SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Diduga akibat makan daun jarak berlebihan, sedikitnya 13 murid Pesantren Al Barokah di Nagori Silinduk, Dolok Batu Nanggar, keracunan pada Sabtu (6/5) sore sekira pukul 16.00 wib.
Peristiwa keracunan berawal ketika para murid istrahat belajar. Mengisi kekosongan, para murid iseng memakan buah jarak yang berada di halaman sekolah. Berikutnya mereka bermain bola kaki di komplek pesantren.
Usai bermain bola, mendadak mereka merasa mual dan kepala pusing diikuti muntah-muntah. Melihat hal yang tidak biasanya terjadi, para guru dan pihak pesantren berusaha memberikan pertolongan dengan melarikannya ke RS Mina Padi.
Kapolsek Serbelawan, AKP Ilham Harahap SMHmenyebut sebagian korban telah diperbolehkan pulang yakni Zainun Mutaqin dan Anggi Subanan.
Para korban yakni Febri Rahwaana (14) warga Jalan Mawar Nagori Pamatang Simalungun Kecamatan Siantar, Muhammad Agung Alfatih (12) warga Nagori Purbasari Kecamatan Tapian Dolok, Hazirin Ahmad (12) warga Jalan Asahan Rambung Merah Kecamatan Siantar, Raihan Wirianata Harahap (13) warga Jalan Durian Karang Anyer Kecamatan Gunung Maligas, Destra Rafik Sinaga (15) warga Jalan Kelapa Kuning Pematangsiantar, Alif Nur Ikbal (13) warga Jalan Haji Juanda Kota Tebing Tinggi.
Selanjutnya, Afrian (15) warga Jalan Langkat Pematangsiantar, Miko Alfian (14) warga Balam Pekan Baru, Marzuki Sitorus (14) warga Jalan Anyelir Karang Sari Kecamatan Siantar, Rafa Rabil (13) warga Nagori Bah Jambi Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Zainun Muttaqin (14) warga Tomuan Pematangsiantar, Anggi Subana (13) Warga Kisaran, dan Ikhsan Tarkan (13) warga Pematangsiantar. (adi/spg/ras)
SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Diduga akibat makan daun jarak berlebihan, sedikitnya 13 murid Pesantren Al Barokah di Nagori Silinduk, Dolok Batu Nanggar, keracunan pada Sabtu (6/5) sore sekira pukul 16.00 wib.
Peristiwa keracunan berawal ketika para murid istrahat belajar. Mengisi kekosongan, para murid iseng memakan buah jarak yang berada di halaman sekolah. Berikutnya mereka bermain bola kaki di komplek pesantren.
Usai bermain bola, mendadak mereka merasa mual dan kepala pusing diikuti muntah-muntah. Melihat hal yang tidak biasanya terjadi, para guru dan pihak pesantren berusaha memberikan pertolongan dengan melarikannya ke RS Mina Padi.
Kapolsek Serbelawan, AKP Ilham Harahap SMHmenyebut sebagian korban telah diperbolehkan pulang yakni Zainun Mutaqin dan Anggi Subanan.
Para korban yakni Febri Rahwaana (14) warga Jalan Mawar Nagori Pamatang Simalungun Kecamatan Siantar, Muhammad Agung Alfatih (12) warga Nagori Purbasari Kecamatan Tapian Dolok, Hazirin Ahmad (12) warga Jalan Asahan Rambung Merah Kecamatan Siantar, Raihan Wirianata Harahap (13) warga Jalan Durian Karang Anyer Kecamatan Gunung Maligas, Destra Rafik Sinaga (15) warga Jalan Kelapa Kuning Pematangsiantar, Alif Nur Ikbal (13) warga Jalan Haji Juanda Kota Tebing Tinggi.
Selanjutnya, Afrian (15) warga Jalan Langkat Pematangsiantar, Miko Alfian (14) warga Balam Pekan Baru, Marzuki Sitorus (14) warga Jalan Anyelir Karang Sari Kecamatan Siantar, Rafa Rabil (13) warga Nagori Bah Jambi Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Zainun Muttaqin (14) warga Tomuan Pematangsiantar, Anggi Subana (13) Warga Kisaran, dan Ikhsan Tarkan (13) warga Pematangsiantar. (adi/spg/ras)