30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Curah Hujan Tinggi, Kota Medan Masih Potensi Banjir

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bulan ini, kondisi Kota Medan masih cukup rentan diterjang banjir susulan. Pasalnya hingga beberapa waktu ke depan, Kota Medan masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Cuaca Hujan

Kepada Sumut Pos, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Arjuna Sembiring, mengatakan telah berkoordinasi dengan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) dalam mengetahui prediksi hujan di Kota Medan.

“Setidaknya dalam beberapa hari ke depan Kota Medan dan sekitarnya memang masih akan terjadi hujan. Artinya potensi (banjir) tetap ada. Karena itu kita minta kepada masyarakat yang berada di sekitar bantaran sungai dan sekitarnya, untuk lebih waspada,” ucap Arjuna kepada Sumut Pos, Senin (7/12) usai mendampingi Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution saat menghadiri rapat evaluasi Optimalisasi Percepatan Penanganan Penyebaran Covid-19 di Mebidangro dan Penanggulangan Banjir serta Dampak Banjir di Pendopo Rumah Dinas Gubsu.

Dikatakan Arjuna, saat ini sudah tidak ada lagi Kecamatan di Kota Medan yang masih terendam banjir. Hanya saja, masih ada 1 kecamatan dan 2 kelurahan lagi yang masih terdapat genangan air akibat banjir ang terjadi sejak Jumat, (4/12) dini hari.

“Itu di Kecamatan Medan Maimun, tepatnya di Kelurahan Sei Mati dan Kelurahan Aur. Di sana memang relatif rendah. Jadi saat di tempat lain sudah kering, di sana masih terjadi genangan. Tapi masyarakat nya sudah kembali ke rumah masing-masing dan sudah mulai beraktifitas kembali,” ujar Arjuna.

Pun begitu, Arjuna mengakui, jika hujan datang kembali, wilayah tersebut masih rawan terjadi banjir. Untuk itu ia meminta di kawasan tersebut dan masyarakat lainnya yang lokasi rumahnya cukup rendah dan tidak jauh dari bantaran sungai, untuk tetap berhati-hati dan selalu waspada.

“Kita tetap mengaktifkan posko-posko di lokasi yang rentan banjir, salahsatunya di Kecamatan Medan Maimun tadi. Di Sunggal juga terus kita pantau. Saat ini itulah solusi yang bisa kita lakukan,” katanya.

Arjuna menyebutkan jika Pemko Medan telah menggerakkan OPD terkait untuk membantu penanggulangan dan pencegahan banjir di Kota Medan, salahsatunya dengan menormalisasi fungsi drainase di Kota Medan.

“Dari tadi pagi kan Dinas PU, Dinas Kebersihan dan Pertamanan dibantu Kecamatan terus menormalisasi drainase. Sampah-sampah yang ada di parit terus diangkat untuk mencegah penyumbatan saluran air,” sebutnya.

Sebelumnya, usai rapat yang dimaksud, Plt Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi yang didampingi Arjuna Sembiring, Kadis Kesehatan Edwin Effendy serta Kasatpol PP Kota Medan HM Sofyan mengatakan, Pemko Medan telah siaga mengantisipasi banjir, menyusul terendamnya 10 kecamatan beberapa hari lalu sehingga berdampak terhadap 26.671 jiwa atau 8.608 KK.

Dikatakan Akhyar, seluruh pimpinan OPD terkait, termasuk seluruh camat, lurah dan kepala lingkungan diminta untuk siaga dan tidak meninggalkan wilayahnya mengantisipasi kemungkinan adanya banjir susulan.

Apalagi berdasarkan keterangan dari Kepala BPBD berdasarkan info dari BMKG, tiga hari ke depan cuaca masih ekstrim. “Apabila banjir susulan kembali terjadi, saya minta agar OPD terkait, camat, lurah dan kepling agar secepatnya memberikan bantuan kepada masyarakat. Baik evakuasi, pemberian makanan, obat-obatan, air bersih serta membantu membersihkan lumpur. Di samping itu juga segera mendirikan dapur umum dan posko kesehatan sehingga cepat memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkannya,” tegas Akhyar.

Di samping itu, setiap kantor kecamatan harus mendirikan posko banjir agar cepat untuk memberikan bantuan begitu banjir terjadi di wilayahnya. Kemudian camat harus berkoordinasi dengan pihak puskesmas untuk memberikan layanan kesehatan bagi warga yang membutuhkannya.

“Kita ingin warga yang terkena musibah banjir mendapatkan layanan kesehatan karena kawasan yang diterpa banjir rentan dengan penyakit,” ungkapnya seraya minta kepada camat yang wilayahnya tidak terkena banjir agar menurunkan personil Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (P3SU) untuk membantu membersihkan 10 kecamatan yang terkena banjir tersebut.

Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Medan, Hasyim SE meminta Pemko Medan, dalam hal ini Dinas PU serta Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan untuk bergerak cepat dalam membersihkan saluran air ataupun menormalisasi fungsi drainase yang ada di Kota Medan.

“Walaupun sebenarnya kita sudah sering meminta supaya drainase itu setiap hari dibersihkan, bukan malah dibersihkan setelah musim hujan begini. Tapi ya sudah lah, masih ada waktu untuk membersihkannya, kita minta mereka bergerak cepat. Kalau drainase lancar, walaupun banjir lagi, setidaknya proses surutnya akan jauh lebih cepat,” kata Hasyim kepada Sumut Pos, Senin (7/12).

Hasyim juga meminta kepada BPBD Kota Medan, untuk tidak hanya menyediakan makanan di posko-posko banjir, tetapi lebih dari itu, seperti selimut, tempat tidur, pakaian yang layak, susu anak dan sebagainya. Ia meminta agar ada tanggungjawab pemerintah di dalamnya.

“Lalu dengan kondisi rumah pasca terendam air, bagaimana kondisinya? Rusakkah atau tidak, harus ada tindakan pemerintah dalam membantunya. Dan yang tidak kalah penting adalah soal penanganan, kita mau mereka yang jadi korban banjir harus cepat diberikan bantuan apabila terjadi banjir susulan,” pungkasnya. (map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bulan ini, kondisi Kota Medan masih cukup rentan diterjang banjir susulan. Pasalnya hingga beberapa waktu ke depan, Kota Medan masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Cuaca Hujan

Kepada Sumut Pos, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Arjuna Sembiring, mengatakan telah berkoordinasi dengan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) dalam mengetahui prediksi hujan di Kota Medan.

“Setidaknya dalam beberapa hari ke depan Kota Medan dan sekitarnya memang masih akan terjadi hujan. Artinya potensi (banjir) tetap ada. Karena itu kita minta kepada masyarakat yang berada di sekitar bantaran sungai dan sekitarnya, untuk lebih waspada,” ucap Arjuna kepada Sumut Pos, Senin (7/12) usai mendampingi Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution saat menghadiri rapat evaluasi Optimalisasi Percepatan Penanganan Penyebaran Covid-19 di Mebidangro dan Penanggulangan Banjir serta Dampak Banjir di Pendopo Rumah Dinas Gubsu.

Dikatakan Arjuna, saat ini sudah tidak ada lagi Kecamatan di Kota Medan yang masih terendam banjir. Hanya saja, masih ada 1 kecamatan dan 2 kelurahan lagi yang masih terdapat genangan air akibat banjir ang terjadi sejak Jumat, (4/12) dini hari.

“Itu di Kecamatan Medan Maimun, tepatnya di Kelurahan Sei Mati dan Kelurahan Aur. Di sana memang relatif rendah. Jadi saat di tempat lain sudah kering, di sana masih terjadi genangan. Tapi masyarakat nya sudah kembali ke rumah masing-masing dan sudah mulai beraktifitas kembali,” ujar Arjuna.

Pun begitu, Arjuna mengakui, jika hujan datang kembali, wilayah tersebut masih rawan terjadi banjir. Untuk itu ia meminta di kawasan tersebut dan masyarakat lainnya yang lokasi rumahnya cukup rendah dan tidak jauh dari bantaran sungai, untuk tetap berhati-hati dan selalu waspada.

“Kita tetap mengaktifkan posko-posko di lokasi yang rentan banjir, salahsatunya di Kecamatan Medan Maimun tadi. Di Sunggal juga terus kita pantau. Saat ini itulah solusi yang bisa kita lakukan,” katanya.

Arjuna menyebutkan jika Pemko Medan telah menggerakkan OPD terkait untuk membantu penanggulangan dan pencegahan banjir di Kota Medan, salahsatunya dengan menormalisasi fungsi drainase di Kota Medan.

“Dari tadi pagi kan Dinas PU, Dinas Kebersihan dan Pertamanan dibantu Kecamatan terus menormalisasi drainase. Sampah-sampah yang ada di parit terus diangkat untuk mencegah penyumbatan saluran air,” sebutnya.

Sebelumnya, usai rapat yang dimaksud, Plt Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi yang didampingi Arjuna Sembiring, Kadis Kesehatan Edwin Effendy serta Kasatpol PP Kota Medan HM Sofyan mengatakan, Pemko Medan telah siaga mengantisipasi banjir, menyusul terendamnya 10 kecamatan beberapa hari lalu sehingga berdampak terhadap 26.671 jiwa atau 8.608 KK.

Dikatakan Akhyar, seluruh pimpinan OPD terkait, termasuk seluruh camat, lurah dan kepala lingkungan diminta untuk siaga dan tidak meninggalkan wilayahnya mengantisipasi kemungkinan adanya banjir susulan.

Apalagi berdasarkan keterangan dari Kepala BPBD berdasarkan info dari BMKG, tiga hari ke depan cuaca masih ekstrim. “Apabila banjir susulan kembali terjadi, saya minta agar OPD terkait, camat, lurah dan kepling agar secepatnya memberikan bantuan kepada masyarakat. Baik evakuasi, pemberian makanan, obat-obatan, air bersih serta membantu membersihkan lumpur. Di samping itu juga segera mendirikan dapur umum dan posko kesehatan sehingga cepat memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkannya,” tegas Akhyar.

Di samping itu, setiap kantor kecamatan harus mendirikan posko banjir agar cepat untuk memberikan bantuan begitu banjir terjadi di wilayahnya. Kemudian camat harus berkoordinasi dengan pihak puskesmas untuk memberikan layanan kesehatan bagi warga yang membutuhkannya.

“Kita ingin warga yang terkena musibah banjir mendapatkan layanan kesehatan karena kawasan yang diterpa banjir rentan dengan penyakit,” ungkapnya seraya minta kepada camat yang wilayahnya tidak terkena banjir agar menurunkan personil Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (P3SU) untuk membantu membersihkan 10 kecamatan yang terkena banjir tersebut.

Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Medan, Hasyim SE meminta Pemko Medan, dalam hal ini Dinas PU serta Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan untuk bergerak cepat dalam membersihkan saluran air ataupun menormalisasi fungsi drainase yang ada di Kota Medan.

“Walaupun sebenarnya kita sudah sering meminta supaya drainase itu setiap hari dibersihkan, bukan malah dibersihkan setelah musim hujan begini. Tapi ya sudah lah, masih ada waktu untuk membersihkannya, kita minta mereka bergerak cepat. Kalau drainase lancar, walaupun banjir lagi, setidaknya proses surutnya akan jauh lebih cepat,” kata Hasyim kepada Sumut Pos, Senin (7/12).

Hasyim juga meminta kepada BPBD Kota Medan, untuk tidak hanya menyediakan makanan di posko-posko banjir, tetapi lebih dari itu, seperti selimut, tempat tidur, pakaian yang layak, susu anak dan sebagainya. Ia meminta agar ada tanggungjawab pemerintah di dalamnya.

“Lalu dengan kondisi rumah pasca terendam air, bagaimana kondisinya? Rusakkah atau tidak, harus ada tindakan pemerintah dalam membantunya. Dan yang tidak kalah penting adalah soal penanganan, kita mau mereka yang jadi korban banjir harus cepat diberikan bantuan apabila terjadi banjir susulan,” pungkasnya. (map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/