tukasnya.

Sekjen AKAR Sumut, Afrizal Kurniawan, mengatakan undangan diskusi kepada Gus Irawan berlatarkan penilaian atas program Gus yang dianggap cukup konkret. AKAR memberikan pula sederet masukan demi kepentingan masyarakat akar rumput.

Dari Istana Maimun di Jalan Brigjen Katamso, Medan, balon Gubsu dari Partai Demokrat, Letjen (Purn) Cornel Simbolon, menegaskan, pemerintah daerah harus menggelontorkan secara rutin bantuan pemeliharaan ke Istana Sultan Deli itu. Pasalnya, Istana Maimun adalah warisan budaya yang juga ikon Kota Medan dan Sumut.

“Jati diri bangsa itu dilihat dari budayanya. Istana Maimun ini salah satu warisan budaya luhur. Semua orang wajib menjaga warisan ini,” kata Cornel saat menghadiri sunatan massal dan donor darah yang diselenggarakan Yayasan Sultan Ma’moen Al Rasyid di Lapangan Istana Maimun, Rabu (4/7) pagi.

Menurut mantan Wakasad ini, selama 35 tahun bertugas di militer dan bertugas mulai dari Sabang sampai Merauke, dia selalu bercerita soal Istana Maimun sebagai ikon daerah ini dalam berbagai kesempatan. Sesungguhnya, lanjut Cornel, mudah saja Pemprovsu membantu anggaran Istana Maimun bila ada keinginan serius untuk itu. “Tinggal dihitung saja kebutuhan anggaran rutin, misalnya perawatan bangunan, listrik, dan lainnya. Itu semua tinggal dituliskan di APBD,” ucapnya. (ril/ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/