32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Wushu TC ke Tiongkok

JAKARTA – Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) intensif mematangkan program bagi atlet proyeksi SEA Games XXVI/2011. Mereka akan mengirimkan beberapa penggawa wushu Merah Putih untuk melakoni training camp (TC) di Tiongkok.

Sekjen PB WI Ngatino menjelaskan bahwa rencana tersebut telah disusun oleh pihaknya dari jauh-jauh hari. Mereka menjadwalkan Susyana dkk. Terbang ke Tiongkok pada pertengahan Agustus ini.
“Kalau bisa pertengahan bulan ini sudah harus berangkat. Jadi tidak ada waktu yang terbuang. Apalagi SEA Games sudah dekat,” terang lelaki 54 tahun tersebut, kemarin (7/8).

Mereka yang akan dikirimkan ke Tiongkok total ada 19 atlet putra dan putri. Mereka terdiri dari  6 atlet taolu putra dan 6 atlet taolu putri. Sisanya, 5 sanshou atlet putra dan dua atlet Shansou putri. Taolu adalah nomor peragaan jurus (seni) dan Sanshou adalah nomor pertarungan.

Nah, setelah menjalani TC di Tiongkok selama sekitar satu bulan lebih, mereka juga harus mengikuti kejuaraan Wushu di tingkat lokal. Hanya, kesempatan merasakan atmosfir kejuaraan di negara asal Wushu itu hanya didapatkan oleh atlet nomor Shansou.

Sedangkan, untuk atlet Taolu langsung akan diterbangkan ke Turki. Pasalnya, mereka harus segera menguji hasil TC dengan tampil pada kejuaran dunia Wushu pada pertengahan Okotober. Ngatino berharap mereka bisa mendapatkan hasil maksimal. PB WI juga meminta para atlet menunjukkan perkembangan signifikan untuk bisa memenuhi target tujuh emas dari 15 nomor yang diikuti.

Tidak dikirimnya atlet Shansou ke Ankara bukan tanpa alasan. PB WI khawatir jika dipaksakan tampil pada kejuaraan yang cukup banyak justru beresiko pada pewushu.  Alasannya, dengan intensitas kejuaraan yang tinggi, resiko cedea juga semakin tinggi.

“Dengan ikut kompetisi di tingkat lokal Tiongkok sudah cukup. Kalau dipaksakan, nanti resikonya ke atlet. Saya kira sudah cukup meski tidak berangkat ke kejauran dunia,” tandasnya.

Sebenarnya, keberangkatan atlet wushu ke Tiongkok ini sudah dijadwalkan mulai pertengahan Mei lalu. Namun, kesempatan itu selalu gagal didapat karena satuan pelaksana program Indonesia emas (satlak prima) tidak mengizinkan akibat masalah dana yang minim. Alhasil, rencana tersebut ditunda hingga promosi-degradasi dilakukan.
“Sekarang sudah waktunya. Promdeg sudah kami lakukan, kini kami tinggal berangkat saja. Mudah-mudahan semuanya sudah dipersiapkan oleh Prima,” tandasnya.

Kondisi TC yang sempat tak jelas itu memang cukup ironi.  Sebab, wushu adalah salah satu cabang olahraga andalan Indonesia untuk SEA Games di Jakarta-Palembang pada 11-22 November mendatang. (aam/aww/jpnn)

JAKARTA – Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) intensif mematangkan program bagi atlet proyeksi SEA Games XXVI/2011. Mereka akan mengirimkan beberapa penggawa wushu Merah Putih untuk melakoni training camp (TC) di Tiongkok.

Sekjen PB WI Ngatino menjelaskan bahwa rencana tersebut telah disusun oleh pihaknya dari jauh-jauh hari. Mereka menjadwalkan Susyana dkk. Terbang ke Tiongkok pada pertengahan Agustus ini.
“Kalau bisa pertengahan bulan ini sudah harus berangkat. Jadi tidak ada waktu yang terbuang. Apalagi SEA Games sudah dekat,” terang lelaki 54 tahun tersebut, kemarin (7/8).

Mereka yang akan dikirimkan ke Tiongkok total ada 19 atlet putra dan putri. Mereka terdiri dari  6 atlet taolu putra dan 6 atlet taolu putri. Sisanya, 5 sanshou atlet putra dan dua atlet Shansou putri. Taolu adalah nomor peragaan jurus (seni) dan Sanshou adalah nomor pertarungan.

Nah, setelah menjalani TC di Tiongkok selama sekitar satu bulan lebih, mereka juga harus mengikuti kejuaraan Wushu di tingkat lokal. Hanya, kesempatan merasakan atmosfir kejuaraan di negara asal Wushu itu hanya didapatkan oleh atlet nomor Shansou.

Sedangkan, untuk atlet Taolu langsung akan diterbangkan ke Turki. Pasalnya, mereka harus segera menguji hasil TC dengan tampil pada kejuaran dunia Wushu pada pertengahan Okotober. Ngatino berharap mereka bisa mendapatkan hasil maksimal. PB WI juga meminta para atlet menunjukkan perkembangan signifikan untuk bisa memenuhi target tujuh emas dari 15 nomor yang diikuti.

Tidak dikirimnya atlet Shansou ke Ankara bukan tanpa alasan. PB WI khawatir jika dipaksakan tampil pada kejuaraan yang cukup banyak justru beresiko pada pewushu.  Alasannya, dengan intensitas kejuaraan yang tinggi, resiko cedea juga semakin tinggi.

“Dengan ikut kompetisi di tingkat lokal Tiongkok sudah cukup. Kalau dipaksakan, nanti resikonya ke atlet. Saya kira sudah cukup meski tidak berangkat ke kejauran dunia,” tandasnya.

Sebenarnya, keberangkatan atlet wushu ke Tiongkok ini sudah dijadwalkan mulai pertengahan Mei lalu. Namun, kesempatan itu selalu gagal didapat karena satuan pelaksana program Indonesia emas (satlak prima) tidak mengizinkan akibat masalah dana yang minim. Alhasil, rencana tersebut ditunda hingga promosi-degradasi dilakukan.
“Sekarang sudah waktunya. Promdeg sudah kami lakukan, kini kami tinggal berangkat saja. Mudah-mudahan semuanya sudah dipersiapkan oleh Prima,” tandasnya.

Kondisi TC yang sempat tak jelas itu memang cukup ironi.  Sebab, wushu adalah salah satu cabang olahraga andalan Indonesia untuk SEA Games di Jakarta-Palembang pada 11-22 November mendatang. (aam/aww/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/