29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Selain Guru, Mujiono juga Ustad Pengajian

Foto: Oki/PM Kapolresrta Medan, Kombes Mardiaz, melihat mayat Mujiono di ruang mayat.
Foto: Oki/PM
Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz, melihat jenazah Mujiono di ruang mayat.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selain berstatus guru agama di SMP Negeri 4 Sunggal, ternyata Mujiono (54) juga berprofesi sebagai ustad pengajian di tempat tinggalnya, Jalan Sei Serayu I Dusun IV, Desa Medan Krio, Kecamatan Medan Sunggal.

Hal itu terungkap saat wartawan menyambangi rumah duka, Senin (7/3) sore. Kepala Dusun (Kadus) IV, Parsino (64) didampingi warga lain mengaku sangat kehilangan sosok Mujiono.

“Kalau kami di sini memanggil korban pak Ustad Muji. Di sini beliau terkenal sangat baik dan ramah pada warga,” terang Parsino. Pria yang sudah 3 tahun menjabat sebagai Kadus ini juga sangat tak menduga korban tewas saat ngamar bersama teman prianya.

“Saya pun gak tau bagaimana ini bisa terjadi. Apakah beliau dihipnotis sehingga bisa sampai ke hotel, atau bagaimana,” terangnya.

Apakah sejauh ini warga sudah ada mencurigai pelaku? Parsino pun mengaku belum ada. “Kami gak ada yang tau korban pergi sama siapa. Yang jelas, kami sudah kehilangan sosok ustad yang baik di lingkungan kami. Kami sangat berharap polisi bisa segera menangkap pelaku,” pintanya.

Keluarga korban yang ditemui enggan berbicara banyak perihal kematian Mujiono. “Sudahlah kami lagi berduka, malah diberitakan yang enggak-enggak. Tlong hargai perasaan kami. Sudahlah kami tak mau diliput,” ucap salah seorang anak korban.

Hal senda juga dikatakan istri korban bernama Aini (52). Saat itu keluarga hanya berharap pihak kepolisian segera mengamankan pelaku. ”Kami gak mau tau lagi dan gak mau komentar apa-apa. Kami cuma berharap polisi segera menangkap pelakunya,” tandas Aini.

Foto: Oki/PM Kapolresrta Medan, Kombes Mardiaz, melihat mayat Mujiono di ruang mayat.
Foto: Oki/PM
Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz, melihat jenazah Mujiono di ruang mayat.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selain berstatus guru agama di SMP Negeri 4 Sunggal, ternyata Mujiono (54) juga berprofesi sebagai ustad pengajian di tempat tinggalnya, Jalan Sei Serayu I Dusun IV, Desa Medan Krio, Kecamatan Medan Sunggal.

Hal itu terungkap saat wartawan menyambangi rumah duka, Senin (7/3) sore. Kepala Dusun (Kadus) IV, Parsino (64) didampingi warga lain mengaku sangat kehilangan sosok Mujiono.

“Kalau kami di sini memanggil korban pak Ustad Muji. Di sini beliau terkenal sangat baik dan ramah pada warga,” terang Parsino. Pria yang sudah 3 tahun menjabat sebagai Kadus ini juga sangat tak menduga korban tewas saat ngamar bersama teman prianya.

“Saya pun gak tau bagaimana ini bisa terjadi. Apakah beliau dihipnotis sehingga bisa sampai ke hotel, atau bagaimana,” terangnya.

Apakah sejauh ini warga sudah ada mencurigai pelaku? Parsino pun mengaku belum ada. “Kami gak ada yang tau korban pergi sama siapa. Yang jelas, kami sudah kehilangan sosok ustad yang baik di lingkungan kami. Kami sangat berharap polisi bisa segera menangkap pelaku,” pintanya.

Keluarga korban yang ditemui enggan berbicara banyak perihal kematian Mujiono. “Sudahlah kami lagi berduka, malah diberitakan yang enggak-enggak. Tlong hargai perasaan kami. Sudahlah kami tak mau diliput,” ucap salah seorang anak korban.

Hal senda juga dikatakan istri korban bernama Aini (52). Saat itu keluarga hanya berharap pihak kepolisian segera mengamankan pelaku. ”Kami gak mau tau lagi dan gak mau komentar apa-apa. Kami cuma berharap polisi segera menangkap pelakunya,” tandas Aini.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/