25.2 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Keliling Kepulauan 3T di Tiga Provinsi, BI Sumut Tarik Rp1,7 Miliar Uang Lusuh

TIBA: Tim Ekspedisi Kas Keliling BI Medan mengangkat tromol/peti berisi uang lusuh, hasil penarikan dari pulau terluar, saat tiba di Dermaga Lantamal I Belawan, Jumat (6/9).
BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan Lantamal I Belawan, melakukan Tim Ekspedisi Kas Keliling Kepulauan Terluar, Terdepan, dan Terpencil (3T) di tiga Provinsi Pulau Sumatera. Tujuannya, menarik uang tidak layak edar (UTLE) dari masyarakat, dengan cara menggelar penukaran uang. Hasilnya, Rp1,7 miliar uang lusuh yang tidak layak edar, berhasil ditarik.

Menggunakan KRI Lemadang 632 yang dikomandoi kapten kapal Mayor Laut (P) Pungki Kurniawan, Tim Kas Keliling dipimpin Syamsul Bakti, berangkat dari Markas Komando Lantamal I Belawan, Kota Medan, Kamis (29/8) lalu. Kapal berlayar menuju Pulau Weh, Sabang Provinsi Aceh, Pulau Nasi (Aceh), Pulau Berhala (Sumut), Pulau Rupat, Pulau Bengkalis, dan Pulau Selatpanjang atau Pulau Tebingtinggi (Riau).

Tim tiba kembali di Belawan pada Kamis (5/9) sore. Kedatangan kapal perang pengangkut uang sebesar Rp3,3 miliar itu disambut langsung Kepala KPw BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat dan Danlantamal I Belawan, Laksamana Pertama TNI Abdul Rasyid.

“Dari Rp3,3 miliar yang kita bawa dan ditukarkan oleh masyarakat di pulau-pulau 3T itu, 60 persen yakni Rp1,7 miliar di antaranya merupakan UTLE. Hanya 40 persen atau Rp1,6 miliar yang masih layak edar,” sebut Wiwiek kepada wartawan di Medan.

Ekspedisi Kas Keliling Kepulauan 3T, menurut Wiwiek, bertujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan kebutuhan uang layak edar, untuk memenuhi aktivitas dalam transaksi atau jual-beli dalam kehidupan sehari-hari.

“Ini membuktikan bahwa di pulau-pulau 3T lebih banyak uang yang tidak layak edar. Inilah tugas BI untuk menggantinya dengan yang layak edar,” jelas Wiwiek.

UTLE yang ditarik mencapai Rp1,7 miliar itu didominasi uang pecahan besar, yakni pecahan Rp100.000, Rp50.000 dan Rp20.000. Hanya Rp325,6 juta yang merupakan uang pecahan kecil dengan pecahan Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, Rp1.000 dan Rp500.

Rinciannya, tim berhasil menukarkan uang baru sebesar Rp800 juta di Pulau Sabang dan Pulau Nasi (Aceh), dan sebanyak Rp2,5 miliar lebih di Pulau Rupat, Pulau Bengkalis dan Pulau Tebingtinggi (Riau).

“Selain menyambut kepulangan tim kas keliling ini, kita juga menyerahkan Program Sosial Bank Indonesia atau PSBI berupa pojok baca di TK Hang Tuah 1 Belawan. TK ini merupakan binaan Lantamal I Belawan. Semoga pojok baca ini bisa menciptakan minat baca siswa-siswi TK di sana,” tutur Wiwiek.

Danlantamal I Belawan, Laksamana Pertama TNI Abdul Rasyid sangat mengapresiasi program kas keliling kapal dengan KRI Lemadang 632, yang dikomandoi Mayor Laut (P) Pungki Kurniawan tersebut, serta pemberian bantuan pojok baca yang diberikan oleh BI kepada TK Hang Tuah 1 Belawan.

“Ini merupakan bentuk sinergi pemerintah yang didedikasikan untuk negeri, dalam hal ini BI dengan TNI AL. Saya berharap ke depan, kerjasama ini bisa ditingkatkan lagi,” jelas Abdul.

Pimpinan rombongan Tim Ekspedisi Kaskel BI, Syamsul Bakti, menjelaskan kegiatan ini merupakan program BI, d imana secara nasional menargetkan kunjungan ke 160 pulau terluar yang ada di Indonesia. Tim ekspedisi dari BI Sumut mengunjugi 6 pulau di 3 Provinsi.

“Kegiatan ini merupakan salah satu tugas BI untuk hadir di seluruh wilayah NKRI, termasuk pulau terdepan, terluar, terpencil. Tugas Tim Ekspedisi Kas Keliling BI mengunjungi pulau-pulau terluar tersebut untuk melakukan sosialisasi tentang Rupiah, serta melakukan penarikan uang lusuh yang tidak layak edar dan diganti dengan uang baru,” tandasnya. (gus)

TIBA: Tim Ekspedisi Kas Keliling BI Medan mengangkat tromol/peti berisi uang lusuh, hasil penarikan dari pulau terluar, saat tiba di Dermaga Lantamal I Belawan, Jumat (6/9).
BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan Lantamal I Belawan, melakukan Tim Ekspedisi Kas Keliling Kepulauan Terluar, Terdepan, dan Terpencil (3T) di tiga Provinsi Pulau Sumatera. Tujuannya, menarik uang tidak layak edar (UTLE) dari masyarakat, dengan cara menggelar penukaran uang. Hasilnya, Rp1,7 miliar uang lusuh yang tidak layak edar, berhasil ditarik.

Menggunakan KRI Lemadang 632 yang dikomandoi kapten kapal Mayor Laut (P) Pungki Kurniawan, Tim Kas Keliling dipimpin Syamsul Bakti, berangkat dari Markas Komando Lantamal I Belawan, Kota Medan, Kamis (29/8) lalu. Kapal berlayar menuju Pulau Weh, Sabang Provinsi Aceh, Pulau Nasi (Aceh), Pulau Berhala (Sumut), Pulau Rupat, Pulau Bengkalis, dan Pulau Selatpanjang atau Pulau Tebingtinggi (Riau).

Tim tiba kembali di Belawan pada Kamis (5/9) sore. Kedatangan kapal perang pengangkut uang sebesar Rp3,3 miliar itu disambut langsung Kepala KPw BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat dan Danlantamal I Belawan, Laksamana Pertama TNI Abdul Rasyid.

“Dari Rp3,3 miliar yang kita bawa dan ditukarkan oleh masyarakat di pulau-pulau 3T itu, 60 persen yakni Rp1,7 miliar di antaranya merupakan UTLE. Hanya 40 persen atau Rp1,6 miliar yang masih layak edar,” sebut Wiwiek kepada wartawan di Medan.

Ekspedisi Kas Keliling Kepulauan 3T, menurut Wiwiek, bertujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan kebutuhan uang layak edar, untuk memenuhi aktivitas dalam transaksi atau jual-beli dalam kehidupan sehari-hari.

“Ini membuktikan bahwa di pulau-pulau 3T lebih banyak uang yang tidak layak edar. Inilah tugas BI untuk menggantinya dengan yang layak edar,” jelas Wiwiek.

UTLE yang ditarik mencapai Rp1,7 miliar itu didominasi uang pecahan besar, yakni pecahan Rp100.000, Rp50.000 dan Rp20.000. Hanya Rp325,6 juta yang merupakan uang pecahan kecil dengan pecahan Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, Rp1.000 dan Rp500.

Rinciannya, tim berhasil menukarkan uang baru sebesar Rp800 juta di Pulau Sabang dan Pulau Nasi (Aceh), dan sebanyak Rp2,5 miliar lebih di Pulau Rupat, Pulau Bengkalis dan Pulau Tebingtinggi (Riau).

“Selain menyambut kepulangan tim kas keliling ini, kita juga menyerahkan Program Sosial Bank Indonesia atau PSBI berupa pojok baca di TK Hang Tuah 1 Belawan. TK ini merupakan binaan Lantamal I Belawan. Semoga pojok baca ini bisa menciptakan minat baca siswa-siswi TK di sana,” tutur Wiwiek.

Danlantamal I Belawan, Laksamana Pertama TNI Abdul Rasyid sangat mengapresiasi program kas keliling kapal dengan KRI Lemadang 632, yang dikomandoi Mayor Laut (P) Pungki Kurniawan tersebut, serta pemberian bantuan pojok baca yang diberikan oleh BI kepada TK Hang Tuah 1 Belawan.

“Ini merupakan bentuk sinergi pemerintah yang didedikasikan untuk negeri, dalam hal ini BI dengan TNI AL. Saya berharap ke depan, kerjasama ini bisa ditingkatkan lagi,” jelas Abdul.

Pimpinan rombongan Tim Ekspedisi Kaskel BI, Syamsul Bakti, menjelaskan kegiatan ini merupakan program BI, d imana secara nasional menargetkan kunjungan ke 160 pulau terluar yang ada di Indonesia. Tim ekspedisi dari BI Sumut mengunjugi 6 pulau di 3 Provinsi.

“Kegiatan ini merupakan salah satu tugas BI untuk hadir di seluruh wilayah NKRI, termasuk pulau terdepan, terluar, terpencil. Tugas Tim Ekspedisi Kas Keliling BI mengunjungi pulau-pulau terluar tersebut untuk melakukan sosialisasi tentang Rupiah, serta melakukan penarikan uang lusuh yang tidak layak edar dan diganti dengan uang baru,” tandasnya. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/