26 C
Medan
Saturday, December 6, 2025

Status Masih Gantung, Istri Ajie Karim Stres

Diberitakan sebelumnya, perempuan yang menetap di Komplek Asoka Raya Residence di Jl. Bunga Asoka, Kel. Asam Kumbang, Medan Selayang, itu mengadu ke Polsek Sunggal, Senin (6/7) sekira pukul 14.00 WIB. Ditemani adik dan kerabatnya, Haryati melaporkan perampasan Toyota Alphard Vellfire putih BK 1412 OE di sebuah bengkel tak jauh dari rumahnya.

Dikisahkan Haryati, pada Minggu (5/7) sekira pukul 19.00, dia membawa mobilnya ke bengkel tersebut karena tali kipasnya putus. Nah, saat mekanik memperbaiki, mendadak muncul 4 pria yang dikomandoi Beny Syahputra, abang iparnya. Mereka melarang mekanik bengkel memperbaiki mobil tersebut.

Bahkan Beny Syahputra meminta kunci mobil dari Haryati Sari. Cekcok mulut pun terjadi. Haryati tetap bertahan dengan memegang erat kunci mobilnya. Namun Beny tak kehilangan akal. Dia memanggil mobil derek dan dengan paksa membawa mobil tersebut.

Haryati sendiri tak bisa berbuat banyak karena Beny membawa pengawal. Bahkan, teriakan minta tolongnya tak berhasil. Warga enggan berurusan dengan kasus pribadi itu dan memilih hanya melihat saja, apalagi Beny tak sendirian kala itu.

Haryati pun akhirnya melapor ke Polsek Sunggal dengan nomor pengaduan STPL/1146/k/Vll/2015/SPKT Polsek Sunggal.

Kapolsek Sunggal, Kompol Harry Azhar mengatakan, laporanya masih dalam proses. “Masih kita proses laporanya,” jelasnya. Sementara, Haryati mengaku cuma mengenali Beny Syahputra. “Abang iparku yang ngambil paksa mobilku Pak. Katanya itu bukan punyaku, padahal mobil tersebut atas namaku,” terangnya, mengaku perampasan itu buntut pengaduannya terhadap Ajie Karim.

Tapi, Ajie Karim menyangkal mobil itu milik istrinya. “Itu mobilku, siapa pula yang merampas,” ujarnya saat dikonfirmasi via seluler, Senin (6/7) malam. “Itu kan mobilku, dan yang beli kan pakai uangku. Kok dibilang pula merampas, gak ada itu,” jelasnya.

Saat ditanyai mengenai kronologis kejadian ini dirinya enggan berkomentar lagi.

“Udahlah, udah gak ada itu. Udah gilanya itu. Itu kan buat malu saya saja, udahlah jangan la lagi dimasuk-masukkan kedalam koran. Buat malu saya saja,” terangnya singkat.(mri/trg)

Diberitakan sebelumnya, perempuan yang menetap di Komplek Asoka Raya Residence di Jl. Bunga Asoka, Kel. Asam Kumbang, Medan Selayang, itu mengadu ke Polsek Sunggal, Senin (6/7) sekira pukul 14.00 WIB. Ditemani adik dan kerabatnya, Haryati melaporkan perampasan Toyota Alphard Vellfire putih BK 1412 OE di sebuah bengkel tak jauh dari rumahnya.

Dikisahkan Haryati, pada Minggu (5/7) sekira pukul 19.00, dia membawa mobilnya ke bengkel tersebut karena tali kipasnya putus. Nah, saat mekanik memperbaiki, mendadak muncul 4 pria yang dikomandoi Beny Syahputra, abang iparnya. Mereka melarang mekanik bengkel memperbaiki mobil tersebut.

Bahkan Beny Syahputra meminta kunci mobil dari Haryati Sari. Cekcok mulut pun terjadi. Haryati tetap bertahan dengan memegang erat kunci mobilnya. Namun Beny tak kehilangan akal. Dia memanggil mobil derek dan dengan paksa membawa mobil tersebut.

Haryati sendiri tak bisa berbuat banyak karena Beny membawa pengawal. Bahkan, teriakan minta tolongnya tak berhasil. Warga enggan berurusan dengan kasus pribadi itu dan memilih hanya melihat saja, apalagi Beny tak sendirian kala itu.

Haryati pun akhirnya melapor ke Polsek Sunggal dengan nomor pengaduan STPL/1146/k/Vll/2015/SPKT Polsek Sunggal.

Kapolsek Sunggal, Kompol Harry Azhar mengatakan, laporanya masih dalam proses. “Masih kita proses laporanya,” jelasnya. Sementara, Haryati mengaku cuma mengenali Beny Syahputra. “Abang iparku yang ngambil paksa mobilku Pak. Katanya itu bukan punyaku, padahal mobil tersebut atas namaku,” terangnya, mengaku perampasan itu buntut pengaduannya terhadap Ajie Karim.

Tapi, Ajie Karim menyangkal mobil itu milik istrinya. “Itu mobilku, siapa pula yang merampas,” ujarnya saat dikonfirmasi via seluler, Senin (6/7) malam. “Itu kan mobilku, dan yang beli kan pakai uangku. Kok dibilang pula merampas, gak ada itu,” jelasnya.

Saat ditanyai mengenai kronologis kejadian ini dirinya enggan berkomentar lagi.

“Udahlah, udah gak ada itu. Udah gilanya itu. Itu kan buat malu saya saja, udahlah jangan la lagi dimasuk-masukkan kedalam koran. Buat malu saya saja,” terangnya singkat.(mri/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru