27 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Merawatnya Sulit, Harganya Mahal

700 Burung Lomba Berkicau

MEDAN- Sebanyak 700 ekor burung dari berbagai jenis diperlombakan pada Pameran dan Lomba Burung Berkicau Kejatisu Cup Tingkat Nasional, Minggu (8/1), di Jalan Karya Indah Medan Johor.

Panitia Pameran dan Lomba Burung Berkicau Kejatisu Cup Tingkat Nasional, Marcos Simaremare mengatakan, ada 450 peserta dari berbagai daerah yang mengikuti perlombaan tersebut.

“Setiap peserta membawa berbagai macam jenis burung. Pesertanya ada yang berasal dari Sibolga, Tapanuli Selatan, Kisaran, Dairi, Medan, Padang dan lainnya,” kata Marcos Simaremare.

Menurutnya, diadakannya perlombaan tersebut dilatarbelakangi hobi terhadap pemeliharaan burungn
Sehingga diharapkan sebagian besar jenis burung yang dilindungi ini dapat terjaga kelestariannya dan diminimalisir tingkat kepunahannya yang semakin tinggi.

“Banyak jenis burung yang dilindungi dan diikutsertakan pada perlombaan ini. Seperti burung jenis Murai Batu, Kacer, Jago Tembak, Kenari, dan banyak lagi. Kita harap dengan kegiatan ini, rasa kepedulian terhadap kelestarian burung semakin tinggi,” jelasnya.

David, selaku juri Pameran dan Lomba Burung Berkicau Kejatisu Cup Tingkat Nasional tersebut mengaku ada beberapa penilaian yang dilakukan pada perlombaan tersebut. Di antaranya irama lagu atau keindahan berbunyi dan fisik burung.

“Kriteria penilaiannya seperti itu. Memang agak sulit, karena masing-masing punya kelebihan. Tapi kita pilih terbaik dari yang terbaik. Nantinya akan dipilih sebanyak 7 orang pemenang,” ungkapnya.

Sementara itu seorang peserta, Bambang (35) asal Medan mengatakan pada perlombaan tersebut, dirinya membawa 6 ekor jenis burung masing-masing burung Murai, Jago Tembak dan Pentet.“Melatihnya bisa sampai 2 tahun. Melatihnya dengan merekam suara pada burung jenis lain. Lalu rekaman itu didekatkan ke sangkarnya. Nantinya suara burung itu akan berubah,” terangnya.

Menurut Bambang, dirinya memelihara sebanyak 17 ekor burung dari berbagai jenis. Untuk melatih burung tersebut harus penuh ketelatenan dan keseriusan. Jika kualitasnya bagus, maka harga jualnya otomatis mahal.
“Makanannya juga harus dijaga. Untuk menambah staminanya bisa diberi jangkrik, telur semut. Memberi makannya juga harus rutin. Agar kualitas suara dan kesehatannya terjaga. Kalau burungnya bagus, harganya bisa mahal, dapat mencapai Rp150 juta,” bebernya. (mag-11)

700 Burung Lomba Berkicau

MEDAN- Sebanyak 700 ekor burung dari berbagai jenis diperlombakan pada Pameran dan Lomba Burung Berkicau Kejatisu Cup Tingkat Nasional, Minggu (8/1), di Jalan Karya Indah Medan Johor.

Panitia Pameran dan Lomba Burung Berkicau Kejatisu Cup Tingkat Nasional, Marcos Simaremare mengatakan, ada 450 peserta dari berbagai daerah yang mengikuti perlombaan tersebut.

“Setiap peserta membawa berbagai macam jenis burung. Pesertanya ada yang berasal dari Sibolga, Tapanuli Selatan, Kisaran, Dairi, Medan, Padang dan lainnya,” kata Marcos Simaremare.

Menurutnya, diadakannya perlombaan tersebut dilatarbelakangi hobi terhadap pemeliharaan burungn
Sehingga diharapkan sebagian besar jenis burung yang dilindungi ini dapat terjaga kelestariannya dan diminimalisir tingkat kepunahannya yang semakin tinggi.

“Banyak jenis burung yang dilindungi dan diikutsertakan pada perlombaan ini. Seperti burung jenis Murai Batu, Kacer, Jago Tembak, Kenari, dan banyak lagi. Kita harap dengan kegiatan ini, rasa kepedulian terhadap kelestarian burung semakin tinggi,” jelasnya.

David, selaku juri Pameran dan Lomba Burung Berkicau Kejatisu Cup Tingkat Nasional tersebut mengaku ada beberapa penilaian yang dilakukan pada perlombaan tersebut. Di antaranya irama lagu atau keindahan berbunyi dan fisik burung.

“Kriteria penilaiannya seperti itu. Memang agak sulit, karena masing-masing punya kelebihan. Tapi kita pilih terbaik dari yang terbaik. Nantinya akan dipilih sebanyak 7 orang pemenang,” ungkapnya.

Sementara itu seorang peserta, Bambang (35) asal Medan mengatakan pada perlombaan tersebut, dirinya membawa 6 ekor jenis burung masing-masing burung Murai, Jago Tembak dan Pentet.“Melatihnya bisa sampai 2 tahun. Melatihnya dengan merekam suara pada burung jenis lain. Lalu rekaman itu didekatkan ke sangkarnya. Nantinya suara burung itu akan berubah,” terangnya.

Menurut Bambang, dirinya memelihara sebanyak 17 ekor burung dari berbagai jenis. Untuk melatih burung tersebut harus penuh ketelatenan dan keseriusan. Jika kualitasnya bagus, maka harga jualnya otomatis mahal.
“Makanannya juga harus dijaga. Untuk menambah staminanya bisa diberi jangkrik, telur semut. Memberi makannya juga harus rutin. Agar kualitas suara dan kesehatannya terjaga. Kalau burungnya bagus, harganya bisa mahal, dapat mencapai Rp150 juta,” bebernya. (mag-11)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/