PAKPAK BHARAT, SUMUTPOS.CO -Tingginya curah hujan dalam jangka waktu yang cukup panjang disertai angin kencang, kembali mengakibatkan bencana di Kabupaten Pakpak Bharat.
Kali ini, jalan provinsi yang menghubungkan dua kabupaten, yakni kabupaten Pakpak Bharat menuju kabupaten Dairi lintas Sukaramai-Salak kembali terganggu akibat amblasnya badan jalan karena tergerus air deras di bawahnya, amblasnya badan jalan yang terbawa tanah longsor mencapai panjang sekurangnya 15 meter dengan kedalaman mencapai 70 meter, tepatnya di Desa Kuta Saga, Kecamatan Kerajaan pada Selasa pagi (6/12).
Bupati Pakpak Bharat, Dr. Remigo Yolando Berutu, M.Fin. MBA ketika mengetahui bencana tersebut secepatnya terjun ke lokasi.
Sepanjang perjalanan menuju lokasi, bupati tak henti-henti memberi instruksi melalui handy talky kepada jajarannya, termasuk progress tentang kondisi di lapangan.
“Think fast…!”, serunya sambil terus mencari solusi dalam kondisi emergency. Bersama kepala dinas PU, kepala BPBD, camat serta jajaran dari Dinas Perhubungan.
Untuk sampai ketujuan, bupati terpaksa menelusuri beragam ruas jalan alternative, termasuk jalan pedesaan karena titik amblas di jalan provinsi riskan untuk dilewati.
Usai meninjau langsung ke badan jalan provinsi yang amblas, bupati langsung memimpin rapat darurat di Kantor Camat Kerajaan dengan mengikutsertakan pihak Polres Pakpak Bharat.
Hasilnya, kepada pengguna jalan provinsi dari arah Sukaramai menuju Salak, pada hari ini dialihkan melalui jalan pedesaan Kuta Saga lewat belakang Pekan Sukaramai, melewati persimpangan GKPPD Sukaramai dan terus melewati jalan desa sampai keluar ke jembatan Desa Kuta Saga, sebelum persimpangan SMA Negeri 1 Kerajaan.
Jalan akan ditutup total pada hari Kamis (8/12) sampai batas waktu yang belum ditentukan. Untuk pengguna dari arah Salak menuju Sukaramai, akan dialihkan ke jalan kabupaten di kecamatan Tinada melewati Kuta Delleng, Natam dan keluar di Sibande.
“Kepada para pengguna jalan diimbau untuk tetap berhati-hati serta tetap peduli dan awas dengan perkembangan yang terjadi,” imbau Bupati Remigo.
Selanjutnya, bupati mengatakan bahwa pihaknya akan mendirikan beberapa Posko Siaga Bencana pada lokasi-lokasi yang dianggap rawan bencana lonsor dengan melibatkan beberapa stake holder seperti PLN dan Dinas Kesehatan. (tam/ije)