MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus penganiayaan terhadap personel Ditres Narkoba Polda Sumut, AKP Akhiruddin Rangkuti oleh komplotan bandar narkoba berbuntut panjang. Jumat (7/4) dini hari, puluhan personel gabungan Ditres Narkoba, Subdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut dan Polrestabes Medan bersenjata lengkap, menyisir Jalan Jermal 15, Gang Dojo, Medan Denai.
Hasilnya, petugas mengamankan empat orang yang diduga turut melakukan penganiayaan terhadap personel Ditres Narkoba Polda Sumut, AKP Akhiruddin Rangkuti. Setelah diamankan, keempatnya langsung diboyong ke Mapolrestabes Medan untuk dilakukan pemeriksaan.
“Kita menyesalkan peristiwa penganiayaan terhadap personel kita. Saat akan dilakukan penangkapan, ada yang memprovokasi warga, sehingga terjadi penganiayaan,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting kepada wartawan, Jumat (7/4) siang.
Menurut Rina, dalam penggerebekan yang dipimpin Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho itu, petugas mengamankan empat orang yang diduga ikut bersama-sama melakukan penganiayaan. Namun, Rina belum dapat memastikan, apakah keempat orang yang diamankan tersebut termasuk dalam komplotan bandar narkoba di daerah tersebut. Namun dikatakannya, saat ini keempat orang yang ditangkap itu akan dikenakan pasal penganiayaan secara bersama-sama. “Untuk pasalnya, yang jelas penganiayaan secara bersama-sama. Untuk keterlibatan dalam kasus narkoba, masih dalam penyelidikan,” sebutnya.
Terkait masalah narkoba tersebut, Rina mengimbau, agar masyarakat proaktif membantu kepolisian dalam upaya pemberantasan peredaran barang haram tersebut. “Kita tidak bisa bekerja sendirian, jumlah personel terbatas, peralatan sarana dan prasaran terbatas. Maka dari itu, perlu ada peran serta masyarakat membantu kita (polisi) untuk memerangi peredaran narkoba itu,” imbaunya.
Diketahui sebelumnya, AKP Akhirudin Rangkuti menjadi korban penganiayaan sejumlah orang yang diduga merupakan komplotan bandar sabu di Jalan Jermal 15, Gang Dojo, Kecamatan Medan Denai, Kamis (6/4) kemarin.
Karena menjadi korban penganiayaan, akhirnya AKP Akhirudin Rangkuti pun dirawat intensif di Rumah Sakit (RS) Materna, Jalan Teuku Umar, Medan. Korban mengalami luka di bagian kepala dan kaki, akibat terkena pukulan balok dan lemparan batu. Bahkan, AKP Akhirudin nyaris dibacok dengan sebilah kampak. (mag-1/adz)