MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aksi unjuk rasa tunggal dilakukan seorang mahasiswa bernama Dimas di depan gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Senin (8/2) siang. Ia menuntut pimpinan USU untuk menurunkan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Dimas mengenakan alamater USU dan topi rimba. Ia juga membentangkan spanduk bertuliskan Tolak semua mahasiswa konglomerat! Pak rektor ! Ringankan UKT/SPP mahasiswa USU.
Dengan duduk santai ia menunggu kedatang Rektor USU Dr Muryanto untuk menanggapi tuntutannya tersebut. Ia melakukan demo tunggal untuk menghindari kerumunan orang yang saat ini dilanda pandemi Covid-19.
Dalam unjuk rasa ini, Dimas melantunkan puisi berkaitan dengan UKT dialami mahasiswa USU terkena imbas dari pendemi Covid-19 ini.”Baru dua hari kita pendataan, hari ini (kemarin,Red) ada 2.000 mahasiswa berharap keringanan UKT. Makanya, saya turun sendiri untuk menuntut dan mewakili aspirasi mahasiswa itu,” ungkap Dimas.
Tak lama berselang, Kepala Kantor Humas Protokoler dan Promosi USU Elvi Sumanti, turun untuk menemui Dimas untuk membicarakan tuntutannya tersebut. Elvi mengajak Dimas untuk menemui Wakil Rektor I USU.
Karena awak media yang sedang melakukan peliputan tidak diizinkan ikut masuk, Dimas menolak ajakan Elvi. Ia lebih memilih melanjutkan orasinya di depan gedung Biro Rektor USU itu. “Kalau mau audiensi semua media harus ikut biar hasilnya tersampaikan ke seluruh masyarakat. Jika tidak saya akan tetap tunggu Pak Rektor di sini agar Pak Rektor bisa bicara secara terbuka,” pintanya.
Atas hal itu, Elvi kembali masuk ke dalam gedung Biro Rektor USU. “Jika hari ini tidak ada kejelasan dari pihak birokrasi kampus maka kita akan aksi esok hari dengan massa yang besar,” pungkas Dimas.(gus/ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aksi unjuk rasa tunggal dilakukan seorang mahasiswa bernama Dimas di depan gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Senin (8/2) siang. Ia menuntut pimpinan USU untuk menurunkan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Dimas mengenakan alamater USU dan topi rimba. Ia juga membentangkan spanduk bertuliskan Tolak semua mahasiswa konglomerat! Pak rektor ! Ringankan UKT/SPP mahasiswa USU.
Dengan duduk santai ia menunggu kedatang Rektor USU Dr Muryanto untuk menanggapi tuntutannya tersebut. Ia melakukan demo tunggal untuk menghindari kerumunan orang yang saat ini dilanda pandemi Covid-19.
Dalam unjuk rasa ini, Dimas melantunkan puisi berkaitan dengan UKT dialami mahasiswa USU terkena imbas dari pendemi Covid-19 ini.”Baru dua hari kita pendataan, hari ini (kemarin,Red) ada 2.000 mahasiswa berharap keringanan UKT. Makanya, saya turun sendiri untuk menuntut dan mewakili aspirasi mahasiswa itu,” ungkap Dimas.
Tak lama berselang, Kepala Kantor Humas Protokoler dan Promosi USU Elvi Sumanti, turun untuk menemui Dimas untuk membicarakan tuntutannya tersebut. Elvi mengajak Dimas untuk menemui Wakil Rektor I USU.
Karena awak media yang sedang melakukan peliputan tidak diizinkan ikut masuk, Dimas menolak ajakan Elvi. Ia lebih memilih melanjutkan orasinya di depan gedung Biro Rektor USU itu. “Kalau mau audiensi semua media harus ikut biar hasilnya tersampaikan ke seluruh masyarakat. Jika tidak saya akan tetap tunggu Pak Rektor di sini agar Pak Rektor bisa bicara secara terbuka,” pintanya.
Atas hal itu, Elvi kembali masuk ke dalam gedung Biro Rektor USU. “Jika hari ini tidak ada kejelasan dari pihak birokrasi kampus maka kita akan aksi esok hari dengan massa yang besar,” pungkas Dimas.(gus/ila)