26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Kita tak Bernatal di Papua Lagi, Dek…

Dari Pemakaman Jenazah Briptu Ridwan Napitupulu

Briptu Anumerta Ridwan Napitupulu (24) korban tewas kena panah saat menjalankan tugas di Papua, tiba di rumah duka di Desa Jonggi Nihuta Kecamatan Silaen, Toba Samosir, Selasa (6/12) sekira pukul 04.30 WIB. Jenazah disambut puluhan polisi dan tangisan keluarga. Ibunya, Sinur Manurung, seketika pingsan di tempat.

Sirene ambulans milik RS Bhayangkara Medan yang membawa jenazah Briptu Ridwan Napitupulu meraung di pagi buta. Seketika, suasana di rumah duka berubah. Tangis yang tertahan, sebelumnya, langsung mengemuka.

Begitulah, setelah jenazah tiba, tangis seakan tak berhenti di rumah duka. Sang kakak, Riris Napitulu, tampak jelas belum menerima kepergian Ridwan. Pun, sang ibu; tangis yang tiada henti membuat suaranya hilang.

“Dang berengonhu be ho ito. Nga bulan Desember saonari ito, Marnatal di surgo nama ho hape ito, dang Marnatal di Jayapura be hape hita ito be (Kami ak akan melihatmu lagi Dek. Sekarang sudah Desember, berarti kamu Natalan di surga, Dek. Ternyata kita tak Natalan di Papua lagi, Red),” ujar kakak almarhum Riris Napitupulu sembari menangis.

Padahal Riris sudah berencana merayakan Natal tahun ini di rumah Ridwan di Papua Namun, karena sudah dipanggil Tuhan, semua jadi buyar. “Amang tahe si Ridwan nami on, anak siampudan ni oma on. Boasa gabe songonon, dang tarbalos au dope ito disude pambahenan mi. (Si Ridwan kami ini, si bungsu ini.

Mengapa jadi begini, belum bisa saya balas kebaikanmu itu, Dek),” ujar Riris.
Sekira pukul 14.45 WIB, pihak keluarga menyerahkan jenazah Almarhum Briptu Anumerta Ridwan Napitupulu kepada pihak kepolisian untuk melaksanakan upacara persemayaman tradisi kepolisian.

Almarhum Ridwan dikebumikan hari itu juga sekira pukul 15.20 WIB dalam upacara militer yang dipimpin Inspektur Upacara Kapolres Tobasa AKBP Budi Suherman. Turut hadir Kapolsek Silaen AKP Adi Supriyanto, serta utusan dari Polres Jayapura AKP J Simanjorang.

Tembakan salvo yang pertama di halaman rumah duka ditembakkan ke udara yang mengawali jenazah almarhum dibawa ke tempat pemakaman keluarga. Dan tembakan salvo yang kedua setelah jenazah tiba di lokasi pemakaman.

Dalam upacara itu, AKBP Budi Suherman membacakan surat dari Kapolri yang ditujukan kepada Kapolda Papua. Isi sura itu sebagai berikut: Memberikan penghargaan kepada anggota Polri yang tewas saat melaksanakan tugas, tentang kenaikan pangkat luar biasa, yang dinaikkan setingkat lebih tinggi  dari Bripda kepada Briptu Anumerta Ridwan Napitupulu.

Almarhum Ridwan Napitupulu meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura. “Jabatan terakhir almarhum Ridwan Napitupulu sebagai Basat Intelkam Polres Jaya Pura sejak 2008 sampai sekarang,” kata Budi Suherman saat membacakan surat dari Kapolri.

Usai upacara pemakaman, abang almarhum Jamson Napitupulu yang didampingi orangtuanya ketika diwawancarai  METRO SIANTAR (grup Sumut Pos) mengatakan, sebelum adiknya meninggal dunia, almarhum sempat menceritakan kejadian yang dialaminya. “Adik saya disekap dan disiksa oleh sekelompok masyarakat yang tak dikenal. Sebelum dipanah, dia (Ridwan, Red) masih disuruh berdoa.

Doanya ketika itu, jika saya mati Tuhan, janganlah mati di tangan manusia. Tapi kalau memang sudah kehendakmu saya harus mati, terserah pada-MU Tuhan,” ujar Jamson Napitupulu menirukan ucapan adiknya sebelum meninggal ketika dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Papua.

Kata Jamson Napitupulu, keluarga sangat terpukul dengan kejadian ini. Oleh karena itu, pemerintah jangan lalai dalam menyelesaikan persoalan ini. “Jangan ada lagi Bripda/Briptu yang lain yang jadi korban, cukuplah ini korban yang terakhir,” harapnya.

Papan bunga dan karangan bunga ucapan turut berduka cita dari Kapolri Timur Pradopo, Kapolda Papua, Kapolda Sumatera Utara, Kapolres Tobasa, Kapolsek Silaen, dan Papan bunga dari berbagai kerabat almarhum tampak berjejer di halaman rumah duka. (mag-3/smg)

Dari Pemakaman Jenazah Briptu Ridwan Napitupulu

Briptu Anumerta Ridwan Napitupulu (24) korban tewas kena panah saat menjalankan tugas di Papua, tiba di rumah duka di Desa Jonggi Nihuta Kecamatan Silaen, Toba Samosir, Selasa (6/12) sekira pukul 04.30 WIB. Jenazah disambut puluhan polisi dan tangisan keluarga. Ibunya, Sinur Manurung, seketika pingsan di tempat.

Sirene ambulans milik RS Bhayangkara Medan yang membawa jenazah Briptu Ridwan Napitupulu meraung di pagi buta. Seketika, suasana di rumah duka berubah. Tangis yang tertahan, sebelumnya, langsung mengemuka.

Begitulah, setelah jenazah tiba, tangis seakan tak berhenti di rumah duka. Sang kakak, Riris Napitulu, tampak jelas belum menerima kepergian Ridwan. Pun, sang ibu; tangis yang tiada henti membuat suaranya hilang.

“Dang berengonhu be ho ito. Nga bulan Desember saonari ito, Marnatal di surgo nama ho hape ito, dang Marnatal di Jayapura be hape hita ito be (Kami ak akan melihatmu lagi Dek. Sekarang sudah Desember, berarti kamu Natalan di surga, Dek. Ternyata kita tak Natalan di Papua lagi, Red),” ujar kakak almarhum Riris Napitupulu sembari menangis.

Padahal Riris sudah berencana merayakan Natal tahun ini di rumah Ridwan di Papua Namun, karena sudah dipanggil Tuhan, semua jadi buyar. “Amang tahe si Ridwan nami on, anak siampudan ni oma on. Boasa gabe songonon, dang tarbalos au dope ito disude pambahenan mi. (Si Ridwan kami ini, si bungsu ini.

Mengapa jadi begini, belum bisa saya balas kebaikanmu itu, Dek),” ujar Riris.
Sekira pukul 14.45 WIB, pihak keluarga menyerahkan jenazah Almarhum Briptu Anumerta Ridwan Napitupulu kepada pihak kepolisian untuk melaksanakan upacara persemayaman tradisi kepolisian.

Almarhum Ridwan dikebumikan hari itu juga sekira pukul 15.20 WIB dalam upacara militer yang dipimpin Inspektur Upacara Kapolres Tobasa AKBP Budi Suherman. Turut hadir Kapolsek Silaen AKP Adi Supriyanto, serta utusan dari Polres Jayapura AKP J Simanjorang.

Tembakan salvo yang pertama di halaman rumah duka ditembakkan ke udara yang mengawali jenazah almarhum dibawa ke tempat pemakaman keluarga. Dan tembakan salvo yang kedua setelah jenazah tiba di lokasi pemakaman.

Dalam upacara itu, AKBP Budi Suherman membacakan surat dari Kapolri yang ditujukan kepada Kapolda Papua. Isi sura itu sebagai berikut: Memberikan penghargaan kepada anggota Polri yang tewas saat melaksanakan tugas, tentang kenaikan pangkat luar biasa, yang dinaikkan setingkat lebih tinggi  dari Bripda kepada Briptu Anumerta Ridwan Napitupulu.

Almarhum Ridwan Napitupulu meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura. “Jabatan terakhir almarhum Ridwan Napitupulu sebagai Basat Intelkam Polres Jaya Pura sejak 2008 sampai sekarang,” kata Budi Suherman saat membacakan surat dari Kapolri.

Usai upacara pemakaman, abang almarhum Jamson Napitupulu yang didampingi orangtuanya ketika diwawancarai  METRO SIANTAR (grup Sumut Pos) mengatakan, sebelum adiknya meninggal dunia, almarhum sempat menceritakan kejadian yang dialaminya. “Adik saya disekap dan disiksa oleh sekelompok masyarakat yang tak dikenal. Sebelum dipanah, dia (Ridwan, Red) masih disuruh berdoa.

Doanya ketika itu, jika saya mati Tuhan, janganlah mati di tangan manusia. Tapi kalau memang sudah kehendakmu saya harus mati, terserah pada-MU Tuhan,” ujar Jamson Napitupulu menirukan ucapan adiknya sebelum meninggal ketika dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Papua.

Kata Jamson Napitupulu, keluarga sangat terpukul dengan kejadian ini. Oleh karena itu, pemerintah jangan lalai dalam menyelesaikan persoalan ini. “Jangan ada lagi Bripda/Briptu yang lain yang jadi korban, cukuplah ini korban yang terakhir,” harapnya.

Papan bunga dan karangan bunga ucapan turut berduka cita dari Kapolri Timur Pradopo, Kapolda Papua, Kapolda Sumatera Utara, Kapolres Tobasa, Kapolsek Silaen, dan Papan bunga dari berbagai kerabat almarhum tampak berjejer di halaman rumah duka. (mag-3/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/