25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Karyawan Outsourcing Demo PLN

MEDAN- Sebanyak 150 karyawan outsourcing di PLN Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera melakukan unjuk rasa di depan kantornya Jalan Sumatera I/Jalan Cipto, Jumat (7/9). Dalam aksinya mereka menuntut pelayanan jaminan kesehatan sebagai tanggungjawab perusahaan.
Informasi yang diperoleh dari karyawan, PLN sudah tujuh bulan tidak menyetorkan dana jamainan kesehatan karyawannya kepada Jamsostek. Akibatnya, karyawan tidak mendapatkan pelayanan kesehatan dari rumah sakit rujukan.

Memang saat ini 150 karyawan tersebut tergabung dalam perusahaan PT Satya Bhayangkara, sebagai perusahaan pemenang tender tenaga outsourcing di PLN Unit Induk Pembangunan Jaringan sejak Februari 2012 lalu.

Koordinator Aksi Anton mengatakan, aksi tersebut dilakukan dikarenakan kesejahteraan para karyawan outsourcing tidak terwujud.

“Dana Jamsostek kami tidak disetorkan selama 7 bulan. Jadi kami kalau berobat ditolak karena tidak ada Jamsosteknya, harusnya PT Satya Bhayangkara memperhatikan nasib kami karena kami ini dibawah naungan mereka. Tapi, saat kami temui PT Satya Bhayangkara tidak ada keputusan, katanya dana tersebut dilarikan mantan karyawannya. Dari PLN sendiri tidak ada melakukan tindakan atas permasalahan ini,” pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan Moko, salah satu karyawan outsourcing yang sudah 10 tahun bekerja. “Kami sudah sebulan terakhir ini tidak semangat bekerja karena permasalahan ini. Tidak ada pihak yang berusaha menyelesaikan masalah ini baik dari PLN maupun dari PT Satya Bhayangkara,” ungkapnya.
Yatma, salah satu Direksi PT Satya Bhayangkara terkesan menghindar dan seolah lepas tanggung jawab saat ditanya koran ini. Alasannya dia hanya pengawas dan melemparkan permasalahan tersebut ke bagian manajemen PT Satya Bhayangkara, Erwin.

“Saya tidak tahu masalah itu, saya cuma ditugaskan mengawasi kontrak saja. Untuk lebih jelas silahkan tanya ke bagian manajemen yakni Pak Erwin,” katanya sambil berlalu pergi.

Sementara itu, Erwin saat dikonfirmasi juga mengelak dengan mengatakan, dirinya tidak berani memberikan komentar.
“Apa yang mau saya komentari, jangan saya, tanyakan langsung kepada Ibu Yatma saja,” ucapnya sambil berlalu pergi.

(jon)

MEDAN- Sebanyak 150 karyawan outsourcing di PLN Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera melakukan unjuk rasa di depan kantornya Jalan Sumatera I/Jalan Cipto, Jumat (7/9). Dalam aksinya mereka menuntut pelayanan jaminan kesehatan sebagai tanggungjawab perusahaan.
Informasi yang diperoleh dari karyawan, PLN sudah tujuh bulan tidak menyetorkan dana jamainan kesehatan karyawannya kepada Jamsostek. Akibatnya, karyawan tidak mendapatkan pelayanan kesehatan dari rumah sakit rujukan.

Memang saat ini 150 karyawan tersebut tergabung dalam perusahaan PT Satya Bhayangkara, sebagai perusahaan pemenang tender tenaga outsourcing di PLN Unit Induk Pembangunan Jaringan sejak Februari 2012 lalu.

Koordinator Aksi Anton mengatakan, aksi tersebut dilakukan dikarenakan kesejahteraan para karyawan outsourcing tidak terwujud.

“Dana Jamsostek kami tidak disetorkan selama 7 bulan. Jadi kami kalau berobat ditolak karena tidak ada Jamsosteknya, harusnya PT Satya Bhayangkara memperhatikan nasib kami karena kami ini dibawah naungan mereka. Tapi, saat kami temui PT Satya Bhayangkara tidak ada keputusan, katanya dana tersebut dilarikan mantan karyawannya. Dari PLN sendiri tidak ada melakukan tindakan atas permasalahan ini,” pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan Moko, salah satu karyawan outsourcing yang sudah 10 tahun bekerja. “Kami sudah sebulan terakhir ini tidak semangat bekerja karena permasalahan ini. Tidak ada pihak yang berusaha menyelesaikan masalah ini baik dari PLN maupun dari PT Satya Bhayangkara,” ungkapnya.
Yatma, salah satu Direksi PT Satya Bhayangkara terkesan menghindar dan seolah lepas tanggung jawab saat ditanya koran ini. Alasannya dia hanya pengawas dan melemparkan permasalahan tersebut ke bagian manajemen PT Satya Bhayangkara, Erwin.

“Saya tidak tahu masalah itu, saya cuma ditugaskan mengawasi kontrak saja. Untuk lebih jelas silahkan tanya ke bagian manajemen yakni Pak Erwin,” katanya sambil berlalu pergi.

Sementara itu, Erwin saat dikonfirmasi juga mengelak dengan mengatakan, dirinya tidak berani memberikan komentar.
“Apa yang mau saya komentari, jangan saya, tanyakan langsung kepada Ibu Yatma saja,” ucapnya sambil berlalu pergi.

(jon)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/