32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

“Saya Tidak Tahan Dipenjara”

MEDAN- Usai sudah pelarian Berlin Sihombing (53) terdakwa perkara perambahan Hutan Tananaman Industri (HTI) milik PT Arara Abadi di Pangkalan Kerinci Riau. Dengan tangan di borgol, Berlin yang merupakan buronan Kejaksaan Negeri Pangkalan Kerinci (Riau) itu diboyong oleh tujuh orang tim intelijen Kejaksaan Agung (Kejagung) ke Gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumut. Berlin tak dapat melawan, dirinya yang hari itu mengenakan kemeja berwarna kream dan celana hitam pasrah digiring oleh petugas.

Kepada wartawan, Berlin mengaku sebenarnya tak berniat untuk melarikan diri. Dalam proses persidangan, katanya, Berlin telah mengajukan penangguhan penahanan. Sayangnya, majelis hakim menolak. Dirinya lantas dijebloskan kedalam jeruji besi. Hari demi hari pun dijalani Berlin mendekam dalam sel tahanan bersama 35 tahanan dari berbagai kasus lainnya. Sel tahanan seakan menjadi ‘momok’ baginya. “Saya bilang sama istri saya kalau penangguhan Rp200 juta perlu dibayar, kasikan saja. Tapi hakim menolak penangguhan penahanan yang saya ajukan. Saya tidak tahan dipenjara, karena satu ruangan dengan 35 orang,” aku Berlin. (far)

MEDAN- Usai sudah pelarian Berlin Sihombing (53) terdakwa perkara perambahan Hutan Tananaman Industri (HTI) milik PT Arara Abadi di Pangkalan Kerinci Riau. Dengan tangan di borgol, Berlin yang merupakan buronan Kejaksaan Negeri Pangkalan Kerinci (Riau) itu diboyong oleh tujuh orang tim intelijen Kejaksaan Agung (Kejagung) ke Gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumut. Berlin tak dapat melawan, dirinya yang hari itu mengenakan kemeja berwarna kream dan celana hitam pasrah digiring oleh petugas.

Kepada wartawan, Berlin mengaku sebenarnya tak berniat untuk melarikan diri. Dalam proses persidangan, katanya, Berlin telah mengajukan penangguhan penahanan. Sayangnya, majelis hakim menolak. Dirinya lantas dijebloskan kedalam jeruji besi. Hari demi hari pun dijalani Berlin mendekam dalam sel tahanan bersama 35 tahanan dari berbagai kasus lainnya. Sel tahanan seakan menjadi ‘momok’ baginya. “Saya bilang sama istri saya kalau penangguhan Rp200 juta perlu dibayar, kasikan saja. Tapi hakim menolak penangguhan penahanan yang saya ajukan. Saya tidak tahan dipenjara, karena satu ruangan dengan 35 orang,” aku Berlin. (far)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/