MEDAN-Suasana Idul Adha 1432 H di Sumatera Utara yang dirayakan serentak berjalan aman tenteram. Suasana terasa semarak namun tetap khidmat. Pun, dengan Salat Idul Adha.
Kalangan birokrat tampak berkonsentrasi melaksanakan Salat Idul Adha di Lapangan Merdeka Medan. Terlihat Plt Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Wakil Ketua DPRDSU M Affan, Wali Kota Medan Rahudman Harahap, pejabat di jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan Pemerintah Kota Medan (Pemko Medan), berbaur dengan ribuan warga lainnya.
Ribuan Muslim lain melaksanakan salat di Masjid Raya Al Mashun dalam menunaikan. Di masjid ini, animo masyarakat untuk melaksanakan Salat Idul Adha yang dilaksanakan pada 10 dzulhijjah 1432H mengharuskan pihak panitia pelaksana memisah jamaah wanita dan pria lewat dua pintu masuk; jamaah wanita melewati pintung belakang dan jamaah pria lewat pintu depan atau pintu utama.
Membludaknya jumlah jamaah yang tidak tertampung di dalam dan halaman masjid, mengharuskan ratusan jamaah melaksanakan salat di badan jalan dengan menggunakan alas koran yang dijual para pedagang koran bekas.
Dari pantauan wartawan koran ini,seputaran Jalan Sisingamaraja atau tepatnya dari persimpangan Jalan Halat hingga persimpangan Jalan Japaris harus ditutup untuk beberapa waktu. Selain itu sejumlah jamaah juga terlihat khusyuk melaksanakan salat di jembatan penyebrangan.
Sementara itu, Syarifuddin lewat ceramahnya mengatakan pelaksanaan Idul Adha kali ini diharapkan mampu menjadi momen untuk ikut mengingat para jamaah yang tengah melaksanakan ibadah haji di Mekkah. “Pelaksanaan qurban memiliki nilai pengorbanan dan rasa kebersamaan. Di mana kisah Nabi Ibrahim yang ikhlas mengorbankan anaknya Nabi Ismail, diharapkan bisa dicontoh masyarakat untuk rela berkorban, meskipun lewat sebuah hewan. Yang pada intinya qurban yang diberikan ini bisa diberikan kepada kaum dan dhuafa sebagai salah satu bentuk kepedulian dan kebersamaan,” ungkap Syarifuddin dalam tausiahnya.
Sementara itu pelaksanaan Salat Idul Adha dimanfaatkan sejumlah masyarakat sekitar untuk mengais rezeki. Selain menyediakan lahan parkir sejumlah masyarakat sekitar juga terlihat sibuk menjajakan koran bekas sebagai pengganti sajadah. (uma)