
FASILITAS : Ruang menyusui salah satu fasilitas di PN Medan.
MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pengadilan Negeri (PN) Medan membangun sejumlah fasilitas umum untuk masyarakat berkunjung. Namun, fasilitas tersebut belum maksimal digunakan secara maksimal.
Dari renovasi bangunan yang dilakukan pihak PN Medan tahun 2017 ini, PN Medan menyediakan ruang menyusui, ruang tunggu saksi ahli dan ruang saksi yang dilindungi, bagian informasi pelayanan dan informasi .
Setiap ruang tersebut, masyarakat menggunakan fasilitas yang dilengkapi dengan sofa empuk dan pendingin ruangan atau AC. Dengan hal itu, dipastikan masyarakat mendapatkan kenyamanan dari fasilitas tersebut.
“Kita membangun ruang ini, sebagai bentuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di PN Medan,” sebut Humas PN Medan, Erintuah Damanik saat berbincang dengan Sumut Pos, Jum’at (7/7) siang.
Pembangunan ruang itu, kata Erintuah Damanik, diperuntukkan seutuhnya untuk masyarakat seperti ruang menyusui yang berada tepat disamping ruang utama (Cakar I), bagi terdakwa wanita sedang memiliki bayi dan pengunjung PN Medan.”Kalau terdakwa sedang mempunyai bayi begitu juga masyarakat, tak perlu kemana-kemana. Di sini sudah ada ruang menyusui sudah beroperasi sejak Bulan Ramadan lalu,” katanya.
Sementara itu, ruang tunggu saki ahli dan ruang saksi yang dilindungi, hanya untuk orang tertentu bisa menggunakan ruang tersebut. Kemudian ruang itu, akan mendapatkan pengamanan dari pihak sekuriti PN Medan.
“Kita juga memberikan pelayanan terpadu berupa pelayanan informasi perkara. Untuk mengetahui informasi jadwal dan jam sidang. Kemudian, untuk membayar perkara banding, kasis dan lain. Pelayanan itu, berada di bagian depan gedung atau di loby PN Medan,” jelasnya.
Dari pantauan Sumut Pos, tidak semua fasilitas berfungsi secara maksimal seperti ruang menyusui dan Ruang tunggu saksi ahli dan ruang saksi yang dilindungi, bagian informasi pelayanan dan informasi, sering didapati dalam keadaan tertutup rapat.
Meski sudah dipangpang dengan tulisan jelas. Namun, masyarakat tidak menggunakan ruang tersebut, karena ruang itu dalam keadaan tertutup rapat dan terkunci.(gus/ila)