27 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Halte Trans Mebidang Rawan Dicuri

DANIL SIREGAR/SUMUT POS - Kondisi halte trans Mebidang yang sebagian rusak dan terbengkalai di Jalan Gatot Subroto Medan, Jumat (5/6). Rencananya, Dinas Perhubungan Sumut akan mengoperasikan jalur trans Medan-Binjai-Deli Serdang (Mebidang) di akhir bulan Juni 2015 mendatang.
DANIL SIREGAR/SUMUT POS – Kondisi halte trans Mebidang yang sebagian rusak dan terbengkalai di Jalan Gatot Subroto Medan, Jumat (5/6). Rencananya, Dinas Perhubungan Sumut akan mengoperasikan jalur trans Medan-Binjai-Deli Serdang (Mebidang) di akhir bulan Juni 2015 mendatang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Guna mendukung operasional Bus Rapit Transit (BRT) Trans Mebidang, Dinas Perhubungan (Dishub) Medan akan membuat sejumlah halte. Untuk tahap awal, Dishub Medan hanya menyiapkan halte portable yang hanya berbentuk tangga untuk naik turunnya penumpang.

Hal ini dikatakan Kepala Dishub Medan, Renward Parapat kepada Sumut Pos, Minggu (7/6). Menurut Renward, pembangunan halte sudah dianggarkan sejak 2014 lalu, namun urung terlaksana karena mengingat kondisi halte yang ada saat ini sudah banyak dirusak oleh oknum tak bertanggung jawab.

“Kalau program itu direalisasikan, dan haltenya rusak sebelum berjalannya Trans Mebidang atau Trans Medan, kami yang akan disalahkan. Jadi, pembangunan halte menunggu realisasi operasional Trans Mebidang,” jelasnya.

Mantan Sekretaris Dishub Sumut itu juga tidak yakin kalau halte portable yang akan dibuatnya dalam waktu dekat ini akan bertahan lama. Pasalnya, tangga tersebut juga terbuat dari besi sehingga rawan dicuri.

“Tempat duduk halte di depan Masjid Raya Al Mahsun yang terbuat dari besi saja sudah dipotong orang, jadi tidak ada yang bisa menjamin,” ungkapnya.

Untuk itu, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga fasilitas umum, karena dipergunakan demi kepentingan bersama. “Saya hanya bisa mengimbau, agar masyarakat ikut serta melakukan pengawasan,” ujarnya.

Dijelaskannya, lokasi halte yang akan dibuat masih dalam tahap pembahasan dengan PT Damri selaku operator. “Dalam waktu dekat, kami akan melakukan pertemuan dengan PT Damri untuk menentukan lokasi pemasangan halte portable,” bilangnya.

Selain itu, lanjut Renward, pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran khusus sekitar Rp1,2 miliar untuk membangun halte. “Kalau ini akan dibangun 20 titik, seperti halte yang sudah rusak. Kalau halte dibuat setelah operasional BRT tentu akan lebih mudah pengawasannya,” sebutnya.

Sebelumnya, Sebanyak 30 Bus Rapid Transit (BRT) Transmebidang  direncanakan beroperasi akhir Juni ini, menyusul rampungnya persoalan administrasi termasuk surat-surat kendaraan guna kelancaran operasional BRT.

Menurut Kepala Dishub Sumut Anthony Siahaan, segala upaya sudah dilakukan guna mendorong percepatan operasional transportasi massal hibah dari Kementerian Perhubungan tersebut. Termasuk mengenai sarana, prasarana dan fasilitas pendukung lainnya.(dik/adz)

DANIL SIREGAR/SUMUT POS - Kondisi halte trans Mebidang yang sebagian rusak dan terbengkalai di Jalan Gatot Subroto Medan, Jumat (5/6). Rencananya, Dinas Perhubungan Sumut akan mengoperasikan jalur trans Medan-Binjai-Deli Serdang (Mebidang) di akhir bulan Juni 2015 mendatang.
DANIL SIREGAR/SUMUT POS – Kondisi halte trans Mebidang yang sebagian rusak dan terbengkalai di Jalan Gatot Subroto Medan, Jumat (5/6). Rencananya, Dinas Perhubungan Sumut akan mengoperasikan jalur trans Medan-Binjai-Deli Serdang (Mebidang) di akhir bulan Juni 2015 mendatang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Guna mendukung operasional Bus Rapit Transit (BRT) Trans Mebidang, Dinas Perhubungan (Dishub) Medan akan membuat sejumlah halte. Untuk tahap awal, Dishub Medan hanya menyiapkan halte portable yang hanya berbentuk tangga untuk naik turunnya penumpang.

Hal ini dikatakan Kepala Dishub Medan, Renward Parapat kepada Sumut Pos, Minggu (7/6). Menurut Renward, pembangunan halte sudah dianggarkan sejak 2014 lalu, namun urung terlaksana karena mengingat kondisi halte yang ada saat ini sudah banyak dirusak oleh oknum tak bertanggung jawab.

“Kalau program itu direalisasikan, dan haltenya rusak sebelum berjalannya Trans Mebidang atau Trans Medan, kami yang akan disalahkan. Jadi, pembangunan halte menunggu realisasi operasional Trans Mebidang,” jelasnya.

Mantan Sekretaris Dishub Sumut itu juga tidak yakin kalau halte portable yang akan dibuatnya dalam waktu dekat ini akan bertahan lama. Pasalnya, tangga tersebut juga terbuat dari besi sehingga rawan dicuri.

“Tempat duduk halte di depan Masjid Raya Al Mahsun yang terbuat dari besi saja sudah dipotong orang, jadi tidak ada yang bisa menjamin,” ungkapnya.

Untuk itu, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga fasilitas umum, karena dipergunakan demi kepentingan bersama. “Saya hanya bisa mengimbau, agar masyarakat ikut serta melakukan pengawasan,” ujarnya.

Dijelaskannya, lokasi halte yang akan dibuat masih dalam tahap pembahasan dengan PT Damri selaku operator. “Dalam waktu dekat, kami akan melakukan pertemuan dengan PT Damri untuk menentukan lokasi pemasangan halte portable,” bilangnya.

Selain itu, lanjut Renward, pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran khusus sekitar Rp1,2 miliar untuk membangun halte. “Kalau ini akan dibangun 20 titik, seperti halte yang sudah rusak. Kalau halte dibuat setelah operasional BRT tentu akan lebih mudah pengawasannya,” sebutnya.

Sebelumnya, Sebanyak 30 Bus Rapid Transit (BRT) Transmebidang  direncanakan beroperasi akhir Juni ini, menyusul rampungnya persoalan administrasi termasuk surat-surat kendaraan guna kelancaran operasional BRT.

Menurut Kepala Dishub Sumut Anthony Siahaan, segala upaya sudah dilakukan guna mendorong percepatan operasional transportasi massal hibah dari Kementerian Perhubungan tersebut. Termasuk mengenai sarana, prasarana dan fasilitas pendukung lainnya.(dik/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/