Hal senada juga dikatakan personel Posek Medan Barat yang melakukan penyelidikan di lokasi Sabtu sore “Ada yang tewas memang, tiga orang. Tapi untuk lebih jelasnya langsung dengan pimpinan aja,” ucap salah seorang personel yang terlihat buru-buru pergi.
Penyebab tewasnya ketiga pekerja yang belum diketahui identitas itu masih simpang siur. Ada yang menyebut para pekerja tewas akibat tertimpa material bangunan disaat bekerja mengerjakan lantai 13 dan 14. Sedangkan kabar lain, korban tewas disebabkan karena bangunan di lantai 6 amblas atau roboh.
“Kurang tahu pasti meninggalnya gimana. Tapi memang benar ada yang meninggal tadi malam. Soalnya, sebelum kerja pagi tadi (Sabtu, red) kami dikumpulkan untuk briefing,” sebut salah seorang pekerja yang memakai kaos dan helm proyek warna putih itu saat diwawancarai di depan pintu samping.
Menurut pekerja yang tak mau menyebutkan namanya ini, proyek Podomoro City tersebut bekerja selama 24 jam. Pekerja proyek dibagi tiga shift, pagi, siang dan malam. “Kalau yang bekerja 24 jam, ada tiga shift. Kebetulan saya masuk pagi, jadi sorenya sudah pulang,” ucapnya.
Meski para pekerjanya mengaku tragedi itu, tapi pihak Podomoro City terkesan bungkam dan berusaha menutupi insiden kecelakaan kerja yang ketiga kalinya itu. Pantauan kru koran ini, pasca kejadian hingga Minggu malam, para pekerja bangunan masih dipekerjakan seperti biasa. Setiap pintu masuk dan keluar proyek juga dijaga ketat oleh puluhan security. “Hanya pekerja yang boleh masuk dek,” ujar petugas keamanan melarang wartawan melakukan peliputan. (mag-1/deo)