25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Anak Pedagang Sapi, Selalu Berpegang Janji

Kuat
Surbakti

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Merasakan hidup dari bawah, membuat Kuat Surbakti yang sekarang menjadi Calon Legislatif (Caleg) DPRD Sumatera Utara periode 2019-2024, tahu betul keterbatasan berada pada titik tersebut. Sejak itu pula, Kuat bertekad menjadi orang yang sukses dan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.

Bagi politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang sudah dua periode duduk sebagai Anggota DPRD Kota Medan, mulanya tidak ada cita-cita dan bermimpi sedikit pun menjadi seorang wakil rakyat. Sebab bila ditelisik dari keturunan keluarga, Kuat hanyalah seorang anak dari pedagang sapi. Tidak ada darah politisi yang mengalir dalam tubuh seorang Kuat Surbakti.

Namun dengan segala kepahitan dan keterbatasan hidup yang dijalani, itu pula yang memotivasinya punya mimpi menjadi orang sukses. Kuat Surbakti semasa muda, juga pernah menjalani pekerjaan sebagai satpam atau petugas keamanan di RSUP H Adam Malik Medan, selama sepuluh tahun. Berkat kesungguhan dan keuletannya bekerja, sembari memegang teguh serta berprinsip bahwa hidup harus bermanfaat bagi orang banyak, ia lantas dipercaya menjadi kepala lingkungan di Kelurahan Namo Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan.

Sejak saat itu, suami Juita Hati Sembiring mulai memantapkan mimpi besarnya menjadi manusia yang bermanfaat untuk sesama dan lingkungan sekitarnya. Dimana dengan membantu masyarakat dari semua urusan saat mengemban amanah sebagai kepala lingkungan.

“Manusia itu diciptakan untuk memiliki manfaat bagi sesama. Prinsipnya kita berbahagia bila bermanfaat bagi orang lain. Kalau kita tidak bermanfaat bagi orang lain, hidup pun kita seribu tahun seperti tidak ada artinya,” ucap Kuat kepada Sumut Pos, Minggu (7/4).

Menurut dia manusia itu adalah makhluk sosial. Karenanya, wajib hukumnya untuk saling membantu dan tolong-menolong. Tak hanya itu, dirinya juga mengaku selalu proaktif ditengah-tengah masyarakat. “Dan kenapa saya punya keinginan yang kuat menjadi wakil rakyat, supaya bisa lebih bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan saya,” ucapnya.

Diungkapkan dia, awal menjeburkan diri terjun ke politik pada zaman reformasi (1998). Dimana pada era tersebut, akses informasi mulai terbuka termasuk kebebasan berpendapat yang dijamin negara. “Saya masih semangat karena waktu itu orde baru. Saya lalu masuk ke PAN. Dari situ beranjak terus (ikut politik) sampai sekarang,” ujar caleg nomor 1 asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut 2 Medan B yang meliputi Kecamatan Medan Sunggal, Barat, Helvetia, Tuntungan, Johor, Maimun, Polonia, Baru, Petisah, dan Selayang ini. (prn/azw)

“Gak ada mengalir darah politik dari kedua orang tua dan keluarga saya. Ayah seorang pedagang sapi dan petani. Jadi tak bermimpi menjadi wakil rakyat pada saat itu. Saya pernah menjadi satpam RS Adam Malik 10 tahun, lalu Kepling Namo Gajah,” sambung dia.

Karena tahu betul susahnya hidup sebagai rakyat jelata, Kuat ingin membantu masyarakat di sekitar tempat tinggalnya dan warga Kota Medan pada umumnya. Ia juga punya prinsip, bahwa janji-janji politik saat kampanye maupun setelah duduk sebagai anggota dewan, wajib hukumnya untuk diwujudkan. Sebab menurut dia, janji seorang wakil rakyat bukan sebatas menyenangkan hati rakyat semata, melainkan harus direalisasikan dalam bentuk nyata yaitu perbuatan. “Karir saya betul-betul dari bawah. Makanya saya tahu betul kondisi di bawah itu sangat susah,” katanya.

Anak petani dan pedagang sapi ini memang selalu berpegang teguh akan janjinya, sebab jika pernah ingkar maka takkan mungkin Kuat dipilih dua kali oleh rakyat sebagai legislator Kota Medan. Sekarang waktunya Kuat merealisasikan mimpi warga Medan sebagai konstituennya, untuk ‘naik kelas’ menjadi Anggota DPRD Sumut periode 2019-2024. (prn/azw)

Kuat
Surbakti

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Merasakan hidup dari bawah, membuat Kuat Surbakti yang sekarang menjadi Calon Legislatif (Caleg) DPRD Sumatera Utara periode 2019-2024, tahu betul keterbatasan berada pada titik tersebut. Sejak itu pula, Kuat bertekad menjadi orang yang sukses dan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.

Bagi politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang sudah dua periode duduk sebagai Anggota DPRD Kota Medan, mulanya tidak ada cita-cita dan bermimpi sedikit pun menjadi seorang wakil rakyat. Sebab bila ditelisik dari keturunan keluarga, Kuat hanyalah seorang anak dari pedagang sapi. Tidak ada darah politisi yang mengalir dalam tubuh seorang Kuat Surbakti.

Namun dengan segala kepahitan dan keterbatasan hidup yang dijalani, itu pula yang memotivasinya punya mimpi menjadi orang sukses. Kuat Surbakti semasa muda, juga pernah menjalani pekerjaan sebagai satpam atau petugas keamanan di RSUP H Adam Malik Medan, selama sepuluh tahun. Berkat kesungguhan dan keuletannya bekerja, sembari memegang teguh serta berprinsip bahwa hidup harus bermanfaat bagi orang banyak, ia lantas dipercaya menjadi kepala lingkungan di Kelurahan Namo Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan.

Sejak saat itu, suami Juita Hati Sembiring mulai memantapkan mimpi besarnya menjadi manusia yang bermanfaat untuk sesama dan lingkungan sekitarnya. Dimana dengan membantu masyarakat dari semua urusan saat mengemban amanah sebagai kepala lingkungan.

“Manusia itu diciptakan untuk memiliki manfaat bagi sesama. Prinsipnya kita berbahagia bila bermanfaat bagi orang lain. Kalau kita tidak bermanfaat bagi orang lain, hidup pun kita seribu tahun seperti tidak ada artinya,” ucap Kuat kepada Sumut Pos, Minggu (7/4).

Menurut dia manusia itu adalah makhluk sosial. Karenanya, wajib hukumnya untuk saling membantu dan tolong-menolong. Tak hanya itu, dirinya juga mengaku selalu proaktif ditengah-tengah masyarakat. “Dan kenapa saya punya keinginan yang kuat menjadi wakil rakyat, supaya bisa lebih bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan saya,” ucapnya.

Diungkapkan dia, awal menjeburkan diri terjun ke politik pada zaman reformasi (1998). Dimana pada era tersebut, akses informasi mulai terbuka termasuk kebebasan berpendapat yang dijamin negara. “Saya masih semangat karena waktu itu orde baru. Saya lalu masuk ke PAN. Dari situ beranjak terus (ikut politik) sampai sekarang,” ujar caleg nomor 1 asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut 2 Medan B yang meliputi Kecamatan Medan Sunggal, Barat, Helvetia, Tuntungan, Johor, Maimun, Polonia, Baru, Petisah, dan Selayang ini. (prn/azw)

“Gak ada mengalir darah politik dari kedua orang tua dan keluarga saya. Ayah seorang pedagang sapi dan petani. Jadi tak bermimpi menjadi wakil rakyat pada saat itu. Saya pernah menjadi satpam RS Adam Malik 10 tahun, lalu Kepling Namo Gajah,” sambung dia.

Karena tahu betul susahnya hidup sebagai rakyat jelata, Kuat ingin membantu masyarakat di sekitar tempat tinggalnya dan warga Kota Medan pada umumnya. Ia juga punya prinsip, bahwa janji-janji politik saat kampanye maupun setelah duduk sebagai anggota dewan, wajib hukumnya untuk diwujudkan. Sebab menurut dia, janji seorang wakil rakyat bukan sebatas menyenangkan hati rakyat semata, melainkan harus direalisasikan dalam bentuk nyata yaitu perbuatan. “Karir saya betul-betul dari bawah. Makanya saya tahu betul kondisi di bawah itu sangat susah,” katanya.

Anak petani dan pedagang sapi ini memang selalu berpegang teguh akan janjinya, sebab jika pernah ingkar maka takkan mungkin Kuat dipilih dua kali oleh rakyat sebagai legislator Kota Medan. Sekarang waktunya Kuat merealisasikan mimpi warga Medan sebagai konstituennya, untuk ‘naik kelas’ menjadi Anggota DPRD Sumut periode 2019-2024. (prn/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/