MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) bakal menggelar demonstrasi memboikot produk Prancis di Medan, Sumatera Utara, mulai pekan depan. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menanggapi santai rencana unjukrasa tersebut. Ia mempersilakan siapapun menggelar demonstrasi asal tak anarkis.
“Silakan menunjukkan orasinya, agar orang lain mengerti mungkin dengan ajaran-ajaran orang itu. Tapi yang tidak boleh merusak (anarkis). Mau apa bentuknya, mungkin sampai ke tingkat mengusir diplomatik, silakan itu hak negara. Tapi yang penting sama saya.
saya menjaga ketertiban ini. Secara pribadi, ya kita emosional, emosi, karena dilecehkan. Itu tuntunan,” tegas Gubsu menjawab wartawan, Jumat (6/11).
Edy mengatakan dirinya juga marah ketika Nabi Muhammad SAW dihina. Menurutnya, Nabi Muhammad punya posisi sakral dalam agama Islam. Harusnya, tak ada orang yang menyinggung agama orang lain. Edy mengatakan hal itu sebagai bentuk dari toleransi.
“Kita sesama apapun, itulah toleran, tidak usah singgung-singgung agama orang,” tegasnya.
Sebelumnya, sekelompok warga yang menamakan diri sebagai Aliansi Masyarakat Pecinta Rasulullah (Ampera) Sumut bakal menggelar demo memprotes pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait Islam. Demo ini akan digelar tiap Jumat mulai pekan depan.
“Aksi sebenarnya adalah Jumat depan,” kata Koordinator Umum Ampera Sumut, Indra Suheri, di Masjid Al Jihad Medan, Jumat (30/10) lalu. (prn/ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) bakal menggelar demonstrasi memboikot produk Prancis di Medan, Sumatera Utara, mulai pekan depan. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menanggapi santai rencana unjukrasa tersebut. Ia mempersilakan siapapun menggelar demonstrasi asal tak anarkis.
“Silakan menunjukkan orasinya, agar orang lain mengerti mungkin dengan ajaran-ajaran orang itu. Tapi yang tidak boleh merusak (anarkis). Mau apa bentuknya, mungkin sampai ke tingkat mengusir diplomatik, silakan itu hak negara. Tapi yang penting sama saya.
saya menjaga ketertiban ini. Secara pribadi, ya kita emosional, emosi, karena dilecehkan. Itu tuntunan,” tegas Gubsu menjawab wartawan, Jumat (6/11).
Edy mengatakan dirinya juga marah ketika Nabi Muhammad SAW dihina. Menurutnya, Nabi Muhammad punya posisi sakral dalam agama Islam. Harusnya, tak ada orang yang menyinggung agama orang lain. Edy mengatakan hal itu sebagai bentuk dari toleransi.
“Kita sesama apapun, itulah toleran, tidak usah singgung-singgung agama orang,” tegasnya.
Sebelumnya, sekelompok warga yang menamakan diri sebagai Aliansi Masyarakat Pecinta Rasulullah (Ampera) Sumut bakal menggelar demo memprotes pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait Islam. Demo ini akan digelar tiap Jumat mulai pekan depan.
“Aksi sebenarnya adalah Jumat depan,” kata Koordinator Umum Ampera Sumut, Indra Suheri, di Masjid Al Jihad Medan, Jumat (30/10) lalu. (prn/ila)